Sukses

Pertama Kalinya, Layanan Penyiaran Olimpiade Diselenggarakan di Cloud

Untuk pertama kalinya layanan penyiaran Olimpiade atau Olympic Broadcast Service diselenggarakan di cloud. Dalam hal ini OBS menggunakan platform cloud milik Alibaba Cloud.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya, solusi cloud mendukung pengiriman layanan dari Olympic Broadcasting Service (OBS) kepada Rights-Holding Broadcasters (RHB) atau stasiun televisi pemegang hak siar, pada Olimpiade Tokyo 2020.

Layanan cloud ini dibangun menggunakan platform Alibaba Cloud bersama OBS Cloud, Global Top Partner dan menawarkan pengiriman konten model baru. Penggunaan platform cloud ini diklaim mendorong efisiensi operasional dan kelincahan yang lebih cepat.

Solusi penyiaran inovatif disatukan oleh OBS dan Alibaba, dan beroperasi sepenuhnya menggunakan cloud. OBS Cloud dirancang untuk membantu mengubah industri media ke era digital.

Chief Executive Officer OBS, Yiannis Exarchos mengatakan, kemitraan dengan Alibaba Cloud mengubah cara OBS dalam menyiarkan tayangan Olimpiade ke khalayak seluas mungkin.

"Teknologi ini mungkin merupakan perubahan teknologi terbesar dalam industri penyiaran selama lebih dari setengah abad, sejak diperkenalkannya transmisi satelit. Transmisi satelit diperkenalkan ke liputan siaran Olimpiade pertama kalinya di Tokyo tahun 1964," kata Exarchos, dalam keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (29/7/2021).

Memanfaatkan teknologi Alibaba, Content+, platform pengiriman konten OBS sepenuhnya dimigrasikan ke cloud guna menghadirkan konten berdurasi pendek, manajemen aset konten, dan produksi konten.

Sekadar informasi, selama Olimpiade Tokyo 2020, antara 7.000 - 9.000 klip konten berdurasi pendek akan diproduksi oleh kru OBS Content+, guna meningkatkan cakupan televisi pemegang hak siar Olimpiade.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Telusuri File Hampir Secara Real-Time

Total, sebanyak 17 organisasi pemegang hak siar dan empat kantor berita telah berlangganan penuh untuk menerima klip melalui platform web interface yang mudah digunakan.

"Ribuan klip dapat diakses oleh tim media digital dan sosial televisi pemegang hak siar dari lokasi mana pun di dunia untuk melengkapi liputan Olimpiade mereka sendiri," tulis keterangan resmi Alibaba.

Dikatakan, melalui Content+, organisasi atau televisi pemegang hak siar bisa mengakses semua konten Olimpiade yang diproduksi oleh OBS. Termasuk pula konten langsung saat sedang diproduksi.

31 organisasi televisi pemegang hak siar pun mendaftar layanan penuh agar bisa mudah menelusuri file beresolusi rendah, hampir secara real-time. Organisasi pemegang hak siar juga bisa mengambil konten apa pun di fasilitas global mereka.

Dikatakan OBS, akses liputan langsung memungkinkan organisasi televisi pemegang hak siar untuk menandai bagian dari konten langsung dan mengunduhnya untuk kebutuhan pasca-produksi mereka sendiri secara bersamaan, saat permainan masih berlangsung.

OBS juga akan menggunakan platform Content+ untuk pengeditan jarak jauh dan konversi standar. Nantinya fitur akan diperluas sebagai bagian dari layanan organisasi pemegang hak siar, untuk Olimpiade di masa mendatang.

3 dari 3 halaman

Sajikan Pengalaman 4K

Disebutkan, dua organisasi pemegang hak siar akan menerima distribusi langsung paket UHD (Ultra-High Definition), HDR (High Dynamic Range), dan Internet Protocol Video dan Audio selama Olimpiade Tokyo 2020. Dengan begitu, televisi pemegang hak siar bisa mengirimkan konten beresolusi 4K kepada penonton.

GM of International Business Alibaba Cloud Intelligence Selina Yuan mengatakan, pihaknya yakin OBS Cloud akan memberi manfaat pada organisasi media dalam hal efisiensi biaya dan mengelolaan di seluruh dunia.

Selain itu, penggunaan cloud akan membantu mengubah televisi pemegang hak siar dalam menyiarkan Olimpiade secara digital.

"Kelincahan dengan infrastruktur cloud memungkinkan waktu penerapan lebih cepat, dengan sumber daya di lokasi lebih sedikit," kata Selina.

Ia mengatakan, fleksibilitas platform cloud juga memungkinkan pasca-produksi dan produksi jarak jauh dapat dilakukan cepat dan dari lokasi mana pun dengan koneksi internet.

"Kami menantikan masa depan penyiaran Olimpiade yang dimulai dari Olimpiade Tokyo 2020," katanya.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.