Sukses

Twitter Akuisisi Startup Layanan Video Call Bernama Squad

Twitter baru saja mengumumkan akusisi startup bernama Squad yang dikenal memiliki layanan video call.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter baru saja mengumumkan akusisi perusahaan rintiasn bernama Squad. Perusahaan ini dikenal memiliki layanan video call dengan kemampuan berbagi layar dengan pengguna lainnya.

Berdasarkan laporan Tech Crunch, seluruh tim Squad akan bergabung dengan Twitter usai akuisisi ini. Dikutip dari Engadget, Minggu (13/12/2020), akuisisi ini merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang audio dan video.

Menurut Co-Founder Squad, Esther Crawford, tim ini hadir untuk membangun format baru dalam menghadirkan percakapan yang menyenangkan, bermakna, dan menarik.

Meski sudah mengumumkan akuisisi, Twitter tidak mengungkap lebih detail mengenai prosesnya. Perusahaan juga tidak berbagi informasi apakah teknologi Squad termasuk dalam akusisi ini.

Usai akuisisi ini, layanan Squad akan langsung ditutup. Keputusan ini terbilang mengagetkan sebab layanan Squad tengah meningkat penggunaannya hingga 1.100 persen selama pandemi.

Namun hingga sekarang, belum diketahui apa rencana Twitter dengan akusisi ini. Mengingat Squad dikenal memiliki layanan video call, ada prediksi yang menyebut situs microblogging itu memiliki rencana menghadirkan fitur serupa.

Kendati demikian, mengingat perusahaan belum mengungkap rencana selanjutnya, menarik untuk mengetahui langkah Twitter selanjutnya dengan akusisi ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Twitter Matikan Fitur Balasan Thread, Ini Penyebabnya

Selama beberapa waktu terakhir, Twitter bereksperimen dengan fitur balasan thread.

Fitur balasan thread memungkinkan pengguna untuk membaca cuitan balasan dari sebuah utasan dengan lebih mudah, sehingga interaksi yang terjalin lebih gampang diikuti oleh para pengguna lain.

Namun, Twitter memutuskan untuk menghentikan fitur balasan thread karena tanggapan pengguna atas fitur ini tidak seperti yang diharapkan.

"Kami bertanya dan pengguna memberitahukan kepada kami bahwa tampilan balasan thread ini tidak nyaman," kata Twitter dalam cuitan yang dipublikasikan melalui akun @TwitterSupport, dikutip dari The Verge, Sabtu (5/12/2020).

Twitter menyebut, karena alasan di atas, perusahaan memilih untuk mematikan fitur balasan thread. Twitter kini tengah mengembangkan fitur lain untuk meningkatkan interaksi di platformnya.

Dalam cuitan lanjutan, Twitter mengatakan, balasan thread membuat sebuah thread sulit dibaca dan pengguna lebih sulit bergabung dalam percakapan.

3 dari 3 halaman

Hentikan Aplikasi Beta Twttr

Bukan hanya itu, perusahaan juga menghentikan aplikasi beta yang dinamai twttr. Aplikasi ini dirancang sebagai eksperimen, seperti halnya fitur balasan thread.

"Untuk saat ini kami menonaktifkan (twttr) sehingga kami dapat menguji coba hal baru untuk meningkatkan pengalaman percakapan di Twitter," kata Twitter, dalam cuitan lainnya.

Menurut perusahaan, orang-orang yang kini memakai twttr akan kehilangan akses. Namun Twitter tengah menjajaki berbagai langkah selanjutnya untuk menguji produk baru yang lebih sesuai.

Pada Maret 2019, Twitter menghadirkan fitur balasan thread bersama dengan twttr. Selanjutnya perusahaan menambahkan fitur ini ke aplikasi Twitter versi iOS pada Januari 2020. Twitter juga sempat merevisi tampilan fitur balasan thread di iOS maupun web pada Mei 2020.

Sayangnya perubahan yang dihadirkan Twitter tetap tidak membuat pengguna menyukainya.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.