Sukses

Demam NFT, Warganet Ramai-Ramai Jual Karya di OpenSea

Demam NFT kini 'menular' ke sejumlah kalangan. Banyak warganet mempromosikan karyanya di OpenSea. Keyword OpenSea bahkan menjadi trending topic di Twitter.

Liputan6.com, Jakarta - Non-fungible token (NFT) kian tren bersamaan dengan naik daunnya metaverse setelah CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan perubahan nama induk perusahaan menjadi Meta pada akhir 2021.

Terlebih, baru-baru ini seorang pemuda asal Semarang sekaligus pemilik akun OpenSea dengan nama Ghozali EveryDay, kaya mendadak karena menjual foto selfie dirinya dalam bentuk NFT.

NFT sendiri sesuai dengan teknologi yang dipakainya yaitu blockchain membuat setiap aset digital tidak bisa dipalsukan, karena tercatat siapa pemilik dan history transaksi.

Kamu bisa menjual karya dalam bentuk NFT di sejumlah marketplace seperti OpenSea, TokoMall, Enevti, Baliola, Paras, dan Kolektibel.

Demam NFT pun kini 'menular' ke sejumlah kalangan. Pantauan Tekno Liputan6.com, Sabtu (15/1/2022), banyak warganet yang mempromosikan karyanya di OpenSea.

Keyword OpenSea bahkan menjadi trending topic di Twitter dengan lebih dari 459 ribu cuitan. Banyak dari warganet yang baru membuat akun OpenSea dan menjual NFT dengan menautkan link di cuitan masing-masing.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Cara Jual NFT di OpenSea

OpenSea sebagai salah satu marketplace peer-to-peer NFT kini tengah menjadi perhatian publik. Hal itu bukannya tanpa alasan karena ada pemuda asal Indonesia dengan akun Ghozali Everyday yang menjual NFT berupa foto selfie-nya di platform tersebut.

Berdasarkan penelusuran, ada 933 NFT yang seluruhnya foto selfie Ghozali Everyday. Adapun foto selfie tersebut berasal dari lima tahun terakhir, mulai dari 2017 hingga 2021.

Satu foto selfie Ghozali dihargai dengan harga terendah yaitu 0,13 Ethereum atau sekitar Rp 6 juta hingga 0,7 Ethereum atau sekitar Rp 31 juta. Saat ini, volume trade koleksi tersebut sudah bernilai 277 Ethereum atau sekitar Rp 13,3 miliar.

Capaian itu lantas membuat orang penasaran mengenai cara menjual NFT di OpenSea. Untuk itu, Tekno Liputan6.com akan membagikan langkah-langkahnya seperti dikutip dari situs resmi OpenSea, Kamis (13/1/2022).

Namun sebelum itu, pastikan ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan. Pertama, kamu harus sudah memiliki akun OpenSea terlebih dulu. Selain itu, kamu juga harus memiliki Ethereum, crypto wallet seperti MetaMask, dan menghubungkan wallet tersebut ke akun OpenSea. 

 

3 dari 8 halaman

Ikuti Langkah Berikut

Setelah semuanya dipenuhi, kamu tinggal mengikuti cara menjual di NFT berikut ini :

  1. Pilih profil akunmu di OpenSea.io
  2. Lalu pilih NFT yang ingin dijual dari wallet milikmu
  3. Klik opsi Sell pada sisi kanan untuk mulai memasukkan NFT dalam daftar penjualan
  4. Di daftar penjualan, kamu bisa menentukan harga dan tipe penjualan yang ingin dilakukan
  5. Kamu juga bisa mengatur waktu kedaluwarsa penjualan, mulai dari 1 hari, 3 hari, atau menentukan sendiri
  6. Berikutnya, kamu akan menemukan pengaturan dan informasi tambahan, seperti Service Fee dan Creator Royalty
  7. Setelah kamu membaca dan menyetujuinya, pilih Complete Listing dan ikuti langkah selanjutnya
  8. Begitu proses pendaftaran selesai, kamu bisa melihat notifikasinya. Setelah itu, kamu tinggal membagikan informasi penjualan NFT-mu ke orang lain
4 dari 8 halaman

Apa Itu OpenSea

Untuk diketahui, OpenSea adalah salah satu marketplace peer-to-peer untuk NFT. Platform ini dikembangkan oleh Devin Finzer dan Alex Atallah pada 2017.

OpenSea menggunakan protokol Ethereum dengan standar ERC-721 dan ERC-1155. NFT yang ditawarkan platform ini bervariasi, tapi yang paling populer adalah karya seni dari seniman.

