Sukses

Elon Musk Tanggapi Kabar Dirinya Konsumsi Obat Terlarang: Tidak Ditemukan Saat Tes

Elon Musk klarifikasi atas berita yang menyebut dirinya mengonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba). Ia bilang, dalam tiga tahun tes random yang dilakukan NASA, tidak ditemukan sedikit pun di tubuhnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik Twitter sekaligus pendiri SpaceX Elon Musk akhirnya angkat bicara soal tudingan bahwa dirinya mengonsumsi obat terlarang secara ilegal.

Miliarder nyentrik ini dikabarkan mengonsumsi berbagai jenis obat terlarang mulai dari LSD, kokain, ekstasi, hingga ketamine.

Elon Musk dalam laporan terbaru yang Tekno Liputan6.com kutip dari Mint, Senin (8/1/2024) menyatakan, di tubuhnya tak ditemukan jejak obat atau alkohol apa pun dalam uji narkoba yang dilakukan.

Penjelasan Elon Musk muncul setelah Wall Street Journal menyebutkan, pria terkaya di dunia ini secara rutin mengonsumsi narkoba secara ilegal di berbagai pesta yang ia hadiri. Bahkan, kabar penggunaan obat terlarang oleh Elon Musk ini sudah menimbulkan kekhawatiran di kalangan dewan dan direksi Tesla dan SpaceX.

Elon Musk membalas dalam cuitan laporan WSJ, "Setelah mengisap satu kali bersama Rogan, atas permintaan NASA saya setuju untuk menjalani tiga tahun uji narkoba secara acak. Bahkan tidak ditemukan jejak sekecil apapun obat atau alkohol (di tubuh saya)."

Asal tahu saja, menurut laporan, Elon Musk merupakan perokok mariyuana. Ini terlihat pada sepanjang episode podcast-nya bersama Joe Rogan yang direkam tahun 2018.

Aksi tersebut dikritik oleh NASA. Bahkan, agensi antariksa AS ini menuntut jaminan tertulis dari SpaceX, bahwa perusahaan tersebut mematuhi undang-undang federal mengenai tempat kerja bebas narkoba.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bikin Anggota Dewan Perusahaan Khawatir

Laporan Wall Street Journal sebelumnya mengungkap, banyak anggota dewan di Tesla dan SpaceX yang khawatir atas kebiasaan Elon Musk mengonsumsi narkoba.

Mantan Direktur di Tesla, Linda Johnson Rice, bahkan menutuskan untuk meninggalkan perusahaan pada 2019. Pengunduran dirinya disebut-sebut karena khawatir akan kebiasaan Musk menggunakan narkoba.

Selain itu, banyak direktur dan anggota dewan di Tesla, termasuk ketua dewan direksi Robyn Denholm yang berupaya mendekati saudara Elon, Kimbal Musk, dan meminta bantuan terkait perilaku sang kakak.

3 dari 4 halaman

Bantahan Pengacara Elon Musk

Masih soal bantahan atas penggunaan narkoba, pengacara Elon Musk, Alex Spiro, sebelumnya memberi pernyataan ke WSJ, bahwa Elon Musk kerap menjalani tes narkoba secara random dan rutin di SpaceX. "Ia tak pernah gagal dalam pengujian ini," kata sang pengacara.

Tidak hanya itu, pengacara Elon Musk juga mengatakan, ada fakta-fakta yang salah pada artikel WSJ yang tidak dilengkapi dengan sejumlah detail.

 

4 dari 4 halaman

Pakai Narkoba Saat Ngetweet Tentang Tesla?

Terkait dengan dugaan Elon Musk punya kebiasaan mengonsumsi narkoba, sejumlah orang di dewan direksi Tesla yang dekat dengan Elon juga cukup khawatir Elon Musk sedang dalam pengaruh narkoba saat mencuit tentang rencana membuat Tesla jadi perusahaan swasta pada 2018 silam.

Cuitan ini pun membuat Tesla diinvestigasi oleh SEC. Saat itu Tesla diganjar sanksi denda USD 40 juta dan pengunduran diri Elon Musk sebagai direksi Tesla.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.