Sukses

Cuma Dibuat dari Kertas, Gedung Ini Bisa Lindungi Manusia dari Bencana

Adapun para arsitek yang berasal dari kelompok Skyshelter.zip ini adalah Damian Granosik, Jakub Kulisa, serta Piotr Panczynk dari Polandia.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak semua gedung dibangun dengan teknologi yang bisa membuatnya tahan dari bencana, seperti gempa Bumi. Di Jepang, gedung yang dibangun sedemikian rupa bahkan bisa tergoncang gempa Bumi.

Melihat kendala ini sekumpulan arsitek gedung kawakan merancang desain gedung pencakar langit yang dibuat dari kertas. Mereka menyebutnya dengan julukan gedung origami.

Adapun para arsitek yang berasal dari kelompok Skyshelter.zip ini adalah Damian Granosik, Jakub Kulisa, serta Piotr Panczynk dari Polandia.

Secara konsep, gedung tersebut terdiri dari rangkaian tiang besi dan bisa dilipat layaknya origami. Demikian sebagaimana dilansir Daily Mail, Sabtu (27/4/2018).

Gedung juga bisa dibawa dengan helikopter kemana-mana. Damian menilai, konsep tersebut sangat berguna saat bencana mendadak terjadi, karena gedung bisa dipakai untuk menampung korban pengungsi.

Gedung juga bisa berdiri tegak karena ada teknologi helium yang ditiupkan ke dalamnya. Balon inilah yang membuat material gedung kebal terhadap guncangan gempa.

Pembangunan gedung tersebut juga diklaim menjadi solusi untuk manajemen bencana di dunia.

"Bencana alam terus berlangsung di dunia. Saat terjadi bencana besar, manajemen krisis malah kekurangan sumber penampung yang efisien," ujar Damian. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lantai Bisa Disesuaikan

Adapun jumlah lantai gedung juga bisa disesuaikan, tergantung dengan kandungan gas helium yang ada. Para arsitek juga bisa menyesuaikan jenis bencana yang terjadi dengan membangun tingkat lantai yang diinginkan.

Menariknya lagi, arsitek membangun gedung dengan sistem pengairan dengan memanfaatkan air hujan yang nantinya akan mengalir ke dalam gedung sebagai air bersih yang bisa diminum.

Gedung juga dilapisi perisai sel surya yang bisa menghasilkan energi ramah lingkungan.

"Kami mencoba menanggulangi isu ini dengan membuat struktur lantai yang lebih besar, dan bisa lebih mudah membawa gedung ke mana saja dengan effort dan sumber daya manusia yang minim. Semoga gedung bisa berfungsi sebagai pusat bantuan jika ada bencana besar terjadi," kata Damian.

3 dari 3 halaman

Gedung Pencakar Langit di Tiongkok Dilelang Lewat Toko Online

Lagi-lagi hal unik terjadi di dunia maya. Kali ini sebuah gedung pencakar langit di utara Provinsi Shanxi, Tiongkok, dilelang melalui salah satu e-Commerce terbesar di Tiongkok, Taobao. Bangunan tersebut didaftarkan dalam pelelangan toko online Taobao sejak 1 Desember 2017.

Gedung pencakar langit setinggi 156 meter (39 lantai) itu memiliki luas total 76.000 meter persegi dan saat ini masih dalam tahap pembangunan.

Sebagaimana dikutip dari laman BBC, penyebab gedung ini dilelang lantaran pengembangnya memiliki masalah finansial dalam mendanai pembangunannya.

Gara-gara hal itu, pengadilan tinggi Provinsi Shanxi menyita bangunan dan kini melelangnya di toko online.

Gedung ini mulai dibangun pada 2006 dan harusnya selesai pada 2011. Kendati begitu, masalah finansial yang dialami pengembang membuat bangunan ini tak selesai hingga tahun 2017.

Adapun proses pelelangan bakal dibuka 2 Januari 2018 dengan tawaran harga mulai dari 553 juta Yuan atau sekitar US$ 84 juta (setara Rp 1,13 triliun).

Beberapa foto yang dicantumkan pada laman toko online tempat pengadilan mengadakan pelelangan memperlihatkan penampakan gedung yang belum selesai dibangun.

Selain itu ada pula foto bagian parkiran mobil yang belum selesai dikerjakan, lengkap dengan bahan bangunan yang diletakkan di lantai.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.