Sukses

Jangan Kantongi Smartphone di Saku Celana, Ini Bahayanya

Sering mengantongi smartphone disebut-sebut bisa menimbulkan dampak bahaya bagi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - California Departement Public Health (CDPH) atau Dinas Kesehatan Masyarakat California merilis peringatan publik terkait dengan bahaya radiasi smartphone.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Softpedia, Rabu (27/12/2017), Dinkes California menjelaskan saat ini telah terjadi peningkatan radiasi elektromagnetik.

Misalnya saja, saat orang mengantogi terus smartphone dalam saku celana, mereka tidak mengetahui bahwa lambat laun, radiasi elektromagnetik bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya dapat menimbulkan kanker. 

Singkatnya, smartphone memancarkan energi frekuensi radio saat berkomunikasi dengan seluler.

Padahal, paparan radiasi elektromagnetik meningkat saat pengguna menggunakan smartphone untuk menelepon, mengunduh file, saat susah sinyal, atau ketika berada di kendaraan yang bergerak cepat.

"Momen-momen di atas sebenarnya merupakan saat yang tepat bagi pengguna untuk mengurangi pemakaian smartphone," kata Dinkes California.

Lembaga tersebut menambahkan, pengguna smartphone juga sebaiknya tidak tidur di dekat perangkatnya, apalagi menaruh smartphone di kasur. Mereka juga menyarankan agar pengguna smartphone selalu membuka headset dari kepala mereka jika sedang tidak dipakai untuk menelepon.

Disebutkan, smartphone harusnya berjarak sekian meter dari kasur. Begitu juga dengan headset, dianggap dapat menimbulkan bahaya kesehatan karena headset memancarkan energi radiofrequency (RF) saat tidak ada panggilan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terima Telepon Pakai Speaker

Tidak hanya itu, Dinkes California juga menyarankan agar pengguna tidak menaruh smartphone mereka di saku, bra, atau sabuk. Alih-alih dikantongi, akan lebih baik jika smartphone ditempatkan di tas backpack, tas tangan, atau koper.

"Karena antena smartphone selalu mencoba untuk terhubung dengan menara seluler (BTS) kapan pun smartphone itu dalam kondisi menyala. Hal itu akan memancarkan energi RF meski kamu tidak memakainya," katanya.

Lain halnya saat perangkat dalam mode pesawat terbang, dengan mematikan WiFi, dan Bluetooth, energi RF tak akan terpancar dari perangkat.

Dinkes California juga menyarankan, alih-alih menerima telepon secara langsung, pengguna disarankan menggunakan headset atau speaker. Dengan demikian, energi RF yang dipancarkan dari perangkat pun lebih sedikit.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.