Sukses

Uber Eats Buka Layanan Pesan Ganja Online

Kemitraan yang dilakukan Uber Eats menandai terjunnya Uber ke bisnis ganja.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan pesan antar makanan milik Uber, Uber Eats, di Ontario, Kanada membuka jasa pemesanan ganja secara daring, bagi para pengguna aplikasinya.

Layanan pesan ganja ini dibuka oleh Uber Eats, setelah mereka menjalin kemitraan dengan sebuah retailer Tokyo Smoke pada Senin awal pekan ini, waktu setempat.

Meski begitu, dilansir New York Post, ditulis Kamis (25/11/2021), pengguna aplikasi Uber hanya terbatas pada melakukan pemesanan saja. Platform tersebut tidak menyediakan layanan pengiriman.

Mau tidak mau, pengguna yang sudah memesan ganja melalui aplikasi tersebut, tetap harus mengambil barangnya secara langsung di toko Tokyo Smoke. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wajib Tunjukkan Kartu Identitas

Dengan adanya kerja sama ini, Uber Eats juga akan mencantumkan produk Tokyo Smoke di bawah section baru yang berlabel "ganja" mulai awal pekan ini.

Lola Kassim, General Manager Uber Eats di Kanada, mengatakan mereka menggabungkan proses pemesanan yang lebih sederhana melalui aplikasi Uber Eats.

"Kami menciptakan pengalaman ujung ke ujung yang baru untuk pemesanan ganja yang bertanggung jawab di seluruh provinsi," kata Kassim.

Uber Eats mengatakan, pesanan akan dipenuhi dalam waktu satu jam sejak pemesanan dilakukan.

Selain itu, konsumen juga harus mengonfirmasi mereka sudah cukup umur saat membeli produk ganja di Ontario. Untuk itu, ketika pengambilan, pelanggan harus menunjukkan kartu identitasnya.

3 dari 4 halaman

Masuknya Perusahaan ke Bisnis Ganja

Tokyo Smoke sendiri dimiliki oleh perusahaan ganja Canopy Growth, dan telah memiliki hampir 50 toko di Ontario.

Kemitraan ini pun menandai masuknya Uber ke dalam bisnis ganja, yang telah lama diisyarakat oleh CEO Dara Khosrowshahi, bahwa perusahaan bisa berkembang ke sektor tersebut.

Sebelumnya, Uber Eats juga telah mengizinkan pengiriman minuman keras melalui aplikasinya.

Sementara Kanada sendiri pada 2018 menjadi negara ekonomi dunia besar pertama yang melegalkan ganja untuk kepentingan rekreasi.

Belum jelas apakah kemitraan Uber dengan Tokyo Smoke di Ontario hanya sebatas uji coba, atau apakah mereka akan memperluas layanan pemesanan ganja serupa secara lebih luas di seluruh Kanada.

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Negara-Negara Pendukung Produk Ganja untuk Pengobatan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.