Sukses

Epic Games Tak Masalah Ada NFT Dalam Game, Beda dengan Minecraft

Menurut CEO Epic Games, pengembang game bebas untuk memutuskan bagaimana mereka mengembangkan gamenya, dan pemain bebas memutuskan bagaimana memainkannya

Liputan6.com, Jakarta - CEO dan pendiri Epic Games, Tim Sweeney menyatakan Epic Games Store tidak akan melarang non-fungible token (NFT) pada game-game yang dijual di platform tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Sweeney, sebagai tanggapan atas pengumuman pelarangan NFT dalam game Minecraft yang dinyatakan oleh Mojang Studios beberapa waktu lalu.

Di media sosial Twitter, ini bermula saat salah seorang pengguna menyatakan harapannya agar Epic Games memiliki pandangan yang sama dengan Minecraft, dan menyingkirkan game-game dengan NFT dari tokonya.

"Pengembang harus bebas untuk memutuskan bagaimana mereka mengembangkan gamenya, dan kalian bebas untuk memutuskan bagaimana memainkannya," kata Sweeney lewat akun Twitter-nya.

"Saya percaya toko dan pembuat sistem operasi tidak boleh ikut campur dengan memaksakan pandangan mereka ke orang lain. Kami pasti tidak akan ikut campur," ujarnya, dikutip Selasa (26/7/2022).

Dalam diskusi itu, Joseph Bleau, senior software engineer Blizzard, menantang Sweeney tentang netralitas soal NFT dan pengembang yang mengizinkan penjualannya di EGS bisa dilihat sebagai "dukungan diam-diam."

"Ini bertentangan dengan kebebasan individu dan pengambilan keputusan, jadi kami tidak menerimanya," kata Sweeney, seperti mengutip Gamerant.

"Kripto itu rumit," Sweeney menambahkan. "Ada beberapa hal yang menjanjikan, ada beberapa hal yang buruk, dan setiap orang harus membuat keputusan mereka sendiri tentang hal itu."

Pandangan Sweeney yang tidak melarang keberadaan game-game dengan NFT di tokonya berbeda dengan apa yang dilakukan kompetitornya, Steam. Mengutip PC Gamer, platform tersebut sudah melarang NFT beberapa waktu lalu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Minecraft Tolak Keberadaan NFT

Sebelumnya, Mojang Studios selaku pengembang Minecraft, secara tegas menolak kehadiran NFT dalam game paling populer mereka tersebut.

Dalam pernyataan di blog resminya, Mojang mengatakan bahwa mereka ingin agar pemain Minecraft memiliki pengalaman yang aman dan inklusif. Hal inilah yang membuat mereka melarang adanya teknologi blockchain di platformnya.

"Untuk memastikan bahwa pemain Minecraft memiliki pengalaman yang aman dan inklusif, teknologi blockchain tidak diizinkan untuk diintegrasikan di dalam aplikasi klien dan server kami," kata Mojang.

"Juga konten dalam game Minecraft seperti dunia, skin, item persona, atau mod lainnya, tidak boleh digunakan oleh teknologi blockchain untuk menciptakan aset digital yang langka," imbuh perusahaan.

Mengutip blog resminya, Minggu (24/7/2022), Mojang mengungkapkan beberapa perusahaan baru-baru ini meluncurkan implementasi NFT yang terkait dengan file dunia Minecraft dan skin packs.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tak Sejalan dengan Nilai Minecraft

Selain itu mereka mencontohkan, NFT dan blockchain digunakan di Minecraft untuk memungkinkan pemain mendapatkan NFT lewat aktivitas yang dilakukan di server, atau mendapatkan hadian NFT Minecraft untuk aktivitas di luar server.

Mojang mengatakan, tiap penggunaan NFT dan teknologi blockchain lainnya, menciptakan kepemilikan digital yang didasari kelangkaan dan pengecualian.

Perusahaan melanjutkan argumen mereka, bahwa NFT tidak selaras dengan nilai-nilai Minecraft mengenai inklusi kreatif dan bermain bersama. "NFT tidak mencakup semua komunitas kami dan menciptakan skenario si kaya dan si miskin," kata Mojang.

Selain itu, harga spekulatif dan mentalitas investasi NFT juga dinilai mengalihkan fokus dari permainan dan mendorong pencatutan, yang dinilai tidak konsisten dengan kegembiraan dan kesuksesan jangka panjang para pemain.

Mojang juga mengkhawatirkan keberadaan NFT pihak ketiga yang tidak terpercaya, yang mungkin dapat merugikan pemain yang membelinya.

"Beberapa implementasi NFT pihak ketiga juga sepenuhnya bergantung pada teknologi blockchain dan mungkin memerlukan manajer aset yang bisa saja menghilang tanpa pemberitahuan," tulis Mojang.

 

4 dari 4 halaman

Belum Berencana Masukkan Blockchain

Menurut Mojang Studios, ada juga beberapa kasus dimana NFT dijual dengan harga yang dinaikkan secara buatan atau curang.

"Kami menyadari bahwa kreasi di dalam game kami memiliki nilai intrinsik, dan kami berusaha untuk menyediakan pasar di mana nilai-nilai tersebut dapat dikenali," kata pengembang game asal Swedia itu.

Namun, Mojang menyebut akan terus memantau perkembangan teknologi blockchain ini, serta menentukan apakah itu dimungkinkan untuk dimasukkan ke dalam permainan, namun tetap sejalan dengan nilai-nilai mereka suatu saat nanti.

"Namun, kami tidak memiliki rencana untuk menerapkan teknologi blockchain ke Minecraft saat ini," tegas Mojang Studios.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.