Sukses

4 Tren Pasar Teknologi di Mata Lenovo

Mengenali tren pasar adalah harga mati bagi perusahaan. Bila perusahaan meluncurkan produk yang kurang sesuai dengan tren pasar.

Liputan6.com, Berliln - Mengenali tren pasar adalah harga mati bagi perusahaan. Bila perusahaan meluncurkan produk yang kurang sesuai dengan tren pasar, misalnya, ada kemungkinan produk tersebut tidak dapat diterima pasar dengan baik. Bahkan lebih parah lagi, perusahaan itu bisa mati.

Sebagai perusahaan yang namanya dipertimbangkan di industri teknologi, mulai dari smartphone (pasar consumer) hingga server (pasar enterpreise), Lenovo termasuk jeli melihat tren pasar yang ada.

Tren ini Lenovo simpulkan berdasarkan serangkaian riset dan umpan balik yang dilakukan terhadap pengguna.

Tekno Liputan6.com berkesempatan untuk menyimak langsung presentasi dari Dilip Bathia, Vice President of Global Marketing, User and Customer Experience, PC & Smart Device Business Group, Lenovo, Rabu (31/8/2016), di Berlin dalam rangka gelaran bertajuk #LenovoLaunch.

Apa saja 4 tren pasar tersebut di mata Lenovo, simak rangkumannya berikut ini.

Tren pertama adalah pertumbuhan kultur visual (rise of visual culture). Dalam hal ini, Tekno Liputan6.com sepakat bahwa tren kultur visual memang makin menggaung seiring dengan berjalannya waktu, yang juga didorong oleh banyak hal.

Misalnya cakupan jaringan 4G-LTE meluas ke banyak negara dan harga perangkat lebih murah. Kini orang tak melulu melihat konten--seperti berita--berupa teks saja, tetapi makin sering dan makin suka melihat konten berupa gambar (meme, web comic, dll), foto, infografik, bahkan video.

Kedua adalah kenyamanan dan keamanan (convenience and security). Jelas, bagi sebagian orang saat ini nyaman (convenient) saja tidak cukup, tetapi juga harus aman (secure). 

Kenyamanan dan keamanan menjadi suatu keharusan di era saat ini, di mana segalanya terhubung ke internet. Orang menjadi lebih sadar mengenai pentingnya menjaga keamanan di perangkat yang digunakannya.

Tren ketiga adalah perpaduan antara pekerjaan dan kehidupan (work/life integration). Maksudnya, orang mendambakan sebuah perangkat yang mampu baik memenuhi kebutuhan atas pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

Kalau memang ada satu perangkat yang bisa melakukan keduanya sekaligus, kenapa harus punya dua perangkat yang berbeda? Sesimpel itulah seharusnya orang hidup.

Tren keempat adalah premium going mass market. Tren ini menunjukkan bahwa produk-produk premium makin banyak digandrungi di pasaran.

Orang tak lagi ragu merogoh kocek dalam-dalam demi bisa mendapat produk premium. Ungkapan "Harga tidak pernah bohong" terbukti benar. Uang yang dibelanjakan pengguna sebanding dengan kepuasan pengguna atas produk yang dibeli olehnya.

Keempat tren tersebut, dimanifestasikan oleh Lenovo menjadi deretan produk terbarunya, antara lain di seri Yoga yang terdiri dari Lenovo Yoga 910, Lenovo Yoga Tab 3 Plus, dan Lenovo Yoga Book.
#LenovoLaunch di Berlin. (Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat)
Sekilas soal Lenovo Yoga 910, convertible laptop ini telah dibekali oleh layar 13,9 inci beresolusi 4K, desain full metal, paling tipis di kelasnya (hanya 14,3 mm) yang mengusung prosesor Intel Core i7 generasi ke-7, pemindai sidik jari untuk keamanan, dan lain-lain.

Beralih ke Lenovo Yoga Book, 2-in-1 tablet ini memiliki fitur unggulan illuminative keyboard bernama Halo Keyboard.

Bukan itu saja, Lenovo Yoga Book dilengkapi oleh predictive text input, dan artificial learning yang akan mempelajari penggunanya selama mengetik.

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini