Usai Terpilih Jokowi Diminta Buat Program yang Pro Pembangunan

Perkembangan pasar modal nasional sangat tergantung pada presiden terpilih.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Jul 2014, 10:01 WIB
Joko Widodo didampingi Jusuf Kalla saat menyampaikan pidato kemenangan di atas kapal dengan panjang 20 meter dengan kapasitas 1.000 ton, Jakarta, Selasa (22/7/14). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menjadi pemenang pemilihan umum (pemilu).

Analis PT Sucorinvest Asset Manajemen Jemmy Paul mengatakan perkembangan pasar modal nasional sangat tergantung pada presiden terpilih.

Maka menurutnya, agar pasar modal tanah air lebih diminati investor, hal utama yang dilakukan pemerintah baru adalah membuat kebijakan yang pro pembangunan.

Salah satunya, kata dia pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Di mana alokasi dana yang digunakan subsidi akan lebih menguntungkan jika dipakai untuk pengembangan infrastruktur.

"Infrastruktur yang baik akan meningkatkan market yang signifikan," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Lebih lanjut, Jemmy mengatakan hal lain yang mesti dilakukan pemerintah yang baru nanti adalah memberikan kepastian untuk para investor. Caranya memberikan proteksi melalui penegakan hukum.

"Penegakan hukum, korupsi negara yang melibatkan perusahaan terbuka (Tbk),"ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga turut membantu langkah perusahaan-perusahaan yang melakukan penggalangan modal. Sebagai contoh, seperti ketika perusahaan melakukan penawaran saham ke publik atau initial public offering (IPO).

"IPO dipermudah akan membantu pertumbuhan pasar modal, perlu bantuan stakeholder, soalnya Indonesia ketinggalan dari soal investasi saham, reksadana, dan lainnya," tukas dia. (Amd/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya