Sukses

E3 Ditutup, Akhir Era Ajang Game Terbesar di Dunia Selama 28 Tahun 

E3, pameran game terbesar di dunia, telah resmi ditutup setelah 28 tahun menjadi pusat inovasi industri game.

Liputan6.com, Jakarta - E3 resmi ditutup setelah berjalan selama 28 tahun, dan menjadi pusat perkembangan industri game di dunia.

Kabar mengejutkan soal E3 tutup diumumkan secara langsung oleh pihak penyelenggara acara, yakni The Entertainment Software Association (ESA).

"Setelah lebih dari dua dekade menjadi pusat pameran industri game, ESA memutuskan untuk mengakhiri E3," tulis ESA di akun X Twitter, Rabu (13/12/2023).

Sebelumnya, ESA  rencananya akan menggelar E3 2023 pada 13 Juni hingga 16 Juni 2023 di Los Angeles Convention Center.

Pada 2021, penyelenggara mengadakan E3 dalam format sepenuhnya secara online karena pandemi Covid-19 dan hilang popularitasnya.

Ditambah, banyak perusahaan game lebih memilih untuk menunjukkan berbagai judul game terbaru buatan mereka secara online atau ajang The Game Awards.

Saat ini, perusahaan dan studio game besar seperti Microsoft, Sony, Nintendo memang lebih memilih ajang tahunan The Game Awards.

Dibuat oleh Geoff Keighley, The Game Awards sekarang menjadi "kiblat" bagi studio game untuk memperkenalkan judul atau memberikan informasi terkini tentang karya mereka.

Contoh adalah ajang The Games Awards 2023 kemarin, di mana sejumlah game baru diumumkan, seperti Exoborne, Den of Wolves, Monster Hunter Wilds, dan Marvel's Blade.

Tahun ini juga dipakai Hideo Kojima untuk mengumumkap proyek game baru buatan studionya, dengan kode nama OD.  Studio game pembuat No Man's Sky juga mengungkap proyek ambusius mereka, yaitu Light No Fire.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fntastic Tutup Usai Rilis The Day Before

<p>Fntastic Tutup Usai Rilis The Day Before, Game MMO yang Gagal Penuhi Ekspektasi Gamer. (Doc: Fntastic | Steam)</p>

Di sisi lain, The Day Before menjadi game terakhir studio Fntastic, di mana perusahaan berbasis Singapura itu resmi mengumumkan tutup.

Baru empat hari merilis The Day Before ke platform Steam, Fntastic akhirnya setop beroperasi setelah berjalan hingga 8 tahun.

Mengutip cuitan di akun X resmi @FntasticHQ, Selasa (12/12/2023), Fntastic mengakui "telah gagal secara finansial, dan kekurangan dana untuk melanjutkan pengembangan game."

The Day Before sendiri padahal sempat menjadi salah satu game paling dinanti tahun ini, khususnya di platform Steam.

Saking dinantinya, game ini sempat masuk daftar game terlaris dan paling banyak dimainkan di Steam. Akan tetapi, hal itu berubah 180 derajat setelah rilis.

Hanya dalam hitungan beberapa jam, peringkat game The Day Before ini langsung turun drastis seiring dengan banjirnya ulasan negatif dari gamer.

3 dari 4 halaman

Tidak Punya Uang untuk Lanjut Kembangkan The Day Before

Lanjut ke nasib perusahaan, Fntastic sendiri mengatakan diri mereka sudah berupaya keras untuk mengembangkan game The Day Before ini.

"Kami telah menginvestasikan semua upaya, sumber daya, dan jam kerja ke game besar pertama kami," tulis Fntastic di akun X Twitter mereka.

Dalam pernyataannya, perusahaan mengklaim ingin merilis patch untuk mengungkap potensi penuh dari game ini.

"Sayangnya update The Day Before patch tidak dapat diwujudkan. Kami tidak memilik dana untuk melanjutkan pekerjaan," katanya.

Kabar Fntastic tutup memang mengejutkan banyak gamer, namun tidak sedikit pula menganggap hal ini akan terjadi mengingat buruknya gim The Day Before.

Sejumlah pihak menuduh Fntastic menipu gamer tentang The Day Before sebenarnya, dengan banyak berkomentar game ini bergenre ekstraksi shooter ketimbang MMO dengan konsep open world dijanjikan.

4 dari 4 halaman

EA PHK Karyawan di Perusahaan Pembuat Game F1

Electronic Arts (EA) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan di studio pembuat gim F1, Codemasters.

Kabar ini juga telah dikonfirmasi oleh EA, namun mereka tidak mengungkapkan lebih rinci mengenai jumlah karyawan yang terkena pemangkasan.

Dilaporkan IGN, dikutip Sabtu (9/12/2023), pekerja dari studio yang berbasis di Inggris ini terkena PHK, menyusul "perubahan organisasi berskala kecil" yang dilakukan oleh EA.

"Bisnis kami terus berubah seiring kami berusaha menghadirkan permainan dan layanan luar biasa yang membuat para pemain kami tetap terlibat, terhubung, dan terinspirasi," tulis EA dalam pernyataannya.

"Terkadang, hal ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan perubahan organisasi berskala kecil yang menyelaraskan tim dan sumber daya kami untuk memenuhi kebutuhan dan prioritas bisnis yang terus berkembang."

Electronic Arts juga mengklaim akan memberikan dukungan bagi mereka yang terdampak PHK di perusahaan pengembang F1 23 dan EA Sports WRC itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini