Sukses

Insiden Tragis di India, Bos Perusahaan Teknologi Jatuh dari Ketinggian 4,5 Meter dan Tewas

Seorang bos perusahaan teknologi tewas usai jatuh dari ketinggian 4,5 meter, di depan para audiens pesta perak perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Pesta perak berubah menjadi insiden tragis, usai sang CEO dari perusahaan teknologi tersebut jatuh dari ketinggian dan tewas di depan panggung pekan lalu.

Kejadian ini berlangsung di India, dalam sebuah perayaan yang digelar oleh perusahaan Vistex di negara itu.

Laporan Times of India, ini terjadi saat CEO Vistex Sanjay Shah dan Presiden Vistex Vishwanath Raju Datla berada di dalam sangkar besi yang diturunkan ke atas panggung, sebagai atraksi pembuka pesta.

Namun, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat bahwa sangkar berwarna kuning yang digantung di langit-langit panggung mulai bergetar saat kembang api meledak.

Mengutip New York Post, Rabu (24/12/2024), para audiens yang hadir pun terdengar mengkhawatirkan keduanya.

Sangkar itu lalu terjatuh ke satu sisi, membuat kedua bos perusahaan teknologi yang berbasis di Illinois itu terlempar 15 kaki (sekitar 4,5 meter) ke panggung di bawahnya.

Dalam video, tampak salah satu pria mendarat dengan kepala lebih dulu di tanah. Shah pun tewas dalam kecelakaan itu, sedangkan Datla berada dalam kondisi kritis.

Diduga, kabel yang putus jadi penyebab kecelakaan. Namun petugas tetap menyelidiki insiden ini.

Mengutip CBS News, bendera Vistex setengah tiang dipasang di Hoffman Estates. Vistex didirikan oleh Shah pada tahun 1999, dan bergerak di bidang perangkat lunak multinasional.

Vistex diketahui punya banyak klien besar, termasuk GM, Yamaha, Coca-Cola, dan lain-lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Laporan Kasus Diajukan ke Polisi

Shah sendiri lahir di Mumbai, India, lalu pindah ke Amerika untuk menempuh sekolah bisnis di Universitas Lehigh. Di situ, ia memperoleh gelar MBA pada 1989 di usianya yang ke-21.

Dia kemudian menyumbangkan USD 5 juta untuk mendirikan Institut Vistex Institute for Executive Education di sekolah tersebut pada tahun 2017.

Shah juga mendirikan Vistex Foundation, yang memberikan hibah kepada organisasi nirlaba yang fokus pada kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar. Pada tahun 2020, ia membuka Vistex Hospital di Bihar, India, yang kemudian diakui sebagai fasilitas model nasional COVID-19.

Kabar dari CBS, seseorang dari perusahaan juga telah membuat laporan untuk kasus ini, terhadap Film City Event Management, manajemen di Ramoji Film City di Hyderabad.

Mengutip Times of India, menurut polisi seorang direktur perusahaan mengeluhkan saat insiden itu, ambulans telat untuk mengangkat korban, dan kurang tindakan pencegahan kecelakaan di lokasi.

3 dari 4 halaman

Pemerintah India Marah Ke Apple

Sebelumnya, India dilaporkan sangat marah pada Apple atas tuduhan mereka soal aksi mata-mata yang dilakukan pada jurnalis maupun oposisi politik di negara tersebut.

Sebelumnya, Apple memang memperingatkan sejumlah jurnalis dan politisidi India soal upaya peretasan yang didukung oleh negara. Peringatan itu dilakukan pada Oktober 2023. 

Saat Rilis Menanggapi hal tersebut, seperti dikutip dari The Washington Post via Engadget, Sabtu (30/12/2023), pemerintah India bersama Perdana Menteri Narendra Modi mempertanyakan akurasi algoritma yang digunakan Apple.

Tidak hanya itu, pemerintah India juga dilaporkan tengah melakukan investigasi terkait keamanan perangkat Apple. Sejumlah pejabat India juga disebut telah memanggil perwakilan Apple.

Dalam pertemuan itu, pemerintah disebut menekan Apple untuk menemukan cara melunakkan peringatan peretasan yang telah mereka lakukan.

Lalu, pakar keamanan Apple juga dipanggil untuk memberikan penjelasan alternatif soal peringatan peretasan yang telah mereka sampaikan.

 

4 dari 4 halaman

Peringatan Apple pada Pengguna

Sebagai informasi, berdasarkan laporan, sejumlah jurnalis dan politisi yang mengaku mendapatkan peringatan dari Apple kebanyakan mereka yang dianggap kritis pada pemerintahan Modi.

Salah satu jurnalis yang diketahui mendapatkan peringatan tersebut adalah Anand Mangnale. Berdasarkan penelusuran Amnesti Internasional, Anand yang menyelidiki rekan Modi Gautam Adani, diketahui perangka Apple-nya telah disusup spyware Pegasus.

Dalam peringatannya pada pengguna, Apple memang tidak eksplisit mengatakan pemerintah India berada di balik serangan tersebut. Namun, spyware Pegasus yang dibuat oleh NSO Group asal Israel memang banyak dijual pada lembaga pemerintah.

Terkait laporan ini pula, partai politik yang sedang berkuasa di India saat ini belum memberikan pernyataan yang pasti. Mereka tidak mengonfirmasi atau menolak tuduhan soal penggunaan spyware Pegasus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.