Sukses

91.000 Smart TV LG Rentan Diretas, Hacker Mampu Curi Data Pengguna hingga Pasang Malware

Update software Smart TV LG Anda sekarang! Ribuan Smart TV LG dengan webOS versi 4-7 rentan diretas, memungkinkan hacker mencuri data dan memasang malware.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Smart TV milik LG kedapatan memiliki kerentanan kritis, di mana hacker dapat mengambil alih kendali TV secara penuh, mencuri data korban, dan memasang malware.

Adapun kejadian ini diketahui oleh peneliti keamanan siber dari Bitdefender. Dalam laporannya, Kamis (11/4/2024), Smart TV LG dengan webOS versi 4 hingga 7 memiliki kerentanan kritis tersebut.

Tim Bitdefender mengidentifikasi, kerentanan itu sebagai bagian dari penelitian mereka terhadap keamanan perangkat Internet of Things (IoT) populer di pasaran.

Mereka mengatakan, hacker atau penjahat siber dapat melewati mekanisme otentikasi dan membuat akun pengguna baru dengan hak istimewa lebih tinggi.

"Hal ini memungkinkan pelaku kejahatan siber mengambil kendali penuh atas TV, termasuk memasukkan kode berbahaya, mencuri data, dan berpindah ke perangkat lain via jaringan internet di rumah," jelasnya.

Setelah menemukan kerentanan besar itu, Bitdefender membagikan informasi tersebut ke pada LG pada November 2023. LG mengonfirmasi, perusahaan telah merilis patch pada Maret 2024.

Peneliti keamanan siber menunggu hingga patch keamanan digulirkan secara global, dan mengungkap secara publik kerentanan tersebut guna meningkatkan kesadaran pengguna untuk meng-update software mereka.

Berdasarkan mesin pencari untuk mengungkap perangkat IoT yang salah konfigurasi dan terekspos, negara-negara paling terkena dampak kerentanan di Smart TV LG ini adalah Korea Selatan.

Shodan mencatat, ada sekitar 50,315 perangkat di Korea Selatan terpapar. Diikuti oleh Hong Kong dan Amerika Serikat di tempat kedua dan ketiga.

Walau Indonesia tidak termasuk 10 besar negara yang terpapar kerentanan ini, tidak ada salahnya untuk mengecek apakah Smart TV LG Anda mendapatkan pembaruan OS berisikan patch keamanan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Meta dan LG Kolaborasi di Bidang XR

<p>Ini Komentar Mark Zuckerberg Soal Apple Vision Pro, Mahal dan Bukan Masa Depan Impian Saya. (Doc: Meta)</p>

Di sisi lain, Meta dan LG baru saja mengumumkan kemitraan mereka dalam pengembangan teknologi extended reality (XR). Apakah ini tanda keduanya ingin buat saingi Apple Vision Pro?

Baik Meta dan LG sama-sama tidak memberikan informasi jelas soal kemitraan mereka, namun besar kemungkinan hal ini terkait dengan peluncuran headset Quest 3 baru-baru ini.

Mengutip pernyataan LG via Engadget, Senin (4/3/2024), perusahaan mengatakan kemitraan ini adalah untuk menggabungkan kekuatan kedua perusahaan.

"Kemitraan ini untuk menggabungkan kekuatan LG dan Meta dalam produk, konten, layanan, dan platform untuk mendorong inovasi dalam pengalaman pelanggan dalam ruang virtual yang sedang berkembang," katanya.

Disebutkan, Mark Zuckerberg, CEO Meta secara langsung melakukan perjalanan ke kantor pusat LG di Seoul, Korea Selatan untuk mengumumkan kolaborasi tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Kembangkan Headset Penantang Apple Vision Pro

Facebook baru saja mengumumkan perubahan nama menjadi Meta. (Foto: Facebook)

Selama kunjungan, CEO LG William Cho berkesempatan mencoba Quest 3 dan kacamata pintar Ray-Ban Meta yang baru dirilis.

Kedua bos perusahaan ini disebutkan membahas, "strategi bisnis dan pertimbangan untuk pengembangan perangkat XR generasi berikutnya."

Tak hanya itu, CEO LG juga kabarnya sangat tertarik dengan model bahasa besar milik Meta dan potensi untuk mengintegrasikan AI ke dalam perangkat berdiri sendiri.

Hal ini semakin memperkuat dugaan kolaborasi mereka berhubungan dengan perangkat XR baru, mengingat Meta butuh layar untuk perangkat tersebut.

Sedangkan LG sendiri adalah salah satu produsen layar terbaik di dunia. Toh Apple sendiri mengandalkan Sony untuk layar micro-OLED, yang terpasang di Apple Vison Pro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini