Liputan6.com, Jakarta: Harga gula di tingkat konsumen sejak dua bulan terakhir masih relatif tinggi, yakni mencapai Rp 6.000 per kilogram. Terlambatnya impor gula yang dijanjikan pemerintah diduga sebagai salah satu penyebab masih tingginya harga gula di pasaran. Demikian pantauan SCTV di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut sejumlah pedagang di pasar tradisional Slipi, Jakarta Barat, meski harga gula tinggi, angka penjualan tidak turun. Dalam satu hari, rata-rata mereka mampu menjual satu karung gula atau sekitar 50 kilogram.
Untuk mengendalikan harga gula di pasaran, pemerintah memang membuka keran impor gula tahap dua sebanyak 200 ribu ton. Selain mengeluarkan kebijakan impor gula, pemerintah juga memerintahkan importir terdaftar untuk melakukan operasi pasar sehingga harga gula di tingkat konsumen bisa ditekan menjadi Rp 5.300 per kilogram [baca: Importir Gula Ditugaskan Operasi Pasar].(ORS/Winny Arnold dan Julianus)
Menurut sejumlah pedagang di pasar tradisional Slipi, Jakarta Barat, meski harga gula tinggi, angka penjualan tidak turun. Dalam satu hari, rata-rata mereka mampu menjual satu karung gula atau sekitar 50 kilogram.
Untuk mengendalikan harga gula di pasaran, pemerintah memang membuka keran impor gula tahap dua sebanyak 200 ribu ton. Selain mengeluarkan kebijakan impor gula, pemerintah juga memerintahkan importir terdaftar untuk melakukan operasi pasar sehingga harga gula di tingkat konsumen bisa ditekan menjadi Rp 5.300 per kilogram [baca: Importir Gula Ditugaskan Operasi Pasar].(ORS/Winny Arnold dan Julianus)