"Kami membangun piranti yang memungkinkan konsumen memperdagangkan barang mereka secara bebas, kreator meluncurkan karya digital baru, serta pengembang membangun pasar yang kaya dan terintegrasi untuk barang digital mereka," tulis perusahaan di situs resminya.

Dikutip dari situs resminya, OpenSea kini sudah memiliki lebih dari 600 ribu pengguna. Adapun koleksi yang tersedia di platform startup blockchain ini mencapai lebih dari 2 juta dan lebih dari 80 juta NFT yang tersedia.

 

5 dari 8 halaman

Valuasi OpenSea

Saat ini, valuasi OpenSea diperkirakan mencapai USD 13,3 miliar atau Rp 190 triliun setelah mendapatkan pendanaan baru. Jadi, perusahaan ini baru saja mengumumkan telah mengumpulkan USD 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun dalam modal ventura terbaru.

Hal tersebut menjadikannya salah satu perusahaan swasta paling berharga di kripto. Demikian dari laporan the New York Times pada Selasa malam, 4 Januari 2022.

Putaran pendanaan yang dipimpin oleh perusahaan investasi Paradigm and Coatue Management, membawa valuasi OpenSea menjadi USD13,3 miliar dalam jangka waktu empat tahun setelah didirikan.

Berdasarkan data yang diberikan perusahaan, OpenSea sebelumnya mengumpulkan lebih dari USD 100 juta atau Rp 1,4 triliun dari sejumlah investor, termasuk perusahaan investasi Andreessen Horowitz dan aktor Ashton Kutcher.

6 dari 8 halaman

Deretan Marketplace NFT Asal Indonesia Serupa OpenSea

Pamor OpenSea yang merupakan salah satu marketplace peer-to-peer NFT saat ini tengah naik daun, terutama di Indonesia.

Meski sebenarnya sudah ada sejak 2017, sorotan publik pada OpenSea baru-baru ini kian masif karena adanya akun Ghozali Everyday yang menjual NFT di platform itu.

Jadi, akun Ghozali Everyday diketahui menjual foto selfie-nya sebagai NFT di platform tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ada 933 NFT yang seluruhnya foto selfie Ghozali ditawarkan di OpenSea.

Adapun foto selfie tersebut berasal dari lima tahun terakhir, mulai dari 2017 hingga 2021. Satu foto selfie Ghozali dihargai dengan harga terendah yaitu 0,13 Ethereum atau sekitar Rp 6 juta hingga 0,7 Ethereum atau sekitar Rp 31 juta.

Kendati OpenSea kini tengah menarik perhatian, selain platform tersebut sebenarnya ada beberapa penyedia marketplace lain untuk jual beli NFT termasuk yang berasal dari Indonesia.

Oleh sebab itu, Tekno Liputan6.com menghimpun sejumlah informasi mengenai marketplace NFT buatan dalam negeri. Apa saja marketplace tersebut? Simak daftarnya berikut ini.

TokoMall

TokoMall merupakan marketplace NFT yang dikembangkan oleh TokoCrypto. Mengutip informasi dari situs resminya, TokoMall ingin memberikan konsep unik dengan menjembatani dunia digital dan realitas.

Oleh sebab itu, selain menjadi koleksi, NFT yang diluncurkan di TokoMall memiliki kegunaan lain yaitu bisa digunakan untuk menebus barang fisik dari mitra resmi.

 

7 dari 8 halaman

Marketplace NFT Asal Indonesia

Enevti

Berdasarkan situr resminya, Enevti hadir sebagai proyek NFT terdesentralisasi, terbuka, sekaligus inovatif untuk meningkatkan ekonomi kreator. Selain itu, platform ini juga membantu fans untuk mendapatkan hubungan yang lebih dekat dengan influencer favorit mereka.

Baliola

Baliola merupakan marketplace yang dikembangkan oleh Kepeng Indonesia. Marketplace NFT ini didedikasikan untuk pekerja seni tradisional dan moder di Bali untuk mempromosikan karya mereka ke pasar internasional, sekaligus menjaminnya secara ekonomi dan hukum.

8 dari 8 halaman

Lainnya

Paras

Paras merupakan marketplace untuk digital art card yang dibangun di atas blockchain untuk menawarkan kepemilikan yang sebenarnya dan langkah. Platform ini menggunakan cryptocurrency NEAT untuk media pertukaran antara pencipta dan kolektor.

Kolektibel

Kolektibel merupakan marketplace NFT pertama di Indonesia yang mengkurasi momen unik, terbaik, dan legendaris di bidang olahraga, seni, budaya, serta gaya hidup. Kolektibel dibangun di atas Vexanium sebagai public blockchain asal Indonesia.

(Dam/Tin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.