Sukses

Google Play Protect Perkuat Keamanan Real-Time, Cegah Pengguna Pasang Aplikasi Android Berbahaya

Menggunakan keamanan code-level real-time, Google Play Protect ingin memperketat pengawasan aplikasi yang berpotensi mengandung malware.

Liputan6.com, Jakarta - Google mengumumkan pembaruan Play Protect dengan dukungan pemindaian real-time code-level untuk mencegah aplikasi baru berbahaya diunduh dan dipasang di perangkat Android. 

"Google Play Protect sekarang akan merekomendasikan pemindaian aplikasi secara real-time ketika menginstal aplikasi yang belum pernah dipindai sebelumnya, untuk membantu mendeteksi ancaman yang muncul," ujar Google, dikutip The Hacker News, Selasa (24/10/2023).

Google Play Protect adalah layanan pendeteksi malware bawaan Android untuk mencari aplikasi yang berpotensi berbahaya, serta dapat mencegahnya dipasang di perangkat Android. Sistem ini mampu mendeteksi aplikasi yang berasal dari Play Store maupun sumber lainnya.

Dengan perlindungan terbaru ini, sinyal khusus dari aplikasi akan dievalusi Play Protect di tingkat pengkodean secara real-time. Metode ini dilakukan guna menentukan apakah aplikasi Android tersebut aman untuk diinstal atau bersifat berbahaya.

"Peningkatan ini akan membantu melindungi pengguna dengan lebih baik dari aplikasi polimorfik berbahaya yang memanfaatkan berbagai metode, seperti AI, untuk diubah agar tidak terdeteksi," kata Google, seraya menambahkan bahwa fitur ini diluncurkan di negara-negara tertentu, dimulai dari India.

Peningkatan keamanan ini dilakukan karena para pembuat aplikasi nakal terus menemukan berbagai cara untuk menyebarkan malware di Android. Sering kali, hal ini ditemukan melalui tautan ke aplikasi palsu atau file APK yang dikirim di aplikasi chatting.

Penting untuk dicatat, pembaruan ini juga mengikuti revisi pada Android Security Paper, yang memberikan gambaran menyeluruh tentang keamanan proaktif bawaan platform di seluruh perangkat keras, anti-eksploitasi, Layanan Keamanan Google, dan berbagai API manajemen yang dapat diakses oleh bisnis dan pemerintah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Adware Membombardir Pengguna Browser dengan Iklan

Di sisi lain, masih mengenai keamanan pada perangkat, adware merupakan salah satu perangkat lunak invasif yang membombardir pengguna PC dengan iklan berulang-ulang.

Tanda-tanda jika perangkat kamu telah terinfeksi adware adalah adanya pop-up acak, perubahan pada web browser kamu, dan spyware. Lalu bagaimana perangkat kamu dapat terkena adware?

Dilansir Norton, Senin (4/9/2023), terdapat dua cara paling umum, yaitu mengunduh program yang berisi adware dan situs web yang tidak aman. Ada banyak program adware yang berjalan di latar belakang, sehingga sulit dikenali.

Dilansir sumber yang sama, ini dia beberapa tanda kalau perangkat kamu telah terinfeksi oleh adware

1. Komputer berjalan lambat

2. Menerima iklan terus-menerus

3. Perangkat sering tiba-tiba berhenti

4. Ada perubahan pada browser kamu

5. Koneksi internet terganggu

3 dari 5 halaman

Cara Menghilangkan Adware pada Perangkat

Untuk menghilangkan adware, setiap perangkat memiliki cara yang berbeda-beda. Jika kamu menggunakan perangkat Android, kamu bisa mengaktifkan Safe Mode.

Caranya mudah, cukup tahan tombol daya, kemudian pilih Reboot in Safe Mode. Setelah itu buka Pengaturan, pilih Aplikasi & Pemberitahuan. Tinjau dan cermati semua aplikasi di perangkat kamu. Uninstall aplikasi yang dirasa tidak sesuai.

Untuk pengguna iPhone, cara menghapus adware di dalamnya adalah dengan mematikan perangkat, kemudian hidupkan kembali. Setelah itu lakukan booting. Masuk ke Pengaturan Sistem, pilih Umum dan Penyimpanan untuk mencari aplikasi yang mencurigakan.

Cara menghapus adware pada PC, klik opsi Start, buka Control Panel, pilih Add/Remove Programs. Sementara pada Mac, penghapusan adware mirip pada perangkat iPhone.

4 dari 5 halaman

Google Tawarkan Fitur Passkey, Masuk Akun Tanpa Repot Ketik Password

Berkaitan dengan sistem keamanan dari Google, setelah meluncurkan kunci sandi atau passkeys awal 2023 ini, Google kini menawarkan fitur tersebut sebagai opsi masuk default di semua akun pribadi.

Dengan kata lain, pengguna tidak perlu lagi memasukkan password atau menggunakan verifikasi dua langkah ketika ingin masuk ke akun Google. 

Melalui unggahan di blog-nya, Google juga memberitahukan pengguna yang belum menyiapkan passkey akan melihat instruksi untuk mengetahui cara membuatnya, lalu memakainya saat ingin masuk ke akun. 

Nantinya, setelah pengguna menyiapkan passkey, opsi baru “Lewati kata sandi jika memungkinkan” akan muncul di Akun Google. 

Jika pengguna mengaktifkannya, mereka akan diminta untuk menggunakan passkey baru, alih-alih harus mengetikkan password, seperti dikutip dari Tom's Guide, Kamis (11/10/2023).

Meski demikian, pengguna juga dapat menonaktifkan opsi baru ini apabila tidak ingin menggunakan passkey dan lebih memilih menggunakan password untuk masuk ke akun Google.

5 dari 5 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.