Sukses

Gaji Pekerja Pabrik Tesla Naik, Ini Besarannya

Tesla mengumumkan kenaikan gaji yang signifikan bagi para pekerja pabrik. Berikut ini besaran kenaikannya

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pembuat kendaraan listrik Tesla mengumumkan kenaikan gaji yang signifikan bagi para pekerja pabrik di Nevada Gigafactory, Amerika Serikat.

Kenaikan gaji, yang mulai berlaku pada Januari 2024, menyebabkan upah atau gaji per jam bagi beberapa pekerja naik sebesar 10% atau lebih.

Kabar baik ini akan menaikkan upah pekerja per jam dari USD 20 (sekitar Rp 311 ribu) menjadi USD 22 (sekitar Rp 342 ribu) per jam pada upah rendah, dan naik menjadi USD 34,50 (sekitar Rp 536 ribu) per jam dari USD 30,65 (sekitar Rp 476 ribu) pada upah tinggi.

Penyesuaian gaji dari Tesla ini menunjukkan kenaikan sebesar 10% atau lebih bagi sebagian besar pekerja per jam, yang menambah gaji mereka antara USD 2 (sekitar Rp 31 ribu) hingga USD 8,30 (sekitar Rp 129 ribu) per jam.

Menurut Bloomberg, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (15/1/2024) pemberitahuan dari Tesla kepada pekerja pabrik mobilnya di California datang beberapa hari lalu. Namun, kenaikan tersebut akan diperuntukkan bagi pekerja pabrik Tesla di seluruh AS.

Semua staf lini produksi, penanganan material, dan pemeriksa kualitas AS akan menerima kenaikan gaji yang disesuaikan dengan pasar sebagai tunjangan Tahun Baru, menurut dokumen internal yang diposting di pabrik Tesla di Fremont, California.

Dokumen tersebut tidak menyebutkan kenaikan gaji secara spesifik, dan direktur senior sumber daya manusia Tesla tidak memberikan tanggapan atas informasi ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aksi Serikat Pekerja

Keputusan Tesla untuk menaikkan upah terjadi di tengah tren yang lebih luas dari pekerja otomotif non-serikat yang berupaya untuk berorganisasi.

Mereka mengikuti keberhasilan serikat pekerja United Auto Workers (UAW) dalam mendapatkan konsesi yang signifikan, termasuk kenaikan upah sebesar 25%, dari produsen mobil besar seperti General Motors, Ford, dan Stellantis.

UAW secara aktif mendorong pembentukan serikat pekerja di Tesla dan produsen mobil non-serikat lainnya.

UAW kini mengubah keberhasilannya di meja perundingan menjadi serangan organisasional terhadap Tesla dan sejumlah produsen lainnya dengan harapan dapat menggandakan keanggotaannya.

Upaya UAW di masa lalu untuk membentuk serikat pekerja atas nama pekerja di perusahaan otomotif besar lainnya telah gagal, meski pekerja di perusahaan seperti Volkswagen dan Nissan terus berusaha keras. Perusahaan seperti Tesla bahkan tidak pernah mengadakan pemungutan suara.

 

3 dari 4 halaman

Kritik Elon Musk

CEO Tesla, Elon Musk, telah lama mengkritik UAW dan serikat pekerja. Dia juga baru-baru ini menekankan pentingnya menurunkan biaya, dengan mengatakan bahwa kendaraan listrik Tesla masih berada di luar jangkauan banyak konsumen karena kenaikan suku bunga mengimbangi beberapa penurunan harga.

Menaikkan gaji pekerja produksi akan membuat perusahaan lebih sulit untuk mendapatkan keuntungan yang dirujuk Musk dalam laporan pendapatan Tesla baru-baru ini.

Tesla memiliki sekitar 140.000 karyawan di seluruh dunia, sekitar setengahnya berada di Amerika Serikat.

Pabrik Tesla di Fremont sendiri mempekerjakan lebih dari 20.000 pekerja. Menurut laporan, karyawan di pabrik tersebut telah membentuk panitia penyelenggara UAW.

UAW berjanji untuk menyediakan semua sumber daya yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pengorganisasian lokal.

4 dari 4 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini