Sukses

Elon Musk Rilis Ulang Twitter Blue

Rencananya, harga Twitter Blue versi web akan dibanderol senilai USD 8 (Rp 125 ribu) per bulan. Sementara via aplikasi di iOS akan lebih mahal.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter baru saja mengumumkan opsi layanan berlangganan Twitter Blue akan kembali diluncurkan pada Senin 12 Desember 2022.

Rencananya, harga Twitter Blue versi web akan dibanderol senilai USD 8 (Rp 125 ribu) per bulan. Sementara via aplikasi di iOS akan lebih mahal.

Diketahui, pengguna yang berlangganan Twitter Blue via aplikasi iOS akan dibebankan harga USD 11 (Rp 172 ribu) per bulannya.

Adapun kenaikan harga di iOS ini karena, Twitter harus membayar biaya tambahan dibebankan Apple ke pengembang--biaya yang ditentang keras oleh Elon Musk.

Apple membebankan biaya tambahan 30 persen pada pengembang di tahun pertama langganan layanan mereka. Lalu, biaya tersebut akan turun 15 persen di tahun kedua.

Pelanggan Twitter Blue akan menerima tanda centang biru di samping nama mereka, tetapi hanya setelah mereka memverifikasi nomor telepon yang digunakan.

Tidak hanya itu, pelanggan juga harus menunggu dengan sabar hingga akun akun mereka telah ditinjau oleh tim Twitter secara manual.

Pelanggan Twitter Blue juga dapat menggunakan beberapa fitur, seperti edit tweet, posting video beresolusi 1080p, dan Readers Mode.

Bagi pelanggan yang mengubah nama pengguna, nama tampilan, dan foto profil akan kehilangan tanda centang biru untuk sementara hingga akunnya ditinjau kembali.

Informasi, perusahaan milik Elon Musk itu sempat setop langganan Blue baru bulan lalu setelah akun dengan centang biru digunakan untuk menyamar sebagai bisnis, selebritas, dan individu terkenal lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Temui Tim Cook: Twitter dan Apple Berdamai

Ilustrasi Twitter  (iStockPhoto)

Kendati demikian, Elon Musk mengaku telah menemui CEO Apple Tim Cook untuk membahas kesalahpaham terkait nasib aplikasi Twitter di App Store.

Musk, yang awal pekan ini mengklaim bahwa Apple telah 'mengancam untuk menghapus Twitter dari App Store', mengatakan dia dan Cook melakukan 'percakapan yang baik' selama pertemuan di kantor pusat Apple di Cupertino, California.

“Di antaranya, kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang kemungkinan Twitter dihapus dari App Store,” tulis Elon Musk di Twitter, dikutip Kamis (1/12/2022).

“Tim Cook menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya,” sambung Musk.

Elon Musk sendiri tidak menjelaskan inti masalah Apple dengan aplikasi Twitter. Namun, mantan Head of Trust and Safety Twitter menyatakan bahwa Apple telah menandai berbagai masalah selama proses peninjauan aplikasi di masa lalu.

Selain masalah App Store, Musk juga bergabung dengan komunitas pengembang untuk mengkritik 'pajak rahasia' App Store sebesar 30 persen untuk pembelian dalam aplikasi.

Musk dilaporkan menunda peluncuran kembali langganan Twitter Blue untuk menghindari biaya. Demikian menurut buletin Platformer, dikutip dari Engadget. 

3 dari 4 halaman

Apple Permasalahkan Konten di Twitter

Ilustrasi twitter. (Photo by Jeremy Bezanger on Unsplash)

Dikutip dari Engadget, ini bukan pertama kalinya Apple mempermasalahkan Twitter.

Dalam sebuah op-ed yang diterbitkan di The New York Times, Yoel Roth, mantan Head of Trust and Safety, Twitter mengungkapkan, peninjau App Store sering menandai konten di Twitter selama proses peninjauan aplikasi. 

"Selama saya bekerja di Twitter, perwakilan toko aplikasi secara teratur mengemukakan kekhawatiran tentang konten yang tersedia di platform kami," tulis Roth.

Roth mencontohkan, peninjau aplikasi telah menandai contoh penghinaan rasial dan ketelanjangan di platform tersebut.

"Meski tampaknya sebagian besar didorong pemeriksaan dan anekdot manual, prosedur peninjauan ini punya kekuatan menggagalkan rencana perusahaan dan memicu krisis semua pihak selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sekaligus," katanya.

Apple diketahui memiliki aturan yang ketat, jika ditegakkan secara tidak merata, yang mengatur konten yang dapat muncul di toko aplikasinya.

Parler misalnya, sempat dihapus dari App Store selama berbulan-bulan karena aturan moderasi kontennya yang longgar. Aplikasi ini dikembalikan setelah merilis sistem moderasi berbasis kecerdasan buatan.

Pada 2018, Tumblr juga melarang konten dewasa setelah penghapusan singkat dari App Store.

4 dari 4 halaman

Elon Musk Pastikan Apple Kembali Beriklan di Twitter

Elon Musk berpose saat menghadiri Pesta Halloween Tahunan ke-21 Heidi Klum di Sake No Hana di Moxy Lower East Side di New York City pada 31 Oktober 2022.  Meskipun harganya fantastis, kostum yang dikenakan pebisnis yang baru saja menjadi CEO Twitter itu juga bisa disewa dengan harga 1.000 dollar (sekitar 15juta rupiah). (Noam Galai/Getty Images for Heidi Klum/AFP)

Meski sempat dilaporkan bersitegang, Elon Musk baru saja mengumumkan Apple telah kembali sepenuhnya beriklan di Twitter. Informasi ini diungkap langsung oleh Elon dalam Twitter Space yang digelar melalui pesawat pribadinya.

Sebelumnya pada 28 November 2022, Elon menyebut Apple telah berhenti beriklan di Twitter. Menurut laporan The New Times, Apple berhenti beriklan sementara di Twitter usai insiden penembakan Club Q yang terjadi pada 19 November 2022.

Dikutip dari Engadget, Senin (5/12/2022), pemberhentian dilakukan sejumlah brand, termasuk Apple, karena mereka tidak ingin produknya terlihat berdampingan dengan tweet seputar tragedi tersebut.

Untuk itu, setelah sempat mengkritik Apple, Elon menyatakan diri telah bertemu dengan CEO Apple Tim Cook. Terlebih, sempat ada pernyataan yang menyebut Twitter berpotensi dihapus dari App Store.

"Tim menjelaskan Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya," tulis Elon. Lalu, ia juga menuliskan, Apple merupakan pengiklan terbesar yang ada di Twitter.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini