Sukses

Google Minta Oracle Diberi Sanksi atas Bocornya Informasi Rahasia

Google melakukan aksi balasan dengan mengajukan permintaan sanksi atas tindakan Oracle membocorkan informasi rahasia.

Liputan6.com, Jakarta - Google dikabarkan tengah melakukan aksi balasan terhadap bocornya informasi rahasia oleh pengacara Oracle. Perusahaan tersebut diketahui telah mengajukan izin untuk menyelidiki kasus pelanggaran tersebut.

Tak hanya itu, Google pun meminta agar pengacara Oracle tak lagi memiliki akses terhadap informasi rahasia, termasuk dari pihak ketiga. Dilanjutkan dengan pengajuan mosi agar Oracle dijatuhi sanksi atas perbuatannya tersebut.

Kasus ini sendiri berawal dari bocornya infomasi terkait laporan internal Google beberapa waktu lalu. Dalam bocoran tersebut diketahui bahwa Google membayar sejumlah uang pada Apple di tahun 2014. Langkah itu disebut dilakukan untuk menjamin mesin pencari Google menjadi pilihan utama di iPhone.

"Potensi konsekuensi dari pengungkapan publik akhirnya menjadi kenyataan. Apalagi pengungkapan ini begitu mengejutkan," ujar Google dalam surat permohonan ke pengadilan, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (28/1/2016).

Sekadar informasi, kasus perselisihan antara Google dan Oracle sudah terjadi cukup lama. Pada 2010 Oracle menuduh Google telah menggunakan Java yang sudah dimodifikasi versinya. Oracle menuduh Google telah menggunakan Java tanpa memberikan kompensasi.

Pada awalnya, Google sempat memenangkan putusan awal. Namun, banding lanjutan membatalkan keputusan tersebut dengan Oracle sebagai pemenang dalam pengadilan. Kemudian tahun lalu Google coba naik banding ke Mahkamah Agung namun ditolak.

Selain bocoran informasi mengenai biaya yang dikeluarkan Google kepada Apple, pengacara Oracle juga sempat membeberkan total pendapatan Google. Dalam persidangan beberapa waktu lalu diketahui nilai pemasukan yang diraup Google berkat Android adalah US$ 31 juta, sedangkan nilai profit yang diraih mencapai US$ 22 juta. 

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini