Sukses

Dewan Direksi Uber Tunjuk Bos Expedia Jadi CEO Pengganti Kalanick

Dewan Direksi Uber menunjuk bos perusahaan travel Expedia sebagai calon CEO Uber pengganti Travis Kalanick.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah pengunduran diri Travis Kalanick sebagai CEO Uber, selama dua bulan dewan direksi Uber kabarnya kesulitan mencari sosok yang pas sebagai bos Uber.

Namun, menurut laporan terbaru, dewan direksi telah memilih bos Expedia, Dara Khosrowshahi, sebagai CEO Uber selanjutnya. Khosrowshahi sejak 2005 menjabat sebagai CEO Expedia.

Uniknya, nama Khosrowshahi sebagai calon CEO Uber baru diumumkan sejak Minggu malam. 

Sekadar diketahui, Khosrowshahi menjadi bos Expedia melalui IAC, konglomerat merek Ask.fm dan Tinder. Expedia mulanya bagian dari IAC, pada 2005 keduanya berpisah dan Khosrowshahi menjadi CEO Expedia.

Sejak itu, ia berperan mengawasi Expedia dan berhasil meningkatkan jumlah booking dari US$ 15 miliar menjadi US$ 72 miliar. Ia pun dibayar dengan angka fantastis untuk keberhasilan tersebut.

Sebagai perusahaan penyedia layanan travel, Expedia bekerja sama dengan banyak perusahaan rental dan transportasi untuk mengantarkan traveler ke destinasi wisata luar negeri mereka.

Dan pekerjaan ini dianggap cukup berhubungan dengan apa yang dilakukan Uber. Recode menyebut, Khosrowshahi belum resmi menerima tawaran tersebut.

Mengutip laman The Verge, Senin (28/8/2017), sebelum memutuskan memilih Khosrowshahi, dewan direksi sebelumnya juga mencalonkan CEO Hewlett Packard Enterprise, Meg Whitman dan mantan CEO General Electric, Jeff Immelt.

Khosrowshahi dipertimbangkan sebagai CEO Uber oleh dewan direksi yang terbelah karena pertikaian antara eks CEO Uber Kalanick yang digulingkan salah satu investor utamanya, Benchmark. Benchmark diketahui memberikan dukungan pada Whitman, sedangkan Kalanick memberi dukungan pada Immelt.

Seorang sumber mengatakan, Immelt menarik diri dari pencalonan CEO Uber setelah dirinya yakin tak akan terpilih.

Sementara, Whitman cukup percaya diri akan terpilih. Meski begitu, ia ingin agar posisinya sebagai CEO bebas dari campur tangan Kalanick dan lebih banyak kontrol dari dewan direksi. Hal itu pun dianggap bisa membuat masalah baru bagi dewan direksi.

(Tin/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.