Unik dan Seru! Kompetisi Melukis Tubuh Kerbau di Tiongkok

Uniknya kompetisi melukis tubuh kerbau di Tiongkok yang merupakan salah satu warisan budaya provinsi Jiancheng.

oleh Aria Sankhyaadi diperbarui 06 Jun 2014, 16:30 WIB
Uniknya kompetisi melukis tubuh kerbau di China yang merupakan salah satu warisan budaya provinsi Jiancheng.

Liputan6.com, Jiancheng Kerbau adalah hewan yang kerap digunakan petani untuk membantu membajak lahan pertanian. Namun di Tiongkok, kerbau memiliki fungsi penting lainnya terlebih pada saat kompetisi melukis tubuh kerbau.

Seperti yang dilansir dari Amusingplanet, Kamis (5/6/2014), kompetisi melukis tubuh kerbau sukses diselenggarakan pada pertengahan Mei lalu.

Saat itu sejumlah seniman yang berasal dari 8 negara berkumpul di provinsi Jiangcheng, Tiongkok untuk mengambil bagian dalam kompetisi melukis tubuh kerbau internasional.

Foto dok. Liputan6.com

Kompetisi ini pun diselenggarakan di kota Pu’er, yang telah mengadakan kompetisi lukis tubuh selama tiga tahun berturut-turut yang juga bertepatan dengan hari jadi provinsi Jiancheng ke-60.

Sebanyak 48 kerbau air yang bagian tubuhnya telah ramai diwarnai oleh cat warna-warni cerah ikut serta dalam komptisi internasional ini. Setiap satu kerbaunya dikerjakan oleh satu grup yang berisi 3 hingga 7 seniman asal Cina, Inggris, Italia, Jerman, Finlandia, Selandia Baru, Vietnam dan Laos.

Foto dok. Liputan6.com

Tahun ini, tim lokal yang berasal dari sekolah anak-anak setempat berhasil memenangkan kompetisi kerbau hias tersebut dengan memenangkan hadiah uang sejumlah 100 ribu Yuan atau sekitar 190 juta Rupiah.

Tradisi mewarnai kerbau ini merupakan salah satu warisan budaya provinsi Jiancheng. Menurut cerita legenda setempat, jaman dahulu kala, sekumpulan kerbau yang tengah merumput di ladang diterkam oleh seekor harimau.

Foto dok. Liputan6.com

Namun saat harimau tersebut menggigit, warna darah kerbau yang bercampur dengan lumpur rupanya membuat harimau tersebut takut dan melarikan diri.

Hal itulah yang membuat para petani mulai mewarnai kerbau mereka untuk menghindari predator yang mengintai. Tradisi ini pun kemudian dikembangkan menjadi festival populer untuk merayakan panen dan menghormati hewan ternak. (Ars/Liz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya