Sukses

Menkominfo: Operator Bakal Uji Coba Balon Internet Google

Pemerintah tak mempermasalahkan apabila Google hanya melakukan uji coba teknis proyek balonnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memberi sinyal bahwa ada salah satu operator seluler di Indonesia yang akan melakukan uji coba teknis terhadap proyek balon internet Google atau yang lebih dikenal dengan sebutan Project Loon. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, kemarin, Selasa 20 Oktober 2015, saat melakukan konferensi pers terkait Kunjungan Kenegaraan Indonesia ke Amerika Serikat pada 24 Oktober mendatang. 

"Menanggapi soal balon Google kemarin, sebetulnya bukan tidak setuju. Justru, ada operator yang akan tanda tangan untuk uji coba Project Loon itu," katanya di Kantor Kominfo. 

Disinggung awak media soal siapa operator seluler yang dimaksud tersebut, Rudiantara pun enggan menanggapi. Ia hanya mengatakan, "Soal MoU itu, kalian tanya saja ke mereka (operator seluler)." Akan tetapi, pira yang kerap disapa Chief Ra itu memberi sinyal bahwa operator seluler yang akan melakukan MoU dengan Google adalah adalah Telkomsel.

Rudiantara menegaskan bahwa tidak ada masalah terkait regulasi selama Google sekadar melakukan uji coba teknis di Indonesia. Namun, dalam pertemuan dengan Google sebelumnya, raksasa teknologi itu sempat meminta sejumlah alokasi frekuensi untuk uji coba. Permintaan itu pun ditolak oleh Rudiantara.

"Spektrum 900 MHz sudah habis dipakai oleh operator. Lalu, Google minta alokasi di 700 MHz, saya katakan frekuensi itu masih dipakai untuk TV analog. Saya tidak akan keluarkan lisensi baru, jadi sebaiknya bicarakan saja dengan operator," terangnya.

Menurut Rudi, pembicaraan soal ini akan dibahas lebih lanjut pada rangkaian acara Kunjungan Kenegaraan ke Amerika Serikat nanti.  

Perlu diketahui, balon udara yang diproduksi Google saat ini masih dalam tahap pengembangan di Laboratorium Google X. Perusahaan teknologi rakasasa itu sudah pernah melakukan uji coba terbang di Amerika Serikat dan Selandia Baru beberapa tahun belakangan ini.

(Cas/Dhi)*



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.