Sukses

Top 3 Tekno: Filter Udara Pembunuh Virus Corona Terpopuler

Filter udara ini dibuat menggunakan busa nikel yang tersedia secara komersial dan telah dipanaskan hingga 200 derajat Celcius.

Liputan6.com, Jakarta - Filter udara yang bisa menangkap dan membunuh virus corona terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (23/7/2020) kemarin.

Alat ini dibuat menggunakan busa nikel yang tersedia secara komersial dan telah dipanaskan hingga 200 derajat Celcius.

Berita lain yang tak kalah populer datang dari sebuah studi baru yang menemukan, sekitar 800 juta tahun lalu ada hujan asteroid yang diduga menghantam Bumi dan Bulan.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Canggih, Filter Udara Ini Bisa Tangkap dan Bunuh Virus Corona

Belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkap sejumlah kemungkinan mode penularan virus corona (Covid-19) selain kontak langsung dan droplet (air liur), yaitu melalui udara.

Meskipun penularan virus corona melalui airbone adalah hal langka, tapi semakin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan penularan SARS-CoV-2 melalui udara bisa terjadi, dan hal ini penting untuk diwaspadai.

Untuk mencegah penularan virus corona melalui udara, peneliti di University of Houston, menemukan filter udara yang tidak hanya mampu menjebak atau menangkap partikel virus corona di udara, tetapi juga dapat membunuhnya.

Baca selengkapnya di sini

2. Ngeri, 800 Juta Tahun Lalu Hujan Asteroid Hantam Bumi dan Bulan

Sebuah studi baru menemukan, sekitar 800 juta tahun lalu, ada hujan asteroid yang diduga menghantam Bumi dan Bulan. Hujan asteroid ratusan juta tahun lalu itu ditengarai telah memicu terjadinya zaman es terbesar di Bumi.

Mengutip laman Space.com, Kamis (23/7/2020), ada banyak tanda bahwa peristiwa kosmik telah memberikan dampak bagi sejarah Bumi.

Misalnya, sebuah asteroid dengan diameter 10Km yang menghantam Bumi sekitar 66 juta tahun lalu di Meksiko telah menghancurkan tiga perempat spesies tanaman dan hewan di Bumi (termasuk kebanyakan dinosaurus). Dampak lainnya adalah meninggalkan bekas kawah raksasa yang lebarnya mencapai 180Km.

Baca selengkapnya di sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. WhatsApp Ungkap Fungsi Satu Akun untuk Banyak Perangkat

WhatsApp baru saja diketahui telah mendaftarkan pembaruan terkini melalui Google Play Beta Program. Lewat versi beta 2.20.196.8 ini, aplikasi milik Facebook tersebut ternyata membawa sejumlah fitur terbaru.

Salah satunya seperti dikutip dari WABetaInfo, Kamis (23/7/2020), fitur yang diketahui turut hadir dalam versi beta ini adalah dukungan satu akun WhatsApp untuk beberapa perangkat.

WhatsApp sendiri sebenarnya sudah diketahui sedang melakukan uji coba fitur ini pada empat perangkat dan fitur pendukung lainnya tengah disiapkan.

Baca selengkapnya di sini

(Isk/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.