Top 3 Tekno: Kode Redeem Genshin Impact hingga Tokoh Paling Berpengaruh di Industri Kripto Indonesia

Menurut laporan DappRadar, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat adopsi kripto ketiga tertinggi di dunia, dengan lonjakan 115,59 persen.

Sementara Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) mencatat transaksi kripto di Indonesia per Januari-September 2022 sudah menyentuh sekitar Rp 266 triliun, di mana jumlah pelanggan sekitar 16,1 juta dengan 25 bursa dan 383 aset kripto yang telah terdaftar di Bappebti.

Pencapaian itu tentu tidak lepas dari berbagai pihak yang terus bertahan dan optimistis untuk membangun dan memberikan dampak pada industri kripto Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi terkait hal tersebut, Coinvestasi memberikan penghargaan bertajuk "Coinvestasi's Most Impactful Figures 2022" bagi 14 tokoh dari 12 entitas/perusahaan.

“Daftar Coinvestasi's Most Impactful Figures 2022 diberikan kepada para tokoh yang bukan hanya bertahan selama kondisi market yang menantang tetapi juga terus berkontribusi memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan industri kripto dan web3 di Indonesia," kata Managing Director Coinvestasi, Dhila, melalui keterangannya, Rabu (18/1/2023).

Dengan adanya penghargaan ini, ia berharap bisa terus menjadi dorongan untuk para pelaku industri kripto dan web3 dalam menciptakan inovasi dan membangun ekosistem industri sehat bagi pengguna, regulator, maupun pelaku usaha lainnya.

Baca selengkapnya di sini 

Twitter akhirnya buka suara soal pemblokiran layanan klien pihak ketiga seperti Tweetbot dan Twitterific, yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Sempat tidak memberikan pernyataan selama beberapa hari, melalui unggahan di sebuah akun resmi, Twitter menyatakan mereka sengaja memblokir aplikasi pihak ketiga tersebut.

Namun, mereka tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dan rinci mengenai alasan pemblokiran aplikasi seperti Tweetbot dan Twitterific.

"Twitter sedang menegakkan aturan API yang sudah lama berdiri. Ini mungkin menyebabkan sejumlah aplikasi tidak bekerja," tulis mereka melalui akun resmi perusahaan @TwitterDev, dikutip Rabu (18/1/2023).

Menurut pesan internal yang diterima the Information, seorang insinyur senior Twitter kabarnya memberitahu karyawan, pemadaman pihak ketiga ini disengaja, tetapi tidak pernah menjelaskan alasannya.

Kondisi ini, dilansir The Verge, membuat para pembuat aplikasi pihak ketiga Twitter ini, serta pengguna, kebingungan dan kesal.

Co-creator Tweetbot, Paul Haddad,sempat menukar kunci API dari aplikasi itu, membuatnya bisa diakses selama akhir pekan. Namun ini membuatnya dalam kondisi semi-berfungsi dan hanya melewati pemblokiran sementara.

Baca selengkapnya di sini