Sukses

Rudiantara Dukung Berdirinya Asosiasi Vendor Smartphone Lokal

Dukungan Rudiantara atas berdirinya asosiasi vendor lokal disambut baik oleh Advan.

Liputan6.com, Jakarta - Angin segar dihembuskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kepada vendor-vendor telekomunikasi lokal.

Pasalnya, pria yang akrab disapa Chief RA itu telah memberikan restunya atas ide berdirinya asosiasi khusus vendor lokal.

Sekadar informasi, hingga saat ini masih belum ada wadah komunikasi khusus vendor lokal, yang ada hanya asosiasi level global. Mengetahui kabar tersebut, Rudiantara langsung memberikan dorongan.

"Bikin, dong!" tegas Rudiantara di sela-sela buka puasa bersama Advan, Senin (28/5/2018) di Semarang kemarin.

"Bikin, nanti kumpul. Habis lebaran, makan siang dengan saya di kantor, nanti ajak juga Pak Airlangga (Menteri Perindustrian). Kan kebijakan industri di Pak Airlangga," ujar Rudiantara.

Munculnya ide ini disambut baik oleh Advan. Dibentuknya asosiasi ini diharapkan, para vendor lokal dapat satu suara dalam bersinergi dengan pihak pemerintah.

"Untuk membuat blueprint yang besar, kita harus punya suara yang sama di asosiasi. Dengan begini, akan membawa dampak kepada semuanya secara keseluruhan serta berimbang," ucap Tjandra Lianto, Marketing Director Advan.

Rudiantara sendiri setuju dengan pendapat itu. Ia menyebutkan, kebijakan seperti pengecualian pajak tidak dapat diberikan kepada individu perusahaan, tetapi kepada sektor, sehingga wadah seperti asosiasi diperlukan.

Tjandra kemudian juga menyampaikan perlunya komunikasi yang dijembatani pihak netral, yakni pemerintah, dalam hal ini Menkominfo.

"Setiap pihak pasti punya kepentingan masing-masing. Maka kita butuh pihak netral yang bisa menjembatani, seperti pemerintah," sebut  Tjandra.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Pakai Model Bisnis Lama

Lebih lanjut, Rudiantara menyebut pihaknya siap terus membantu industri telekomunikasi di Indonesia, tetapi tidak melulu lewat jalan pengurangan pajak.

"Kalau minta individu (untuk peringanan pajak) sudah tidak zaman. Kalau cuman pengurangan pajak, semuanya juga mau. Kita harus memakai ide yang benar-benar sebagai insentif. Misalnya, ciptakan kawasan ekonomi khusus digital, dan pabrik di situ pajaknya berbeda perlakuannya," papar Rudiantara.

Sementara, bila hanya meminta keringanan pajak, maka sektor-sektor lain dikhawatirkan akan berburu hal yang sama, yaitu menuntut keringanan pajak.

"Nanti biaya pembangunan dari mana?" tanya Rudiantara, "harus ada proposal yang kreatif (selain keringanan pajak)."

(Tom/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.