Sukses

Apple Mau Pakai Gemini Punya Google untuk Dukung Fitur AI di iPhone

Apple disebut tengah dalam perbincangan dengan Google untuk menggunakan LLM Gemini demi mendukung fitur AI pada iPhone.

Liputan6.com, Jakarta - AI Gemini kini menawarkan berbagai fitur dan kemampuan yang mambantu pengguna menyelesaikan tugas harian mereka. Gemini juga hadir dalam aplikasi di smartphone.

Namun selain itu, Google juga menawarkan layanan AI berbasis LLM ini kepada pengembang pihak ketiga. Bahkan, Apple dikabarkan tengah dalam pembicaraan dengan Google untuk melinsensikan Gemini pada iPhone.

Menurut Bloomberg, sebagaimana dikutip 9to5Google, Selasa (19/3/2024), "Saat ini terdapat negosiasi aktif untuk membiarkan Apple melisensikan Gemini, kumpulan model AI generatif dari Google, untuk menggerakkan beberapa fitur baru yang akan datang pada software iPhone tahun ini."

Kabarnya selain dengan Google, Apple juga menjalin pembicaraan dengan OpenAI, yang saat ini menggerakkan kemampuan AI Microsoft.

Menurut informasi, Apple secara spesifik mencari partner dalam hal AI generatif berbasis cloud untuk mendukung kemampuan AI di iPhone. Dalam laporan terbaru, Apple tengah dalam pembicaraan dengan Google untuk memakai Gemini.

Dalam waktu yang sama, Apple juga tengah mengerjakan penawaran model AI di perangkat dan kemampuan on-device AI sejalan dengan iOS 18 yang akan datang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Belum Ada Kesepakatan Google dan Apple Soal Gemini

Diskusi antara kedua belah pihak masih berlangsung. Belum ada kesepakatan tentang kapan AI akan dipasarkan.

Jika kabar ini terkonfirmasi, hal tersebut akan menjadi perluasan signifikan dari hubungan antara kedua perusahaan.

Samsung Pakai Gemini Milik Google

Masih soal AI, Google sebelumnya juga mengumumkan kemitraan dengan Samsung pada Februari lalu. Di mana Samsung menggunakan Gemini dalam fitur ringkasan di aplikasi Notes, Perekaman Suara, dan Keyboard di Galaxy S24 Series.

Samsung juga memakai Imagen 2 untuk fitur penyuntingan generatif dalam aplikasi galeri foto mereka. Semua fitur tersebut membutuhkan pemrosesan di server. Samsung juga memakai versi on-device dari Gemini pada Galaxy S24 series-nya.

3 dari 4 halaman

Gemini Hadir dalam 3 Paket

Sekadar informasi, Google menawarkan Gemini dalam tiga paket. Pertama, Pro, dipakai oleh sebagian besar aplikasi pihak pertama dan ketiga.

Lalu Gemini 1.0 Pro yang menggerakkan versi gratis dari gemini.google.com. Lalu ada pula Gemini 1.0 Ultra yang dipakai dalam lapisan advanced berbayar dari Gemini.

Sejauh ini, Gemini 1.0 tersedia dalam versi stabil, namun pada pertengahan Februari lalu, Google memperkenalkan Gemini 1.5 dengan jendela konteks yang diperluas dan memungkinkan lebih banyak informasi diserap.

Dengan konteks yang diperluas ini, output atau hasil yang diberikan Gemini jadi lebih konsisten, relevan, dan berguna.

4 dari 4 halaman

Apple Akuisisi Perusahaan AI dari Kanada

Apple akhirnya mulai serius merambah teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif, setelah tertinggal jauh dari Microsoft dan Google.

Mengutip laporan Bloomberg, Sabtu (16/3/2024), Apple resmi mengakuisi startup AI berbasis di Kanada, yakni DarwinAI.

DarwinAI sendiri merupakan startup kecil dengan jumlah tim puluhan orang, tetapi telah menorehkan prestasi gemilang dalam pengembangan teknologi AI.

Disebutkan, teknologi buatan DarwinAI ini mampu dipakai untuk inspeksi visual bilamana komponen manufaktur memiliki cacat atau kesalahan.

Teknologi buatan DarwinAI ini mampu mendeteksi hal tersebut dengan presisi tinggi, sehingga mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan efisiensi.

Kemungkinan, Apple tertarik pada DarwinAI untuk menyederhanakan produksi mereka agar lebih efisien. Dengan ini, perusahaan dapat menghemat uang.

Akuisisi ini menandakan langkah signifikan perusahaan berbasis di Cupertino, AS itu dalam memperkuat posisinya di ranah AI.

Sebagai langkah awal akuisisi ini, Apple dilaporkan telah memasukan staf DarwinAI ke dalam tim AI-nya sendiri, termasuk salah satu pendiri startup DarwinAI, yaitu Alexander Wong.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.