Sukses

Update Windows 11 Bermasalah, Microsoft Minta Pengguna Jangan Install Dulu

Microsoft menyarankan pengguna agar tidak mengunduh pembaruan Windows 11 Patch KB5034848 yang dilaporkan bermasalah.

Liputan6.com, Jakarta - Update Windows 11 terbaru dilaporkan bermasalah. Karenanya, Microsoft menyarankan pengguna tidak mengunduh pembaruan tersebut.

Dari laporan terkini, sejumlah pengguna pengguna menemukan masalah di komputer mereka setelah mengunduh pembaruan Windows 11 dengan patch KB5034848.

Sebagaimana dikutip dari Gizchina, Kamis (7/3/20224),. sejumlah laporan mengungkap beberapa pengguna merasa komputer mereka menjadi tidak responsif setelah menginstal update Windows 11 tersebut. 

Sementara pengguna lain melaporkan komputer mereka mengalami hang. Bahkan, beberapa laporan menunjukkan Windows mengalami crash sesaat setelah menginstal pembaruan tersebut.

Ketika pengguna mengunduh pembaruan secara manual melalui halaman Windows Update, terdapat kemungkinan muncul kode error 0x800f0922, 0x800f0982 dan 0x80070002.

Selama proses instalasi, sistem akan mencoba memulai ulang selama proses update.

Hingga pada akhirnya, instalasi pembaruan gagal setelah menyentuh 96 persen, dan akan muncul peringatan “The update cannot be completed. Changes are being reversed. Please do not shut down your computer.”

Microsoft sendiri disebut telah mengetahui masalah yang disebabkan oleh update Windows 11 ini. Untuk itu, perusahaan meminta pengguna tidak mengunduh atau memasang pembaruan tersebut.

Saat ini, perusahaan juga dilaporkan tengah berupaya memperbaiki masalah tersebut. Rencananya, perusahaan juga akan update sebagai solusi dari masalah pembaruan Windows 11 patch KB5034848.

Tidak hanya itu, Microsoft juga meminta pengguna menghapus pembaruan tersebut, apabila pengguna telah memasangnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Microsoft Temukan Celah Keamanan Windows 10 dan 11

Di sisi lain, Microsoft rilis pembaruan sesaat setelah merespons kerentanan kritis yang ditemukan di Windows 10 dan Windows 11.

Kerentanan ini dikenal sebagai CVE-2023-44234, yang memungkinkan penyerang menginstal malware pada sistem yang terpengaruh tanpa interaksi pengguna.

Untuk diketahui, celah keamanan ini terletak pada skema Uniform Resource Identifier (URI) ms-appinstaller, yang memungkinkan penyerang melewati langkah-langkah keamanan konvensional dan secara diam-diam menyuntikkan perangkat lunak berbahaya saat pengguna menjelajahi web.

Dalam merespons ancaman ini, Microsoft telah merilis patch keamanan yang mengatasi masalah tersebut dan mencegah malware diinstal pada sistem yang rentan.

Patch ini sangat dianjurkan untuk segera dipasang, karena dapat mengurangi risiko yang terkait dengan kerentanan tersebut.

Dalam pembaruannya, Microsoft menonaktifkan pintasan ms-appinstaller yang dapat disalahgunakan oleh penyerang untuk menyembunyikan pintasan dan menginstal malware secara diam-diam pada PC korban.

Dengan langkah ini, pengguna dapat memastikan keamanan dan kepatuhan sistem mereka, menciptakan lingkungan komputasi yang aman dan terjamin.

Untuk informasi lebih lanjut dan tautan unduhan patch, kamu dapat mengunjungi situs resmi Microsoft.

3 dari 3 halaman

Microsoft Masih Tawarkan Update Keamanan ke Windows 10 Hingga 2028

Di sisi lain, Microsoft berencana menawarkan pembaruan keamanan yang diperpanjang pada pelanggan komersial Windows 10, ketika sistem operasi tersebut mencapai akhir masa pakainya pada akhir tahun 2025.

Dikutip dari Computer World, Rabu (13/12/2023), Microsoft diketahui telah mendorong pelanggan Windows 10 untuk beralih ke Windows 11 sejak April 2023. Namun, Windows 10 ternyata masih menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan.

Berdasarkan data StatCounter, Windows 10 masih menguasai 64 persen pangsa pasar desktop Amerika Serikat, sedangkan Windows 11 hanya mencapai 30 persen.

Untuk itu, dalam unggahan terbarunya, Microsoft menyatakan mereka masih akan menyediakan Extended Security Updates (ESU) bagi para pengguna Windows 10. 

Hanya perlu diketahui, dalam program ini Microsoft tidak akan menyediakan fitur baru, perubahan desain, termasuk layanan dukungan teknis. 

Sebagai informasi, Microsoft telah mengumumkan akhir dukungan untuk Windows 10 pada 14 Oktober 2025. Jadi, perusahaan tidak lagi menyediakan perbaikan bug, perbaikan keamanan, pembaruan zona waktu, atau dukungan teknis. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini