Sukses

Segera Sambangi Filipina, Gojek Juga Lirik Malaysia

Gojek kian agresif berekspansi ke berbagai negara di Asia Tenggara, dan berambisi menjadi layanan ride-hailing terbesar.

Liputan6.com, Jakarta - Gojek kian agresif berekspansi di Asia Tenggara, dan berambisi menjadi layanan ride-hailing terbesar. Setelah hadir di Vietnam, Thailand, dan Singapura, kini Gojek berencana merilis layanannya di Filipina dan Malaysia.

"Sebentar lagi kami juga akan hadir di Filipina, dan kemungkinan setelah itu Malaysia. Ini (ekspansi ke luar negeri) juga merupakan kebanggaan negara, karena jarang perusahaan Indonesia yang ke luar," ungkap founder dan CEO Gojek Group, Nadiem Makarim di kantor Gojek, Senin (22/7/2019).

Kendati demikian, Nadiem tidak mengungkapkan lebih lanjut soal rencana ekspansi ke Malaysia. Di Filipina sendiri, Gojek sebenarnya sudah ada, tapi baru layanan dompet digitalnya, GoPay.

Gojek sudah sekitar setahun terakhir berekspansi di Asia Tenggara dengan merilis sejumlah layanannya. Perusahaan hadir dengan layanan bernama Go-Viet d Vietnam, dan Get di Thailand. Sementara di Singapura, layanannya tetap memiliki nama Gojek.

Kehadiran Gojek di luar negeri mendapatkan sambutan positif. Hal ini terutama disebabkan kehadiran Gojek membuat pilihan lebih bervariatif, sehingga tidak hanya dikuasai satu pemain saja.

Sambutan baik ini terbukti dengan satu juta pesanan yang berhasil di dapatkan di Vietnam, Thailand, dan Singapura, kurang dari tiga bulan sejak dirilis. Gojek berhasil mengantongi satu juta pesanan di Vietnam dan Singapura kurang dari dua bulan, dan di Thailand kurang dari tiga bulan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nadiem Makarim Ungkap Makna Logo Baru Gojek

Lebih lanjut, Gojek mengumumkan logo baru dalam rangka merayakan hari jadi ke-9 tahun pada hari ini, Senin (22/7/2019). Perubahan logo ini sekaligus menandai evolusi Gojek dari layanan ride-hailing, menjadi ekosistem terintegrasi yang menggerakkan orang, barang, dan uang.

"Kenapa ada rebranding (pergantian logo) Gojek, karena kami sudah terlalu banyak perubahan. Kami kini mewadahi banyak hal, termasuk mitra, payment, hingga merchant. Simbol ini bersifat universal, dan menginterpretasikan keberagaman yang ada di dalam Gojek," jelas Nadiem.

Logo baru ini melambangkan satu tombol untuk semua. Selain itu, lingkaran di logo baru ini juga mewakili keberagaman ekosistem Gojek. Nadiem pun menjelaskan logo baru ini menempatkan mitra di posisi istimewa, karena menyerupai ikon driver yang terdapat di fitur layanan GoRide.

"Kami bangga dengan para mitra Gojek yang mampu berkembang bersama kemajuan teknologi. Mereka berperan aktif dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi digital dengan membantu mempermudah hidup masyarakat setiap hari," tutur Nadiem.

Nadiem mengklaim, pertumbuhan Gojek sangat pesat sejak aplikasinya diluncurkan. Dari Juni 2016 hingga 2019, jumlah transaksi yang diproses di dalam platform layanan tersebut melesat hingga 1.100 persen atau 12 kali lipat.

Gojek yang dimulai dengan 20 mitra pengemudi, kini jumlahnya telah lebih dari 2 juta. Selain itu, juga terdapat 400 ribu merchant dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara yang telah bergabung.

(Din/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini