Sukses

Move On dari Dunia Hitam Putih, Yuk!

Bagaimana ya, proses berubahnya dunia hitam putih menjadi berwarna?

Liputan6.com, Jakarta Kalau ngomongin soal hitam-putih kita langsung ingat dengan hitam yang berarti buruk dan putih yang artinya segala hal yang berubah menjadi lebih baik.

Tapi pernah enggak sih kamu berpikir dunia hitam putih itu ada di zaman teknologi berupa televisi yang masih hitam putih?

Apa kalian tahu bagaimana sejarah bisa munculnya televisi dan semua orang menjalani proses move on (berpindah) dari yang tadinya menonton ke televisi hitam putih ke televisi berwarna. Malah kini nyaris tak ditemukan lagi televisi hitam putih. Orang-orang pun mulai meninggalkan televisi hitam putihnya.

Televisi merupakan sebuah media telekomunikasi terkenal yang memiliki fungsi sebagai alat penerima siaran gambar bergerak beserta suara.

Kata televisi merupakan gabungan dari kata tele yang berarti jauh dari bahasa Yunani dan visio dan penglihatan dari bahasa Latin. Jadi televisi bisa diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual dan penglihatan.

Penemuan televisi disejajarkan juga dengan penemuan roda karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia, televisi secara tidak formal sering disebut dengan TV, dibaca: tivi, teve, ataupun tipi.

Televisi di awal masa perkembangannya menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual.

Hingga akhirnya pada akhir tahun 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja telah dikembangkan. Semua sistem televisi modern pun menerapkan teknologi ini walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi digunakan.

 Bagaimana ya, proses berubahnya dunia hitam putih menjadi berwarna?

Televisi ditemukan oleh John Logie Baird asal Skotlandia yang berhasil menunjukkan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada 1926.

Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang dikembangkan pada akhir abad ke-19.

Bagaimana ya, proses berubahnya dunia hitam putih menjadi berwarna?

Konsep pengiriman gambar bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon.

Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum.

Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang bernama "perasteran", yaitu proses merubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.

TV Berwarna Mulai Ada

Zaman memang tak akan pernah berhenti berinovasi melakukan sebuah perubahan besar hingga akhirnya televisi hitam putih mulai tergantikan dengan televisi berwarna seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih.

Bagaimana ya, proses berubahnya dunia hitam putih menjadi berwarna?

Sampai pada akhirnya Peter Goldmark di tahun 1940 berhasil menciptakan televisi warna dengan resolusi warna mencapai 343 garis. Di tahun 1953 RCA (Radio Corporation of America) mulai membangun sistem berwarna yang mampu diterima, baik dalam sistem warna maupun hitam putih dan NTSC (sistem elevise analog yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak televisi lainnya) menjadikannya sebagai standar untuk siaran komersial.

Oleh karena itu, semua orang hingga saat ini bisa menikmati seru dan menyenangkannya menonton televisi berwarna yang sudah dilengkapi perangkat-perangkat canggih hingga bisa memindahkan data dari ponsel ke layar televisi.  

Untuk move on dari mantan emang enggak gampang, tapi buat move on dari dunia hitam putih ke dunia yang lebih berwarna bukan hal sulit bukan? Toh, menonton televisi berwarna juga lebih menyenangkan bukan ketimbang hanya menonton layar yang hitam putih?*

Powered by :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.