Sukses

Eight Code Hadirkan Solusi Teknologi Fleksibel untuk Dorong Bisnis UKM

Sekadar informasi, Eight Code adalah startup teknologi yang menyediakan solusi khusus bagi perusahaan makro, mikro, swasta, hingga BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak bisa dimungkiri, geliat bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) yang semakin bergairah, tak lepas dari campur tangan teknologi. Berkat teknologi, berbagai jenis upaya dan bisnis UKM bisa dilaksanakan lebih mudah dan terstruktur.

Kehadiran teknologi sebagai instrumen untuk menopang bisnis UKM, dimanfaatkan sebagai peluang oleh startup asal Tanah Air, Eight Code.

Sekadar informasi, Eight Code adalah startup teknologi yang menyediakan solusi khusus bagi perusahaan makro, mikro, swasta, hingga BUMN.

Eight Code didirikan oleh Faizal Hermiansyah. Walau baru berusia 25 tahun, pengalamannya di dunia entrepreneur sudah bisa dibilang cukup dalam.

Sebagai generasi milenial, Faizal telah menekuni dunia kewirausahaan sejak berusia 16 tahun dengan membangun bisnis clothing t-shirt. Ia juga sempat mengawali karier selama dua tahun di perusahaan bidang teknologi infromasi. Setelahnya, barulah ia mendirikan Eight Code.

Faizal punya alasan kuat mengapa merintis bisnis di sektor tersebut. Pengalamannya gagal menjalankan bisnis pakaian adalah alasan utama mengapa bisnis teknologi informasi yang dipilihnya saat ini.

“Eight Code ini sebenarnya bukan bisnis pertama saya. Jadi awalnya bisnis saya adalah jualan t-shirt. Persaingan ketat dan meredupnya industri clothing akhirnya membuat saya tak lagi melanjutkan bisnis tersebut,” ujar Faizal dalam keterangannya.

 “Jadi, perusahaan rintisan dengan nama Eight Code yang saya bangun ini bergerak dan menyediakan solusi kepada perusahaan-perusahaan seperti UKM, makro, mikro, kementerian, serta BUMN dalam mengefesiensikan dan mengefektifkan kegiatan operasional mereka melalui penerapan IT di perusahaannya. Keunggulan yang dimiliki Eight Code sendiri adalah fleksibilitas,” tambahnya.

Di mata Faizal, kehadiran teknologi informasi bisa membuat setiap usaha dapat dibuat sistemnya untuk menerima pemesanan dan pelanggan secara otomatis. Dengan kemungkinan kesalahan catat pemesanan dan gagal pemesanan dapt diminimalisir.

Eight Code menawarkan beberapa layanan solusi IT, yaitu pengembangan website, integrasi sistem, hingga augmented reality.

“Kami juga melayani konsultasi, pembuatan situs web sampai pembuatan aplikasi di telpon pintar yang cara kerjanya disesuaikan dengan kebutuhan klien,” terang Faizal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Punya 50 Klien

Faizal mengklaim kalau Eight Code kini telah berkembang pesat. Dalam kurun waktu 8 tahun, startup ini telah memiliki 20 orang karyawan dan telah mengelola hingga 50 klien dengan omzet bisa mencapai Rp 100 juta per bulan.

Menurut Faizal, selain menawarkan jasa konsultan I, Eight Code juga memberlakukan sistem jual beli putus atas situs web yang nanti bisa dipergunakan oleh kliennya.

“Sistemnya beli putus, dan tidak termasuk biaya perawatan. Kalau untuk biaya perawatan bagi perusahaan besar biasanya sebesar Rp 5 juta per bulannya,” ucap Faizal.

Sedangkan untuk UKM dan startup, tentunya bisa lebih terjangkau. Dengan begitu, situs web milik para UKM dan startup tetap bisa terus beroperasi untuk mendukung bisnis mereka.

Faizal menyebut kalau Eight Code kini telah banyak memiliki klien. Dan, biasanya dalam seminggu timnya bisa menyelesaikan satu pekerjaan situs web. Rata-rata dalam sebulan pihaknya bias mengerjakan 4 sampai 5 pesanan.

Tak sampai di situ, pria yang hobi bermain gitar in ingin mengembangkan usaha dengan membuka program EightCode Class, yang diperuntukan bagi mereka yang ingin mendalami bidang programer seperti dirinya.

“Saya melihat Indonesia itu darurat programmer. Contohnya, startup besar seperti Go-Jek punya SDM untuk teknologi atau programmer dari India dan Singapura. Nah, di Indonesia ini masih jarang. Untuk itu, melalui program EightCode Class ini saya menawarkan tiga pelatihan, yaitu front end development, back end development, dan full stack development,” jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Lembaga Training Bisnis

Dijelaskan Faizal, EightCode Class memiliki visi sebagai lembaga training bisnis untuk memudahkan mencapai visi perusahaan.

Mereka yang berminat ikut di EightCode Class ini bisa bergabung, baik secara online maupun offline.

Program EightCode Class ini sudah berjalan sejak 2018. Tim pengajar untuk program tersebut berasal dari Universitas Bina Nusantara (Binus) dan Universitas Budi Luhur.

“Jaminannya, ketika ada orang yang lulus program full stack development, minimal dia bisa mudah mendapat pekerjaan yaitu di Eight Code. Selain itu, saya juga buka untuk kelas online-nya supaya peserta bisa belajar di mana pun dan kapan pun melalui video,” tutur Faizal.

Adapun biaya yang dikenakan, berbeda antara yang kelas online dan kelas offline. Untuk online class, biayanya Rp 300 ribu untuk program front end development, sedangkan Rp 500 ribu untuk program backend development, dan Rp 700 ribu untuk program full stack development.

Jangka waktu kursus diperkirakan selama 2 bulan. Sementara, untuk offline class, biayanya Rp 10 juta selama 3 bulan. Setelah lulus, baru mereka akan mendapat sertifikat. 

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.