Sukses

Starlink Buka Pendaftaran Langganan Internet di Indonesia Mulai Rp 750 Ribu Per Bulan

Internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, mulai mempromosikan produknya di Indonesia, kini Starlink bahkan membuka pendaftaran langganan internet di Indonesia, mulai dari Rp 750 ribu.

Liputan6.com, Jakarta - Lama jadi pembicaraan, internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk bakal resmi masuk Indonesia.

Sebelumnya menurut Menkominfo Budi Arie Setiadi, Starlink bakal melakukan uji coba layanan internet mereka di Indonesia. Kepastian ini ada setelah Starlink mengajukan perizinan.

Starlink, kata Menkominfo, mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan VSAT (Very Small Aperture Terminal) dan ISP (Internet Service Provider) ke Kominfo.

Sementara itu, Starlink sendiri telah mulai menjajakan layanannya kepada masyarakat Indonesia. Hal ini diketahui dari website berbahasa Indonesia Starlink yang membuka pendaftaran bagi konsumen yang mau berlangganan.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Jumat (5/4/2024), melalui laman Starlink.com, Starlink yang dioperasikan di Indonesia oleh PT Starlink Services Indonesia ini bisa dipesan.

Selain itu, biaya langganan yang ditawarkan adalah Rp 750 per bulan atau Rp 7,8 juta untuk perangkat keras yang direkomendasikan.

Untuk bisa mendapatkan layanan internet satelit Starlink, mereka yang berminat perlu untuk mendaftarkan diri terlebih dahulu. Nantinya, jika layanan Starlink sudah tersedia, pendaftar akan mendapatkan notifikasi. Selanjutnya, Starlink diklaim bakal siap dikirimkan.

Berikut cara untuk memesan paket internet Starlink Indonesia:

  • Buka laman Starlink.com
  • Isi kolom alamat dengan "Indonesia" di laman Starlink Indonesia
  • Klik "Pesan Sekarang"
  • Isi "Informasi Kontak" dengannama dan nomor telepon, juga isi "Alamat Pengiriman."
  • Klik "Melakukan Pemesanan"

Selanjutnya, laman akan mengkalkulasi berapa jumlah yang harus dibayar, termasuk biaya pengiriman dan penanganan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menkominfo: Starlink Mulai Ajukan Perizinan, Bakal Uji Coba di IKN

Sebelumnya, Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi mengungkap rencana uji coba dari layanan internet Starlink di Indonesia. Hal ini dipastikan setelah layanan internet satelit itu mengajukan perizinan.

Menurut Menkominfo, Starlink kini telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan VSAT (Very Small Aperture Terminal) dan ISP (Internet Service Provider) pada Kementerian Kominfo.

"Kalau di IKN (Starlink) itu bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table-nya (uji coba Starlink di IKN)," tutur Menkominfo saat bertemu dengan awak media.

Perlu Patuhi Regulasi di Indonesia

Meski sudah mengajukan izin, Menkominfo menegaskan, Starlink tetap perlu memenuhi regulasi yang ada di Indonesia. Namun yang pasti, pemerintah membuka peluang bagi perusahaan telekomunikasi, baik nasional dan global untuk berinvestasi maupun mengembangkan ekositem digital di Indonesia.

Menyoal kehadiran Starlink mengancam operator yang sudah ada saat ini, Budi Arie menuturkan, dirinya masih harus melihat perkembangan nantinya.

3 dari 4 halaman

Harus Level Playing Field

"Ya lihat nanti lah, yang jelas bisnisnya harus fair, level playing field-nya harus fair. Semua harus ikut regulasi yang ada," tuturnya.

Ditemui di kesempatan yang sama, Direktur Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto menuturkan, sebagai proses perizinan operasi, internet satelit Starlink telah membangun hub dan memenuhi standarisasi perangkat dari Ditjen SDPPI.

"Jadi, mereka ada kemungkinan sudah comply untuk VSAT. Untuk internet (ISP), dia harus bekerja sama dengan NAP (Network Access Provider), mungkin belum selesai pekerjaan kerja samanya," tutur Wayan menjelaskan.

4 dari 4 halaman

Starlink di Indonesia Berbeda dengan Global

Lebih lanjut Wayan menuturkan, izin Starlink nantinya akan bersifat nasional. Namun, ia menuturkan, Starlink Indonesia ini berbeda dari yang ada di global.

"Mereka global, ya Starlink aja. Kalau Starlink Indonesia pemegang izin VSAT dan ISP. Jadi, nanti dia seperti penyelenggara lainnya di Indonesia. Mereka beli perangkat dan internetnya ke Starlink global, makanya harus membangun hub di sini," tutur Wayan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.