Sukses

Windows 11 Sudah Dipakai 400 Juta Perangkat, Lebih Lambat Dibanding Windows 10

Windows 11 sudah diadopsi lebih dari 400 juta perangkat. Namun, angka tersebut dinilai masih lebih lambat jika dibandingkan dengan Windows 10.

Liputan6.com, Jakarta Sistem operasi terkini Microsoft, Windows 11, disebut-sebut sudah diadopsi pada lebih dari 400 juta perangkat aktif bulanan.

Angka ini dilaporkan oleh Windows Central, yang melaporkan bahwa mereka telah melihat "data internal" Microsoft.

Mereka melaporkan, Windows 11 diperkirakan baru akan mencapai 500 juta perangkat aktif bulanan pada awal tahun 2024, memperkuat asumsi tentang adopsi yang lebih lambat dibandingkan pendahulunya.

Mengutip The Verge, Minggu (22/10/2023), sistem operasi Windows 10 pertama kali mencapai 400 juta perangkat aktif hanya dalam waktu satu tahun setelah dirilis. Tingkat adopsi ini bahkan dianggap 115 persen lebih cepat dibandingkan Windows 7.

Sementara, Windows 11 butuh waktu dua tahun untuk mencapai tingkat adopsi yang sama, di mana ini jadi penurunan yang signifikan dibandingkan Windows 10, yang mencapai 600 juta perangkat hanya beberapa bulan setelah dua tahun peluncurannya.

Windows 11 pertama kali dirilis pada Oktober 2021, dengan persyaratan perangkat keras yang ketat.

Saat pertama kali diluncurkan oleh Microsoft, Windows 11 hanya didukung pada CPU yang rilis mulai tahun 2018 dan seterusnya, serta pada perangkat yang mendukung chip keamanan TPM.

Microsoft lalu mengubah persyaratan sistem minimal untuk fokus pada peningkatan ambang keamanan di OS ini, dengan chip modern yang mampu mengaktifkan fitur keamanan integritas memori, yang mengandalkan Virtual Machine Platform Microsoft.

Dengan persyaratan hardware ini, Windows 11 pun dinilai jadi tertinggal dari Windows 10, yang ditawarkan ke pengguna Windows 7 dan Windows 8 sebagai peningkatan secara cuma-cuma.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bocoran Windows 12

Meski Windows 11 ditawarkan sebagai peningkatan gratis buat pengguna Windows 10, tetap saja hanya perangkat yang memenuhi syarat spesifikasi minimal saja, yang dapat ditingkatkan.

Namun laporan Windows Central juga menyebutkan, terlepas dari penilaian, metrik internal Microsoft menunjukkan bahwa Windows 11 masih berjalan dengan baik.

Baru-baru ini, dikabarkan bahwa pada 2024 mendatang, Microsoft akan meluncurkan Windows 12, yang diperkirakan hadir bersama dengan versi baru platform Windows (dengan codename Germanium), serta memperkenalkan fitur AI dan cloud baru.

Rilis Windows 12 yang akan datang diperkirakan akan menghadirkan interface desktop yang diperbarui, seperti yang biasa dilakukan pada versi Windows baru.

Microsoft juga mengatakan bahwa versi Windows yang akan datang bakal memprioritaskan pengalaman dan fungsi-fungsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), seperti yang sudah diperkenalkan di Windows 11.

3 dari 4 halaman

Microsoft Setop Upgrade Gratis Windows 7 dan 8 ke Versi Terbaru

Di sisi lain, Microsoft telah menghentikan upgrade gratis dari Windows 7 dan 8 ke Windows 10 dan 11. Kendati demikian, bagi pengguna Windows 10 tidak perlu khawatir, karena upgrade dari Windows 10 ke Windows 11 masih gratis.

Mengutip PC World, Rabu (4/10/2023), Microsoft menuliskan dalam blognya, “Penawaran upgrade gratis Microsoft untuk Windows 10/11 berakhir pada 29 Juli 2016.”

Perusahaan juga menambahkan, "Jalur instalasi untuk mendapatkan upgrade gratis Windows 7/8 sekarang juga telah dihapus. Upgrade ke Windows 11 dari Windows 10 masih gratis."

Sebelumnya, Microsoft menawarkan kepada pengguna Windows 7 dan 8 untuk memanfaatkan lisensi Windows yang ada agar bisa melakukan upgrade gratis ke Windows 10.

Tawaran ini berlaku satu tahun penuh setelah Windows 10 diluncurkan. Namun, kini tawaran tersebut sudah tidak berlaku lagi.

Sebelumnya, beberapa pengguna mencoba mendapatkan aktivasi permanen selama melakukan upgrade. Namun, alat seperti HWIDGEN dan MAS untuk mengaktifkan sistem tidak lagi berfungsi, karena Microsoft telah memblokir permintaan tersebut dari server mereka. 

 

4 dari 4 halaman

Rencana Dukungan Windows 10 hingga 2025

Kendati demikian, komputer yang sudah menggunakan Windows 10 dan 11 melalui aktivasi ini akan tetap aktif. Microsoft tidak akan mengambil kembali lisensi tersebut.

Microsoft sendiri berencana untuk mendukung Windows 10 hingga 2025. Untuk saat ini, Windows 11 versi 22H2 masih dapat diaktifkan di mesin virtual, tapi build Canary yang lebih baru tidak menerima permintaan aktivasi.

Perubahan ini memang tidak terlihat terlihat signifikan, tetapi jelas akan berdampak pada jumlah pengguna yang tidak sedikit. Pengguna tidak bisa lagi menggunakan kunci produk Windows 7 dan 8 lama untuk mengaktifkan Windows 10 atau 11 di PC baru. 

Begitu pula untuk para gamer yang sebelumnya menolak menginstal Windows 10. Mereka harus melakukan upgrade, karena Steam akan berhenti bekerja pada PC Windows 7 dan Windows 8 pada tahun 2024.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.