Sukses

Kilas Indonesia: Polres Sleman Bekuk 15 WNA Penipu Online

Penangkapan 15 WNA asal Taiwan dan China ini berawal dari kecurigaan warga.

Liputan6.com, Jakarta - Petugas gabungan TNI, Polisi, Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Selatan, merazia parkir liar di sekitar wilayah Taman Mataram, Jakarta Selatan. Petugas akhirnya menderek kendaraan roda empat yang parkir sembarangan. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (4/12/2015).

Selain kendaraan roda empat, petugas gabungan juga merazia 70 kendaraan roda dua yang parkir sembarangan.

Di Jambi, karena kesal dengan ulah penambang galian ilegal yang menggunakan alat berat dan merusak sungai serta mengakibatkan jalan tergenang air, warga Siulak, Kecamatan Gunung Kerinci menutup ruas jalan lintas Jambi-Padang, Jumat pagi tadi.

Akibatnya, pagi tadi kemacetan mencapai 10 kilometer dari kedua arah. Aksi ini merupakan kedua kalinya setelah pada Rabu 2 Desember lalu. Jalan yang sama ditutup warga selama 7 jam.

Di Sleman, 15 warga negara asing (WNA) asal Taiwan dan China dibekuk jajaran Polres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyebabnya, mereka diduga terlibat jaringan penipuan online internasional. Polisi juga mengamankan berbagai peralatan internet, komputer, pesawat telepon, uang tunai dan sebagainya yang diduga sebagai alat para tersangka dalam menjalankan aksinya.

Penangkapan berawal dari kecurigaan warga terkait adanya aktivitas sejumlah orang asing di dalam rumah mewah. Saat didatangi polisi, penghuni rumah tersebut ternyata berhamburan keluar dan berusaha melarikan diri dengan cara melompati pagar.

Sementara di Tulungagung, Jawa Timur, dua dari empat tahanan yang kabur dari dalam tahanan Polres Tulungagung berhasil ditangkap oleh Tim Buru Sergap Polres Tulungagung.

Polisi masih mengejar dua tahanan lain yang diperkirakan lari ke luar kota. Kedua tahanan kasus pencabulan yang ditangkap tersebut adalah Rahmad Faizal dan Rendy Pratama.

Tahanan Rendy Pratama ditangkap di daerah Nglegok, Blitar, sedangkan Rahmad Faisal menyerahkan diri setelah polisi melakukan pendekatan ke keluarganya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.