Sukses

Viral Guru Muda Laporkan Pungli Ramai di Media Sosial, Warganet: The Next Bima dari Pangandaran

Postingan video Guru Muda Husein Ali Rafsanjani di TikTok pun langsung ramai komentar, dan ramai menjadi perbincangan warganet di Twitter.

Liputan6.com, Jakarta - Ranah media sosial Twitter hingga TikTok sedang ramai dengan cerita guru muda Husein Ali Rafsanjani, yang membongkar dugaan pungutan liar (pungli) di Pemkab Pangandaran.

"Kalau bukan karena pernah jadi PNS di Kabupaten Pangandaran, saya gak akan pernah tahu," ujar Husein di akun TikTok @husein_ar.

Tak hanya itu, dirinya juga menyertakan tangkapan layar berisi laporannya soal anggaran bermasalah tersebut ke akun TikTok-nya.

"Setelah saya melaporkan mereka dengan bukti valid, jawaban mereka adalah mengancam pemecatan kepada pelapor, bukan menjawab laporan sang pelapor," ucap Husein Ali Rafsanjani.

Postingan video Husein di TikTok pun langsung ramai komentar, dan ramai menjadi perbincangan warganet di Twitter.

Mayoritas warganet memberikan dukungan terhadap guru muda tersebut, mengkritik pihak Pemkab Pangandaran, dan lainnya menyebut Husein bakal menjadi the next Bima Yudho Saputro alias Awbimax Reborn.

Berikut adalah beberapa komentar warganet, sebagaimana dikutip dari TikTok dan Twitter.

Akun TikTok k**** mengatakan, "The next bima ini mah😁😁." Pengguna G**** menulis, "lah kok gt? setau sy latsar kan semua sdh ditanggung. jd peserta tidak mengeluarkan biaya lg😵."

"please, semoga ada keadilan buat orang2 jujur kyk gini," ucap akun TikTok a****. "Gak usah minta maap kang, km berada dijalan yg benar," tulis g****.

"Bener bgt uang 1 jt bagi sebagian orang ituhal kecil, bagi guru itu bisa buat 1 bulan gaji. saya bulan ini tdk gajian di sklh dgn alasan tdk masuk akal," komen S**** di TikTok.

"Keren, semangat kang.. rezeki Allah yang ngasih. semoga rezeki dan ilmu akang lebih melimpah dan berkah setelah ini 💪🏻," kata Y**** di platform media sosial.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Viral Guru Muda Ungkap Pungli di Pangandaran

<p>Viral Guru Muda Laporkan Dugaan Pungli di Kabupaten Pangandaran, Diancam hingga Berujung Resign. (Sumber: Instagram @husein_ar).</p>

Sedangkan di Twitter, akun @b**** mencuitkan, "Disuruh jadi agent of change pas mau diubah malah dibungkam."

Akun Twitter @m****, "Kasian juga liatnya, dibilang ga niat jadi pns. Trus juga dibilang ga layak jadi pns, karna gangguan kejiwaan kata kepala BKPSDM."

"Bener dinas pendidikan suka bgt pungli masa ngurus buat taspen meninggal dipotong 1 juta ongkos katanya padahal kan tugas mereka melayani, trs setiap cair sertifikasi juga guru2 nyumbang 350/org pokonya banyak deh 😭," cuit @A****.

"Gila sih tp masnya keren bgt. klo liat drama korea Pinocchio pasti tau whistleblower yang akhirnya diketahui publik jadi dijauhin temen & susah dpt kerja. semoga aja masnya cepat dapet kerja yg lebih baik dg gaji 9999999999x lebih banyak dan lebih berkah," kata @u**** di platform media sosial Twitter.

Husein mengungkapkan bahwa mulanya masalah berawal saat dirinya dimintai biaya transportasi untuk Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar) 2020 ke Bandung sebesar Rp270 ribu. Ada pula syarat ikut atau tidaknya, peserta tetap wajib membayar.

Tak berhenti di sana, Husein menyebut ada pula pungli selanjutnya saat Lastar tersebut berlangsung. Padahal, gajinya saat itu masih belum dibayarkan selama tiga bulan.

 

 

3 dari 4 halaman

Alasan Guru Muda Husein Ali Rafsanjani Berani Resign dan Speak Up

<p>Curhat Guru ASN Pangandaran yang Disebut Tidak Layak Kesehatan Jiwanya: Saya Capek. foto: Instagram @husein_ar</p>

"Sebagai CPNS yang tergolong muda, saya merasa terus diancam sampai saya dianggap tidak sehat rohani. Padahal, di kota kelahiran saya di Bandung, saya cukup banyak mendapat compliment (pujian) atas kinerja saya. Bahkan saya bisa merangkul semua murid saya dengan cukup baik," kata Husein.

"Tapi sekarang mimpi saya sebagai tenaga pendidik sepertinya harus saya urungkan karena saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai PNS karena saya merasa tidak aman dan tidak nyaman bekerja di Kabupaten Pangandaran," dia menambahkan.

Dalam video berbeda, Husein menyebut bahwa ada alasan kuat mengapa dirinya berani untuk mengundurkan diri dan akhirnya memilih membocorkan dugaan pungli itu di media sosial.

"Kenapa saya bisa berani speak up? Kenapa saya bisa berani untuk mengundurkan diri? Awalnya itu waktu Latsar 2020 setelah kita menerima surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dibiayakan oleh negara, tiba-tiba H- seminggu, kita disuruh bayar uang transport," ujar Husein.

"Yang bikin jengkelnya tuh ikut enggak ikut sama rombongan, kalau saya kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, ada juga kan orang yang gak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit, itu juga disuruh bayar," dia menjelaskan.

 

4 dari 4 halaman

Husein Sang Guru Muda Tunjukkan Bukti Uangnya di Rekening

Viral Guru Muda Laporkan Dugaan Pungli di Kabupaten Pangandaran, Jawab Pernyataan Kepala BKPSDM Pangandaran. (Sumber: Instagram @husein_ar).

Husein, menambahkan, dirinya mau tak mau membayar biaya transportasi itu. Selanjutnya, dia malah dimintai lagi uang sebesar Rp350 ribu.

"Walaupun under sejuta, bagi beberapa orang mungkin bukan seberapa. Tapi bagi kita ini agak berpengaruh. Apalagi waktu itu tuh kita gaji selama tiga bulan belum dibayar, benar-benar belum dibayar lagi, dirapel katanya," kata Husein.

Lebih lanjut Husein mengungkapkan bahwa saat dimintai uang Rp350 ribu, dirinya merasa keberatan. Sebab, kala itu, uangnya sendiri sudah menipis.

"Jadi berat banget aja gitu. Sampai saya tuh, sampai yang nagih itu saya bilang 'Saya enggak ada uang banget'. Saya kasih screenshot isi rekening saya, enggak ada, di lima ratus ribu saja enggak ada di rekening waktu itu. Jadi sayar lapor saja, di lapor.go.id," ujar Husein.

"Saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot penagihannya, saya kasih bukti transfernya di situ dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya," dia menambahkan.

Husein, menambahkan, tak lama setelah laporan itu diketahui pihak Pemkab Pangandaran, pelapor dicari tahu. Merasa dirinya tak mau ada orang lain yang dituduh, Husein mengaku bahwa dirinya yang melaporkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.