Sukses

Anggap Privasi Penting, Kok Apple Terima Miliaran Dolar AS dari Google?

Liputan6.com, Jakarta - Apple beserta bosnya, Tim Cook, dikenal sebagai pihak-pihak yang sangat menghargai privasi data milik pengguna. Keamanan data harus jadi yang utama di perusahaan berlogo apel ini.

Namun, baru-baru ini, Apple diberitakan menerima sejumlah uang yang diberikan oleh Google, perusahaan yang menurut Tim Cook kurang memperhatikan privasi.

Kisah ini bermula saat Tim Cook menjadi pembicara tentang praktik privasi data oleh perusahaan teknologi di Brussels, Belgia, bulan lalu.

"Kami tidak seharusnya menutup-nutupi konsekuensinya. Ini adalah pengawasan, stok data pribadi ini hanya berfungsi untuk memperkaya perusahaan yang mengumpulkannya. Ini pasti membuat kita tidak nyaman dan terganggu," kata Tim Cook waktu itu.

Meski tak menyebut perusahaan apa yang membuat pengguna tak nyaman karena mengumpulkan data pribadi, cukup jelas ucapan Tim Cook itu mengarah ke Facebook dan Google.

Keduanya merupakan perusahaan teknologi raksasa yang mayoritas uangnya berasal dari iklan yang memanfaatkan data pengguna.

Kedua perusahaan juga berjuang keras memperhitungkan praktik privasi pengguna selama beberapa tahun terakhir. Hal ini pun masih terus berlanjut.

Mengetahui kalau Google memiliki prinsip berbeda, Apple masih bekerja sama dengan raksasa internet AS itu. Apple juga masih menyajikan aplikasi Facebook di toko aplikasinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Bos Apple

Apple kabarnya menerima miliaran dolar per tahun dari Google. Hal ini karena Google merupakan mesin pencari default di Safari web browser.

Tim Cook punya alasan untuk itu. Dalam wawancara dengan Axios di HBO, koresponden Axios Ina Fried bertanya, mengapa Apple masih menerima uang dari Google meski tahu kalau Google tak terlalu memperhatikan privasi pengguna.

"Saya pikir, mesin pencari mereka adalah yang terbaik. Namun, Apple telah menambahkan kontrol ke browser Safari. Tujuannya untuk menjaga perusahaan seperti Google dari upaya pelacakan hasil penelusuran pengguna serta mengumpulkan data Anda," kata Tim Cook, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari CNBC, Selasa (20/11/2018).

"Lihatlah yang kami lakukan dengan kontrol yang kami kembangkan. Kami memiliki penelusuran web pribadi. Kami memiliki pencegahan pelacak cerdas. Dan yang kami lakukan adalah mencari cara untuk membantu pengguna dalam perjalanan mereka," tutur Cook.

Meski demikian, dia mengakui kalau tools yang dikembangkan Apple di browser-nya itu tidaklah sempurna. "Ini tidaklah sempurna, saya selalu akan jadi orang pertama yang mengatakanya. Namun ini cukup membantu," kata Tim Cook.

3 dari 3 halaman

Sebuah Ironi

Tentunya, apa yang dilakukan Apple adalah ironi. Perusahaan pembesut iPhone ini menyebutkan privasi merupakan hal yang dilindungi selama bertahun-tahun.

Sayangnya, pada perangkatnya malah ada platform milik Google yang dipakai untuk menyedot dan mengawasi data pengguna. Tentu ini sangat tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya dalam konferensi privasi data tersebut.

Saat Google, Facebook, dan lainnya bergulat dengan reaksi publik atas privasi, Apple malah memaksa diri memikirkan cara-cara baru untuk mengurangi efek privasi data perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook pada penggunanya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.