Sukses

Microsoft Setop Bikin Game Baru untuk Xbox One, Ini Alasannya

Microsoft mengungkapkan sudah tidak lagi membuat game baru untuk Xbox One. Ini alasan perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Usai hampir tiga tahun memasuki siklus hidup Xbox Series X/S, Microsoft mengungkapkan sudah tidak lagi membuat game baru untuk Xbox One.

Pun demikian, perusahaan akan terus mendukung judul game generasi sebelumnya yang saat ini masih eksis seperti Minecraft dan Halo Infinite.

Mengutip laman Engadget, Jumat (16/6/2023), saat ini tidak ada tim Xbox Game Studios yang mengerjakan judul baru untuk konsol lama.

"Kami telah beralih ke gen 9," kata kepala Xbox Game Studios Matt Booty kepada Axios, mengacu pada konsol Xbox Series X/S. Di sisi lain, perusahaan juga membuat game untuk PC.

Langkah ini terpaksa harus dilakukan untuk menghindari game yang lebih baru dan lebih kompleks 'lumpuh' akibat keterbatasan perangkat keras Xbox One yang berusia satu dekade.

Pun demikian, para gamers yang menggunakan Xbox One dapat memainkan judul Seri X/S seperti Starfield dan Forza Motorsport melalui Xbox Cloud Gaming.

“Begitulah cara kami mempertahankan dukungan,” kata Booty menambahkan.

Kabar ini muncul setelah gelaran Xbox di pameran tahunan besarnya akhir pekan lalu. Acara tersebut juga mengumumkan judul game baru seperti Compulsion's South of Midnight dan InXile's Clockwork Revolution, sekaligus memamerkan tampilan baru seperti Fable, Avowed, dan Senua's Saga: Hellblade II.

Booty mengakui, untuk memastikan game berjalan dengan baik di Seri S membutuhkan "lebih banyak kerja keras". Namun, dia mencatat studio Microsoft (terutama yang mengerjakan game kedua mereka untuk konsol generasi ini) sekarang dapat lebih mengoptimalkan proyek mereka untuk Seri S.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Microsoft Luncurkan Konsol Xbox Series S Varian 1TB, Usung Desain Warna Hitam

Sebelumnya, Microsoft mengumumkan konsol game Xbox Series S edisi terbaru dengan penyimpanan yang lebih besar yaitu 1TB, dan hadir dengan warna hitam.

Pengumuman Xbox Series X Carbon Black ini dilakukan di Xbox Games Showcase, secara langsung oleh CEO Xbox Phil Spencer, seperti dikutip dari The Verge, Senin (12/6/2023).

Xbox Series S versi awal dirilis dengan penyimpanan paling tinggi di 512GB. Untuk konsol dengan penyimpanan 1TB, versi ini dijual dengan harga USD 349 (sekitar Rp 5,1 juta).

Tidak ada perbedaan yang signifikan selain dari sisi penyimpanan maupun tampilan luarnya, di mana edisi baru ini hadir dengan warna hitam. Xbox Wireless Controller-nya pun juga akan berwarna hitam.

Sementara itu, mengutip situs resmi Xbox, konsol game ini juga akan tetap memiliki kecepatan dan kinerja yang sama dengan Series S 512GB. Hanya saja, penyimpanannya dua kali lipat lebih besar.

Selain itu, fitur-fitur yang akan hadir di perangkat ini lainnya seperti Quick Resume, waktu yang cepat untuk loading, dan gameplay hingga 120 FPS, yang seluruhnya didukung Xbox Velocity Architecture.

Microsoft juga sudah membuka pre-order untuk Xbox Series S 1TB ini melalui microsoftstore.com dan xbox.com, sementara perangkat baru akan dijual 1 September 2023 mendatang, berdekatan dengan rilis game Starfield dan Forza Motorsport.

Lebih lanjut, dalam Xbox Games Showcase, Phil Spencer juga mengatakan bahwa Microsoft akan meningkatkan pengiriman Xbox Series S, demi memenuhi permintaan pasar.

3 dari 4 halaman

Spesifikasi Xbox Series S

Spesifikasi Xbox Series S, perangkat ini hadir dengan ukuran 27,5 x 15,1 x 6,5 cm. Bentuknya juga unik dengan kotak persegi panjang dan sebuah bulatan besar berwarna hitam di bodi.

Xbox Series S dan X sama-sama diotaki oleh prosesor berarsitektur AMD Zen 2. Berdasarkan informasi dari Microsoft, Series S dilengkapi dengan CPU delapan-inti 3,6GHz dan RAM 10GB.

Sebagai perbandingan, Series X dengan CPU delapan inti 3,8GHz dan GDDR6 RAM 16GB memang tampil lebih bertenaga. Sebagai imbalan performa lebih rendah, pemain akan mendapatkan konsol lebih kecil dan harga terjangkau.

Hal menarik lainnya adalah fitur "Quick resume" yang disertakan Microsoft ke dalam konsol. Fitur ini memungkinkan gamer untuk dapat melanjutkan bermain game langsung dari saat momen mereka keluar dari game atau mematikan konsol.

4 dari 4 halaman

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.