Sukses

Gampang, di Pasar Ini Kamu Bisa Bikin Smartphone Sendiri dalam Hitungan Jam

Bukan hanya smartphone, kamu juga akan menemukan beberapa part untuk hampir semua perangkat elektronik, seperti powerbank dan drone portabel.

Liputan6.com, Jakarta - Membuat smartphone ternyata tidak sesulit yang kita bayangkan. Dengan sedikit keahlian khusus, di Pasar Huaqiangbei di Shenzhen, Tiongkok, kamu bisa membangun smartphone dari awal hanya dalam beberapa jam.

Di pasar yang terdiri dari beberapa lantai ini tersebar sejumlah vendor yang menjual part atau perangkat keras yang bisa kamu manfaatkan untuk merakit smartphone. Mulai dari komponen kamera, motherboard, frame hingga layar, semua ada di sini.

Yang harus kamu lakukan adalah membeli sejumlah perangkat keras yang tepat dan tahu cara menyatukannya. Bukan hanya smartphone, kamu juga akan menemukan beberapa part untuk hampir semua perangkat elektronik, seperti powerbank dan drone portabel.

Yang pasti, banyak orang yang meniru desain dari Apple dan Samsung di pasar tersebut. Pun demikian, tak sedikit inovasi yang tercipta di sana, seperti beberapa orang berhasil membuat versi baru yang lebih baik dari gadget buatan pabrikan.

"Ada banyak inovasi dalam skala besar yang terjadi di China. Itu terjadi dengan sangat cepat dan tanpa sepengetahuan kita semua," kata Christian Grewell, seorang profesor bisnis di NYU Shanghai, sebagaimana dikutip dari CNN, Senin (14/1/2019).

Dia menunjuk bagaimana pembuat smartphone Xiaomi memperbarui perangkat lunaknya berdasarkan feedback pengguna, serta adopsi cepat pembayaran digital China melalui aplikasi WeChat dari Tencent dan Alipay dari Ant Financial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Silicon Valley-nya Tiongkok

Sebelum seperti sekarang ini, Shenzhen dulunya merupakan desa nelayan kecil di bawah bayang-bayang Hong Kong. Kini Shenzhen menjadi kota metropolitan dengan populasi lebih dari 12 juta orang.

Seiring dengan kota-kota lain yang tersebar di Southern China's Pearl River Delta, kota ini menjadi terkenal sejak tahun 80-an dan 90-an sebagai pusat manufaktur dunia.

Saat ini Shenzhen juga dikenal luas sebagai Silicon Valley-nya Tiongkok, rumah dari raksasa teknologi seperti Tencent dan Huawei.

Shenzhen bahkan telah menjadi magnet bagi wirausahawan muda yang ingin memanfaatkannya sebagai rantai pasokan teknologi global, yang mana telah melahirkan DJI (pembuat drone non-militer top dunia).

"Jika kamu punya ide, kamu bisa dengan cepat mengevaluasi ide ini dan menemukan pabrik untuk memproduksi produk untuk kamu," kata Jasen Wang, CEO startup pendidikan teknologi Makeblock.

3 dari 5 halaman

Surga Perangkat Keras

Makeblock sendiri memproduksi kit yang dapat digunakan anak-anak untuk membangun karya seperti mobil balap dan robot, lalu kemudian memprogramnya.

Produk dan perangkat lunak Makeblock dirancang untuk mengajarkan anak-anak bahasa pemrograman komputer dengan cara yang menyenangkan. Wang mengatakan, Shenzhen menyediakan pasokan perangkat keras yang dibutuhkan oleh Makeblock.

"Ada begitu banyak perusahaan besar di sini (Shenzhen), sangat mudah untuk menemukan engineers pengembangan perangkat keras. Kamu tidak akan mendapatkan hal tersebut di Beijing atau Shanghai," ucap Wang.

4 dari 5 halaman

Pria Ini Rakit iPhone 6s Sendiri Pakai Komponen dari Tiongkok

Sebeumnya, pria bernama Scotty Allen memamerkan bagaimana caranya merakit iPhone 6s. Ia mendapatkan semua part dari pasar di Shenzhen, Tiongkok.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Ubergizmo, Allen mengatakan, dirinya sangat terpesona dengan pasar komponen smartphone tersebut.

"Saya berjalan melewati mereka beberapa kali, tetapi saya masih belum mengerti bagaimana pasar ini begitu terorganisir, di mana mereka membeli semua komponen ini, serta apa yang akan dilakukan terhadap komponen-komponen ponsel ini," tanyanya.

Allen pun mendapat informasi dari sebagian penjual komponen bahwa ia bisa membuat smartphone sendiri dengan komponen-komponen yang ada di pasar tersebut.

"Saya langsung sepakat untuk membuat sebuah smartphone dan mencari tahu, bagaimana semuanya bekerja di dalam ekosistem ini," kata dia.

Selanjutnya, Allen mulai mencari komponen utama untuk ponsel, misalnya saja papan sirkuit, layar, baterai, kasing belakang dan segala yang diperlukan hanya di satu tempat, yakni pasar Shenzhen.

Proses perakitan iPhone 6s (Sumber: YouTube/ Strange Parts)

Setelah komponen yang diperlukan terkumpul, ia memulai upaya merakit iPhone, tetapi perjalanannya membuat iPhone tak begitu mulus. Gara-gara kesulitan saat menyolder papan sirkuitnya sendiri, ia lalu membeli papan sirkuit yang sudah didaur ulang,

5 dari 5 halaman

Biaya yang Dikeluarkan

Allen memperkirakan ia telah menghabiskan lebih dari US$ 1.000 atau sekitar Rp 13,2 juta untuk semua itu. Rupanya, ia membeli banyak komponen yang tak dibutuhkan. Namun sebenarnya ongkos komponen yang benar-benar dipakainya hanya sekitar US$ 300 atau sekitar Rp 3,9 jutaan. 

Sebuah iPhone 6s berhasil dirakit oleh Scotty Allen (Sumber: YouTube/ Strange Parts)

Setelah berhasil merakit sebuah iPhone 6s, ia menilai perakitan smartphone lebih hemat dibandingkan dengan membeli iPhone secara resmi.

Meski begitu, tak disebutkan apakah waktu pembuatan dan segala usaha yang dilakukan sepadan dengan penghematan dalam merakit sebuah iPhone 6s.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.