Sukses

Kacamata Pintar Ray-Ban Meta kini Bisa Unggah Foto Langsung ke Instagram Stories

Meta memperbarui kacamata pintar Ray-Ban Meta untuk memberikan lebih banyak kemampuan handsfree. Salah satunya memungkinkan kamu berbagi foto ke Instagram Stories tanpa harus melalui smartphone. Bagaimana caranya?

Liputan6.com, Jakarta - Meta (perusahaan induk Facebook, Instaram, dan WhatsAp) baru saja memperbarui kacamata pintar besutannya, Ray-Ban Meta, untuk memberikan lebih banyak kemampuan handsfree.

Salah satunya adalah fitur yang memungkinkan pengguna berbagi foto ke Instagram Stories tanpa harus melalui smartphone.

Kamu cukup mengucapkan "Hai Meta, bagikan foto terakhir aku ke Instagram", jika kamu sudah mengambil foto yang diinginkan.

Kamu juga bisa mengucapkan "Hai Meta, posting foto ke Instagram" jika ingin lebih spontan dan langsung mengambil foto untuk diunggah sebagai Story.

Cara ini untuk momen-momen yang kamu tidak keberatan berbagi dengan para followers tanpa diedit secara real-time.

Selain itu, kamu bisa menggunakan Ray-Ban Meta untuk memutar lagu dengan cepat di Amazon Music.

Cukup ucapkan "Hai Meta, putar Amazon Music" untuk mulai mendengarkan melalui open-ear audio system yang tertanam di kacamata pintar ini.

Kamu pun dapat mengatur volume dengan kontrol sentuh atau dengan perintah suara. Asyiknya, jika kamu memiliki akun aplikasi Calm dan perlu melakukan dekompresi, kamu bisa mendengarkan meditasi dengan kacamata pintar tersebut.

Untuk melakukannya, cukup ucapkan "Hai Meta, mainkan Daily Calm". Gampang, bukan?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Meluncur Secara Bertahap

Semua fitur ini diluncurkan secara bertahap, sehingga belum semua pengguna bisa memanfaatkan fitur-fitur terbaru itu.

Bulan lalu, Meta juga meluncurkan fitur multimodal AI untuk kacamata pintar Ray-Ban setelah pengujian selama berbulan-bulan.

Fitur ini memungkinkan kacamata pintar untuk bertindak sebagai gadget AI pribadi di luar ponsel pintar, mirip dengan Rabbit R1 dan Humane AI Pin.

Berkat pembaruan tersebut, kini kamu dapat meminta kacamata pintar untuk mendeskripsikan objek di lingkungan, mengidentifikasi bangunan terkenal, dan membaca tanda dalam berbagai bahasa.

Perusahaan juga memberi Ray-Ban Meta kemampuan untuk melakukan panggilan video secara handsfree dengan WhatsApp dan Messenger.

3 dari 6 halaman

Meluncur Secara Bertahap

Di sisi lain, Komisi Uni Eropa mengambil langkah tegas terkait dengan Meta. Lembaga ini memulai investigasi formal terhadap Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram.

Investigasi dilakukan terkait adanya kekhawatiran mengenai perlindungan anak dan perilaku adiktif yang disebabkan oleh platform tersebut.

Mengutip Gizchina, Sabtu (18/5/2024), investigasi ini di bawah Undang-Undang Layanan Digital alias DSA, yang bertujuan untuk mengevaluasi kepatuhan Meta terhadap peraturan dan langkah-langkah untuk melindungi anak-anak secara online serta mencegah potensi bahaya yang disebabkan oleh algoritma adiktif.

Komisaris Eropa untuk Pasar Internal Meta Thierry Breton menyatakan keraguan tentang upaya Meta memenuhi kewajibannya di bawah aturan DSA, terutama dalam mengurangi risiko yang dihadapi oleh anak muda di Eropa ketika memakai Facebook dan Instagram.

"Komisi Eropa khawatir bahwa sistem Facebook dan Instagram, termasuk algoritma mereka bisa merangsang perilaku adiktif online pada anak-anak dan menciptakan efek lubang kelinci," kata Thierry Breton.

Adapun investigasi terhadap Meta akan berfokus pada beberapa aspek utama. Tujuannya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak di platform media sosial.

4 dari 6 halaman

Kekhawatiran Akan Sifat Adiktif Platform-Platform Meta

Salah satu kekhawatiran utama dari Eropa adalah sifat adiktif yang ditimbulkan Facebook dan Instagram dengan algoritma yang bisa menyebabkan kecanduan perilaku.

Adapun efek lubang kelinci yang dimaksud adalah efek yang menarik pengguna untuk mengonsumsi konten yang kian bermasalah. Konten-konten ini juga bisa berdampak pada kesehatan mental dan emosional pengguna.

Berikut adalah tiga area yang bakal ditelusuri Uni Eropa selama menyelidiki Meta:

1. Kecanduan dan Efek Lubang Kelinci: Investigasi akan meneliti potensi platform dalam memicu perilaku adiktif dan mekanisme yang dapat menyebabkan pengguna, utamanya anak-anak, masuk ke siklus terus menerus mengonsumsi konten yang bisa berpotensi bahaya dan adiktif.

2. Efektivitas Tool Verifikasi Usia: Investigasi akan menilai tool dan metode yang dipakai Meta untuk memverifikasi usia pengguna, utamanya anak-anak, untuk memastikan konten yang sesuai dengan usia dan langkah keamanan yang diterapkan.

5 dari 6 halaman

Privasi dan Keamanan Anak Jadi Poin yang Diinvestigasi

3. Privasi dan Keamanan bagi Anak-anak: Dalam hal ini, Uni Eropa ingin mengevaluasi tingkat privasi, keselamatan, dan keamanan yang diberikan kepada anak-anak saat memakai Facebook dan Instagram, terutama terkait dengan pengaturan privasi default dan cara kerja sistem rekomendasi.

Sementara itu, merespon soal investigasi yang dilakukan terhadapnya, Meta menekankan upaya jangka panjangnya dalam mengembangkan tool dan fitur yang ditujukan untuk melindungi pengguna muda di platformnya.

Perusahaan juga menggarisbawahi metode verifikasi usia dan komitmennya untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Meta mengklaim kalua mereka serius melindungi anak-anak.

Kendati begitu Meta memang menghadapi kritik dan tantangan hukum di masa lalu, termasuk gugatan atas dugaan pengumpulan data anak-anak tanpa persetujuan orang tua. Hingga ketakutan kalau platformnya bisa berdampak merusak kesehatan mental anak-anak.

6 dari 6 halaman

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.