Sukses

Di Masa Depan, Ngecas Smartphone Cuma Bisa Lewat Usap Jari

Caranya juga sangat mudah, Hanya butuh tab metal dan sebuah pergerakan tubuh seperti mengusap jari untuk mengecas daya smartphone.

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi mengecas smartphone sejauh ini sudah cukup canggih, ambil contoh hadirnya metode wireless charging di mana pengguna sudah bisa mengisi daya secara nirkabel.

Namun, sepertinya hal tersebut belum memuaskan, karena di masa depan, kita kemungkinan tidak akan butuh sumber listrik untuk mengecas.

Menurut informasi yang dilansir International Business Times pada Senin (20/8/2018), para peneliti dari University Buffalo yang menggandeng Chinese Academy of Science, kini sedang mengembangkan teknologi inovatif berupa "Triboelectric Charging".

Teknologi tersebut memungkinkan manusia hanya perlu mengisi daya smartphone  hanya dengan mengusap tangan.

Caranya juga sangat mudah, Hanya butuh tab metal dan sebuah pergerakan tubuh seperti mengusap jari untuk mengecas daya smartphone.

Jika mungkin kamu ingat, triboelektrik dikenal sebagai efek yang membuat material tertentu bermuatan listrik setelah bersentuhan dengan material yang lain lalu dipisahkan.

Contoh mudahnya sisir yang di gosok-gosokkan ke rambut akan bisa menarik kertas, atau kaca yang digosokkan ke bulu wol bisa memiliki muatan listrik.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Cara Kerjanya?

Dengan membawa teori triboelektrik efek tadi, muatan listrik yang seringkali terbuang bisa ditransformasikan untuk energi listrik yang bisa mengecas smartphone.

Cara kerjanya, periset membuat prototip fungsional dengan material bernama polydimethylsiloxane, polimer berbasis silikon yang biasa digunakan pada lensa kontak. Material ini dijepitkan di antara dua emas tipis.

Hal ini membuat ketika salah satu lapisan emas digosokkan, ia akan teraplikasikan antara emas dan polimer.

Hal tersebut membuat elektron akan mengalir bolak-balik antara lapisan emas. Semakin banyak gesekan, semakin besar jumlah tenaga yang dihasilkan.

Hal ini sangat aplikatif untuk smartphone. Pasalnya menurut studi yang dihelat Quartz Index, pengguna rata-rata smartphone Amerika Serikat membuka, mengetuk, menggesek atau mengklik layar di smartphone mereka setidaknya 2.617 kali dalam sehari.

Tentu akan sangat bagus jika hal ini dapat diubah jadi energi untuk mengisi daya.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.