Berita Muara Angke Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Warga pesisir Jakarta yang mayoritas hanya berprofesi sebagai nelayan merupakan salah satu golongan rentan kemiskinan

Aktivitas warga di permukiman padat kawasan Muara Angke, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Warga pesisir Jakarta yang mayoritas hanya berprofesi sebagai nelayan merupakan salah satu golongan rentan kemiskinan karena kesejahteraannya belum diperhatikan penuh oleh pemerintah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Aktivitas warga di permukiman padat kawasan Muara Angke, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Berdasarkan laporan Bank Dunia yang berjudul Aspiring Indonesia-Expanding the Middle Class menyebutkan ada 115 juta atau 45 persen penduduk Indonesia rentan kembali miskin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Aktivitas warga di permukiman padat kawasan Muara Angke, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bank Dunia mencatat selama 15 tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan luar biasa dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang sekarang berada di bawah 10%. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Seorang nelayan mencari ikan di kawasan Pulau G Reklamasi, Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2019). Para nelayan di Muara Angke mengeluhkan keberadaan Pulau G yang kerap kali mengganggu aktivitas melaut mereka. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Seorang nelayan mencari ikan di kawasan Pulau G Reklamasi, Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2019). Batu pondasi cakar ayam yang berfungsi untuk menahan pasir reklamasi terbawa arus sehingga sering membuat kapal nelayan tersangkut di Pulau Reklamasi itu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebuah kapal terdampar di di kawasan Pulau G Reklamasi, Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2019). Bagi nelayan yang sudah biasa berlayar dari dermaga Muara Angke mereka langsung menghindari kawasan Pulau G tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Aktivitas warga RT 012/RW 022 Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (30/10/2019). Warga menolak penggusuran permukiman mereka yang akan dibangun Jakarta sewerage system (JSS) atau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di dekat Waduk Muara Angke. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Aktivitas warga RT 012/RW 022 Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (30/10/2019). Warga menolak penggusuran permukiman mereka yang akan dibangun Jakarta sewerage system (JSS) atau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di dekat Waduk Muara Angke. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Aktivitas warga RT 012/RW 022 Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (30/10/2019). Warga menolak penggusuran permukiman mereka yang akan dibangun Jakarta sewerage system (JSS) atau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di dekat Waduk Muara Angke. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja perdana ke Pelelangan Ikan Muara‎ Angke, Jakarta, pada Senin (28/10/2019).

Aktivitas monyet di Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta, Selasa (17/9/2019). Suaka Margasatwa Muara Angke akan dikembangkan sebagai pusat edukasi mangrove. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Aktivitas monyet di Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta, Selasa (17/9/2019). Suaka Margasatwa Muara Angke akan dikembangkan sebagai pusat edukasi mangrove. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Petugas melihat contoh pembangunan di Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta, Selasa (17/9/2019). Suaka Margasatwa Muara Angke akan dikembangkan sebagai pusat edukasi mangrove. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pekerja menyelesaikan pengolahan ikan asin di kawasan Muara Angke, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Jika pada musim hujan perajin ikan asin memproduksi 700 kilogram dalam tiga hari, saat kemarau ini mereka mampu memproduksi satu ton per hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pekerja menyelesaikan pengolahan ikan asin di kawasan Muara Angke, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Hasil produksi ikan asin tersebut dipasarkan di wilayah Jakarta dan berbagai wilayah lainnya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pekerja menyelesaikan pengolahan ikan asin di kawasan Muara Angke, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Ikan asin tersebut dijual dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Seorang anak membantu ibunya mengupas kerang hijau di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Dengan penghasilan rata-rata Rp 30 ribu/hari, para buruh pengupas kerang hijau tersebut harus cukup memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Seorang anak ikut menemani ibunya mengupas kerang hijau di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Dengan penghasilan rata-rata Rp 30 ribu/hari, para buruh pengupas kerang hijau tersebut harus cukup memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Anak-anak bermain sembari menemani ibunya mengupas kerang hijau di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Dengan penghasilan rata-rata Rp 30 ribu/hari, para buruh pengupas kerang hijau tersebut harus cukup memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pekerja menyelesaikan pondasi dermaga di Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (3/7/2019). Pemprov DKI Jakarta membangun dermaga dengan panjang mencapai 300 meter dengan lebar sekitar tujuh meter dilengkapi dengan jembatan penghubung serta pemecah ombak sepanjang 480 meter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pekerja menyelesaikan pondasi dermaga di Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (3/7/2019). Pembangunan dermaga tersebut untuk melindungi kapal-kapal yang bersandar di dermaga dari hantaman ombak besar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pekerja menyelesaikan pondasi dermaga di Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (3/7/2019). Pemprov DKI Jakarta membangun dermaga dengan panjang mencapai 300 meter dengan lebar sekitar tujuh meter dilengkapi dengan jembatan penghubung serta pemecah ombak sepanjang 480 meter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Nelayan Muara Angke didera penyakit nyeri sendi dan otot. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Pengobatan gratis di Kampung Nelayan Kerang Hijau, Muara Angke Ujung, Jakarta Utara menyasar semua usia, termasuk anak-anak. (Foto: Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Saat sakit, warga Muara Angke biasa pergi ke puskesmas. (Foto: Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Untuk mengurangi debit air di pemukiman warga, petugas dari Suku Dinas Tata Air Pemkot Jakarta Utara dan PPSU Kelurahan Penjaringan terus melakukan upaya penyedotan.

