Sukses

Jendela Dunia: Sopir Bus di Tiongkok Meninggal Saat Menyetir

Sebuah bus penumpang yang tengah melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam, tiba-tiba tak terkendali karena sopirnya pingsan.

Liputan6.com, Tiongkok - Sebuah bus penumpang yang tengah melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam, tiba-tiba tak terkendali karena sopirnya pingsan. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (22/6/2015).

Sopir bus dan sopir cadangan bus penumpang ini tengah melaju di Jalan Raya Urumqi, Tiongkok. Keduanya mengobrol selama perjalanan.

Tiba tiba, sang sopir pingsan dan membuat bus yang melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam itu bergerak tanpa kendali. Menyadari situasi darurat, sopir cadangan yang bernama Sayidin langsung mengambil alih kemudi dan meminggirkan bus.

Setelah polisi dan ambulans datang memeriksa, sang sopir yang berusia 48 tahun itu ternyata telah meninggal dunia. Padahal menurut perusahaan bus, sopir yang telah bekerja sekitar 3 tahun itu telah lolos pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tiap tahun.

Di Turki, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Komisi Tinggi PBB untuk pengungsi Antonio Guterres, menghadiri buka puasa bersama para pengungsi di Kota Midyat. Buka puasa ini digelar di sebuah taman. Saat ini, 1,8 juta pengungsi Suriah berada di wilayah Turki.

Di Pakistan, sedikitnya 85 orang tewas di Karachi akibat gelombang hawa panas yang melanda bagian selatan negara itu. Lebih dari 700 orang dirawat di rumah sakit karena dehidrasi dan serangan panas selama akhir pekan lalu.

Suhu udara di Karachi mencapai 45 derajat celsius Sabtu 20 Juni lalu, mendekati suhu tertinggi 47 derajat yang terjadi pada 1979. Hawa panas diprediksi masih terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Sementara di California, 66 orang menaiki sebuah papan surfing di Pantai Huntington, California, Minggu 21 Juni waktu setempat. Mereka memecahkan rekor orang terbanyak naik sebuah papan surfing. Orang yang naik papan surfing sepanjang 12,8 meter itu tak cuma profesional surfer tapi juga ada warga biasa. (Nda/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini