Sukses

Bitdefender: Ada Lebih dari 60 Ribu Aplikasi Android Terinfeksi Malware

Puluhan ribu aplikasi terinfeksi malware berhasil dideteksi oleh tim peneliti Bitdefender berkat teknologi deteksi anomali terbarunya.

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Bitdefender baru-baru ini menemukan banyak aplikasi terinfeksi malware. 60.000 aplikasi Android terdampak itu berhasil dideteksi berkat teknologi deteksi anomali terbarunya. 

Mengutip informasi dari Gizmochina, Kamis (15/6/2023), tim peneliti menghadirkan teknologi baru ke dalam Bitdefender Mobile Security. Aplikasi ini digunakan untuk mengungkap aktivitas malware tersembunyi yang tidak terdeteksi di berbagai perangkat.

Teknologi pendeteksian anomali baru ini pertama kali diterapkan pada Oktober 2022. Disebutkan, proses pendeteksian dilakukan selama enam bulan. 

Berdasarkan penelitian itu, ditemukan banyak malware berusaha membawa adware ke perangkat Android untuk menghasilkan pendapatan. 

Para aktor di balik kejahatan ini pun dapat mengarahkan pengguna ke jenis malware lain. Salah satunya adalah trojan perbankan yang kerap digunakan untuk mencuri kredensial sensitif pengguna.

Selain puluhan ribu aplikasi tersebut, peneliti menduga masih ada lebih banyak aplikasi di Play Store terdampak kejahatan siber ini. Sebab tanpa teknologi baru tersebut, malware di aplikasi akan sulit terdeteksi dalam waktu yang lama.

Adapun beberapa jenis aplikasi Android yang ditiru oleh malware tersebut, antara lain:

  • Game Cracks
  • VPN gratis
  • Netflix
  • Tutorial palsu
  • Program keamanan palsu
  • Games dengan fitur yang tidak dikunci

Masalah malware yang menjangkit aplikasi dan perangkat Android ini memang masih merajalela. Sebelumnya, organisasi keamanan siber nasional India, CERT-IN, mengeluarkan peringatan tentang bahaya malware Daam

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Malware Daam Bisa Suntikkan Ransomware

Malware Daam disebut dapat mengancam keamanan data pengguna karena dapat menembus antivirus.

Lebih bahaya lagi, ini dapat mencuri informasi sensitif dan memasang Ransomware pada perangkat yang terinfeksi. Demikian yang dilaporkan oleh India Today, Selasa (30/5/2023).

Virus berbahaya ini pun berpindah melalui situs web pihak ketiga atau aplikasi yang diunduh dari sumber tidak aman.

Setelah menyusup, malware bisa mengakses dan mencuri berbagai data rahasia, termasuk riwayat penelusuran, riwayat panggilan, kontak, konten kamera, pesan, dan file lainnya.

3 dari 4 halaman

Malware Mampu Menghindari Sistem Keamanan Perangkat

Malware sulit dideteksi dan dihapus karena ia beroperasi dengan menghindari sistem keamanan perangkat. Data curian kemudian akan dikirim ke server penyerang.

Untuk diketahui, Ransomware merupakan salah satu jenis virus malware yang menyerang perangkat dengan sistem enkripsi file. Dengan begitu, data tidak terbaca oleh perangkat yang digunakan.

Malware Daam bekerja dengan mengenkripsi konten perangkat menggunakan algoritme enkripsi canggih AES. Hal ini menyebabkan file lain dihapus dari penyimpanan perangkat dan menyisakan file “.enc” dan sebuah catatan tebusan yang tampil dengan nama “readme_now.txt.”

Modus ini biasa digunakan untuk mengunci perangkat korban dan penyerang akan meminta uang tebusan untuk membuka akses perangkat.

4 dari 4 halaman

Langkah-langkah Menghindari Malware Daam

Melihat potensi bahaya ini, agen keamanan siber menyarankan seluruh pengguna Android untuk menghindari kunjungan ke situs web tidak terpercaya.

Selain tidak mengakses web sembarangan, CERT-IN juga menyarankan beberapa cara untuk menghindari infeksi malware Daam, di antaranya:

Segera Perbarui Perangkat

Menginstal pembaruan sistem operasi yang disediakan perangkat harus dilakukan sesegera mungkin setelah update tersedia. Hal ini untuk memastikan pengguna tidak tertinggal pembaruan atau peningkatan keamanan dan fitur yang penting bagi perangkat.

Periksa Detail Aplikasi

Sebelum mengunduh aplikasi, periksalah detailnya secara menyeluruh, termasuk ulasan pengguna, jumlah unduhan, komentar, dan semua informasi tambahan. Hal ini juga penting dilakukan bahkan untuk aplikasi yang berasal dari sumber terpercaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.