Banjir masih merendam ratusan rumah warga Muara Angke, Penjaringan, Jakut. Petugas terus melakukan upaya penyedotan untuk mengurangi debit air di permukiman warga.

Nelayan mengupas cangkang kerang hijau di kawasan Muara Angke, Jakarta, Rabu (23/1). Pencemaran limbah di laut ditambah cuaca buruk mengakibatkan hasil tangkapan nelayan kerang Muara Angke menurun drastis hingga 80 persen. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dua pekerja mengangkut kerang hijau yang baru direbus di kawasan Muara Angke, Jakarta, Rabu (23/1). Nelayan kini hanya bisa mampu mengumpulkan 20 kilogram kerang per hari, dari yang sebelumnya 80 kilogram kerang per hari. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pekerja membersihkan kerang hijau di kawasan Muara Angke, Jakarta, Rabu (23/1). Selain berimbas pada hasil tangkapan, laut yang tercemar limbah juga mempengaruhi pertumbuhan daging kerang. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Warga beraktivitas saat banjir rob menggenangi permukiman Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1). Banjir air laut pasang atau Rob yang kembali melanda kawasan itu sejak 6 hari lalu membuat aktivitas warga sekitar terganggu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pengendara motor menerobos banjir rob yang menggenangi permukiman Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1). Banjir air laut pasang atau Rob kembali melanda kawasan itu sejak 6 hari lalu membuat aktivitas warga terganggu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Nelayan beraktivitas saat banjir rob menggenangi permukiman Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1). Banjir air laut pasang atau Rob yang kembali melanda kawasan itu sejak 6 hari lalu membuat aktivitas warga sekitar terganggu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tiga monyet ekor panjang (Macca Fascicularis) liar mencari makan kantong plastik yang banyak ditemukan di hutan Taman Marga Satwa Muara Angke, Jakarta,Sabtu (19/1). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Monyet ekor panjang menikmati makanan di kantong plastik di hutan Taman Marga Satwa Muara Angke, Jakarta,Sabtu (19/1). Kawasan lahan basah yang masih tersisa dengan potensi alam yang cukup tinggi adalah Kawasan Hutan Angke Kapuk. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Monyet ekor panjang mencari makan kantong plastik di hutan Taman Marga Satwa Muara Angke, Jakarta,Sabtu (19/1). Kawasan Hutan Angke Kapuk terdiri dari SMMA (Suaka Margasatwa), HL (Hutan lindung) dan TWA (Taman Wisata Alam). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Deretan kapal nelayan terparkir di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (27/12). Sekitar 2.000 nelayan tradisional Muara Angke libur melaut akibat cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Deretan kapal nelayan terparkir di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (27/12). Nelayan Muara Angke memilih libur melaut karena angin muson barat dan gelombang tinggi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sejumlah nelayan memperbaiki jaring di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (27/12). Libur melaut dimanfaatkan nelayan untuk memperbaiki kapal dan jaring. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pekerja menjemur ikan saat proses pengasinan di kawasan Muara Angke, Jakarta, Senin (26/11). Nelayan mengaku produksi ikan asin di muara angke mengalami penurunan, disebabkan terhambatnya proses pengeringan di musim hujan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Seorang pekerja menjemur ikan saat proses pengasinan di kawasan Muara Angke, Jakarta, Senin (26/11). Nelayan mengaku produksi ikan asin mengalami penurunan, disebabkan terhambatnya proses pengeringan di musim hujan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pekerja menjemur ikan saat proses pengasinan di kawasan Muara Angke, Jakarta, Senin (26/11). Nelayan mengaku produksi ikan asin di muara angke mengalami penurunan, disebabkan terhambatnya proses pengeringan di musim hujan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sejumlah keluhan diterima, mulai dari waktu tunggu keberangkatan yang lama, hingga kelebihan kapasitas penumpang.

Para nelayan menjajakan ikan hasil tangkapannya, usai menghabiskan malam dengan melaut di perairan teluk Jakarta.

Adalah Mahmud Hasibuan yang awalnya tergugah melihat kondisi anak-anak Muara Angke yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja daripada sekolah.

1
2