Survei SMRC: Pasangan Jokowi-Mahfud Kalahkan Prabowo-Aher

Jika wakil Jokowi Ahok efeknya kurang kuat. Bahkan jika wakilnya Ryamizard Ryacudu efeknya akan negatif pada Jokowi.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 04 Mei 2014, 17:48 WIB
Mahfud MD (foto kiri) Joko Widodo (foto kanan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan calon wakil presiden akan menentukan elektabilitas pasangan calon presiden dan cawapres tersebut dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (4/5/2014), hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memperlihatkan, cawapres bisa memperkuat atau memperlemah bakal capres tertentu.

Dari 3 nama calon presiden yang mungkin maju pada pilpres mendatang, jika pemilihan diadakan pada periode 20 - 24 April 2014 dengan margin error plus minus 2,2%, maka 47,1 persen responden memilih Joko Widodo. Sementara 32,1 persen memilih Prabowo Subianto dan 9,2 persen memilih Aburizal Bakrie.

Untuk Joko Widodo, bila wakilnya Mahfud MD, selisih antara Jokowi dan Prabowo Subianto membesar. Prabowo akan melemah. Dengan kata lain, Mahfud punya efek positif dalam mengalahkan Prabowo.

Sementara bila wakil Jokowi adalah Jusuf Kalla efeknya kurang signifikan. Kemudian bila wakil Jokowi adalah Dahlan Iskan atau Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, efeknya juga tidak signifikan. Dan bila wakilnya Ryamizard Ryacudu, dukungan pada Jokowi akan melemah.

Bagaimana efek wakil presiden untuk Jokowi dan Prabowo, jika Ahmad Heryawan menjadi wakil Prabowo? Efek Mahfud MD, Jusuf Kalla maupun Dahlan Iskan ternyata tetap memperkuat Jokowi. Dan membuka peluang lebih baik untuk Jokowi mengalahkan Prabowo.

Sementara jika wakil Jokowi Ahok efeknya kurang kuat. Bahkan jika wakilnya Ryamizard Ryacudu efeknya akan negatif pada Jokowi, jika dibandingkan dengan Prabowo-Aher.

Namun siapa pun wakilnya, jika pilpres digelar pada saat survei dan pasanganya yang bertarung lebih dari 2 orang, kemungkinan pilpres akan berlangsung 2 putaran. (SR)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya