Sukses

ChatGPT Makin Personal dengan Memori Digital, Bisa Ingat Percakapan dan Buat Interaksi Lebih Intim

Fitur memori digital ini membuat ChatGPT milik OpenAI bisa mengingat dan menyesuaikan diri dengan pengguna, sehingga lebih personal dan intim, Tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan etika.

Liputan6.com, Jakarta - ChatGPT, chatbot atau robot percakapan buatan OpenAI kini semakin canggih dan lebih personal dengan kemampuan barunya.

Kini AI chatbot ChatGPT buatan OpenAI ini bisa mengingat percakapan atau interaksi dengan Anda sebelumnya, dan menggunakannya sebagai referensi untuk percakapan selanjutnya.

Hal ini berkat "memori digital" yang OpenAI perkenalkan, di mana teknologi ini memungkinkan chatbot OpenAI itu mengingat informasi tentang Anda dan percakapan saat interaksi.

Fitur memori digital ini bertujuan untuk membuat ChatGPT lebih personal dan ramah kepada pengguna, dan membuat seolah-olah sedang berbicara dengan teman atau kenalan.

Mengutip The Verge, (15/2/2024), memori digital ChatGPT bekerja dalam satu dari dua cara, dengan memberitahukan chatbot tersebut untuk mengingat sesuatu spesifik tentang Anda.

Misalnya, apakah Anda selalu menulis kode menggunakan Javascript, mengingat nama atasan saat mengirim email, atau chatbot ini dapat mengingat anak Anda memiliki alergi terhadap sesuatu.

Cara lainnya adalah ChatGPT dapat mengambil detail itu dari waktu ke waktu, menyimpan informasi tentang Anda, dan menjawabnya langsung saat ditanya.

Lebih lanjut, setiap GPT khusus yang Anda gunakan memiliki memorinya sendiri. OpenAI mencontohkan, ketika Books GPT akfif, maka dia secara otomatis mengingat judul hingga genre buku mana yang sudah dibaca dan disukai.

Fitur memori OpenAI mengenali pengguna ini memang terlihat mengejutkan, namun pada kenyataannya banyak perusahaan teknologi menggunakan cara seperti ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengguna Pegang Kendali Fitur Memori di ChatGPT

ChatGPT OpenAI. (Pexels)

Berbagai layanan dan platform media sosial menggunakan hal serupa untuk mempelajari kebiasaan pengguna menjelajah internet, seperti apa yang disukai, pencarian di situs e-commerce, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan data-data tersebut, perusahaan akan mengembangkan profil dari waktu ke waktu, sehingga nantinya akan ditawarkan ke pihak pengiklan.

Menurut OpenAI, mereka menjaga pengguna tetap mengendalikan memori ChatGPT dan telah melatih sistem untuk tidak mengingat hal-hal sensitif seperti informasi tentang kesehatan Anda.

"Anda selalu dapat bertanya kepada ChatGPT apa yang diketahuinya tentang Anda, dan memberi tahu bot untuk melupakan sesuatu atau menghapusnya di menu Manage memori digital," kata perusahaan.

 

3 dari 3 halaman

Memori di ChatGPT Masih Terbatas

Ilustrasi ChatGPT, chatbot AI generatif yang mampu ciptakan malware canggih. (unsplash/Choong Deng Xiang)

OpenAI juga memperkenalkan fitur Temporary Chat sebagai bagian dari incognito mode, cara pengguna ngobrol tanpa memengaruhi ingatan ChatGPT tentang Anda.

Secara default, memori digital akan diaktifkan, dan OpenAI mengatakan fitur ini akan digunakan untuk melatih modelnya di masa mendatang.

Untuk saat ini, fitur ini masih sebatas tes dan terbuka untuk “sebagian kecil” pengguna.

Namun, tidak butuh waktu lama fitur memori digital ini akan menjadi bagian inti dari cara kita berinteraksi dengan ChatGPT, baik atau buruk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.