Sukses

Mencengangkan, Ada 100 Wilayah di Otak yang Tak Pernah Terungkap

Penelitian terkini menunjukkan adanya peta baru yang memiliki 100 area di otak. Area tersebut belum pernah dilaporkan dalam penelitian manapun sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Otak dikenal sebagai salah satu organ manusia yang sangat rumit. Dan pada kenyataannya, masih ada bagian otak yang belum terungkap.

Penelitian terkini menunjukkan adanya peta baru yang memiliki 100 area di otak. Area tersebut belum pernah dilaporkan dalam penelitian manapun sebelumnya.

Area baru itu sesungguhnya berkaitan dengan semua indera, gerak, dan beberapa fungsi lain, seperti pemecahan masalah dan mengatur emosi. Area ini dikenal sebagai korteks serebral yang letaknya di lapisan luar jaringan saraf otak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ukuran Variatif

Dikutip dari India Times, profesor neurosains dan psikologi Universitas Yale, David McCormick, menyontoh sederhana dari area otak ini, yaitu menganggapnya selembar pizza besar dan kardus yang melindunginya.

Kembali ke dalam otak, saat ini para ilmuwan sedang mengumpulkan data untuk membantu mengidentifikasikan area baru ini. Ketebalan cortex ini, misalnya, memiliki ukuran yang variatif.

3 dari 5 halaman

Teknik FMRI

Di beberapa tempat, area ini memiliki ketebalan 1 milimeter dan yang lain, setebal 4,5 milimeter.

Saat ini, penelitian mengenai aliran sinyal ke otak menggunakan teknik FMRI. Teknik ini menggunakan citra dari aliran darah di otak dan menambahkan informasi mengenai isolasi lemak di area sekitar saraf otak.

4 dari 5 halaman

Pembagian Otak Manusia

Dengan metode ini, para peneliti dapat membagi otak manusia menjadi 180 area kortikal, termasuk 97 area yang baru ditemukan.

Salah satu daerah ini, misalnya, alur besar yang disebut POS2 yang tepat di depan korteks visual, merupakan bagian dari otak yang memungkinkan manusia untuk melihat.

Peta tersebut, sebagian besar berguna untuk upaya penelitian yang akan datang. Salah satunya artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.

5 dari 5 halaman

Mempelajari Sidik Jari

Dari pengembangan itu, para peneliti melatih algoritma pembelajaran mesin untuk dapat mengidentifikasi sidik jari.

Peneliti dapat menggunakan algoritma untuk menemukan area yang sama dalam subjek penelitian mereka sendiri. Algoritma ini untuk saat ini 96,6 persen akurat, tetapi belum cukup baik.

Reporter: Dream.co.id

Sumber: Dream

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.