Berita kudeta Myanmar Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 5

Lebih dari 300 warga Myanmar telah tewas dalam tindakan keras dengan hampir 90 persen korban ditembak mati.

00:56
Global
VIDEO: Demo Menentang Kudeta Militer Myanmar dengan Telur Paskah
01:27
Global
VIDEO: Mencekam, Lebih dari 90 Warga Tewas dalam Protes Berdarah di Myanmar

Tak Mau Bayar Rp 5 Ribu, Seorang Pembeli Rusak Gerobak Tukang Bubur di Jaktim
Jangan Disepelekan, Ada 5 Masalah Kesehatan Serius Saat Perut Terasa Sakit Setelah Makan
Telah dibaca 0 kali
PKS Berharap Anies Baswedan Membantunya Menangkan Pilkada DKI Jakarta
Telah dibaca 0 kali
Potret Kerusakan Akibat Terjangan Tornado di Pinggiran Omaha, Nebraska AS
Telah dibaca 0 kali
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Telah dibaca 0 kali
Pria di Tanah Bumbu Tusuk Kakak Ipar 38 Kali hingga Tewas, Dipicu Sakit Hati
Telah dibaca 0 kali
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Spanyol 2024 di Vidio, Sabtu 27 April: Ada Kualifikasi dan Sprint Race
Telah dibaca 0 kali
6 Potret Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya di Disneyland, Tepat Hari Ulang Tahun
Telah dibaca 0 kali
Berapa Harga Emas Antam Hari Ini 27 April 2024, Cek Rinciannya
Telah dibaca 0 kali
Daftar Makanan dan Minuman yang Diperbolehkan Saat Melakukan Intermittent Fasting, Selain Air Putih
Telah dibaca 0 kali
7 Keunggulan XL GO IZI Ini Buat Internetan Lancar Jaya, Salah Satunya Praktis Dibawa ke Mana Saja!
Telah dibaca 0 kali
Baju Adat Jadi Seragam Wajib di Sekolah, Sarana Mengajarkan Keberagaman Budaya Sejak Dini
Telah dibaca 0 kali
Pengakuan Brandon Salim Lamar Kekasih di Depan Kamar Mandi, Momen Romantis Langsung Pudar
Telah dibaca 0 kali
2 Gempa Bumi Guncang Taiwan, Getaran Terasa Hampir di Seluruh Penjuru Negeri
Telah dibaca 7 kali
Nama-Nama Pelukis yang Termasuk Aliran Realisme Adalah Berikut Ini, Simak Profil Singkatnya
Telah dibaca 7 kali

Advertisement

Advertisement

Suasana jalanan yang kosong di samping Pagoda Shwedagon, Yangon, Myanmar, Rabu (24/3/2021). Demonstran menyerukan "silent strike" sebagai protes terhadap kudeta militer di Myanmar. (AFPTV/AFP)

Sebuah mobil melintasi jalanan yang kosong di pusat Kota Yangon, Myanmar, Rabu (24/3/2021. Demonstran antikudeta mencoba taktik baru yang mereka sebut pemogokan 'diam', menyerukan orang-orang untuk tinggal di rumah dan menutup bisnis. (AP Photo)

Seorang pengendara sepeda motor dan mobil melintasi jalanan yang kosong di pusat Kota Yangon, Myanmar, Rabu (24/3/2021. Demonstran antikudeta mencoba taktik baru yang mereka sebut pemogokan 'diam', menyerukan orang-orang untuk tinggal di rumah dan menutup bisnis. (AP Photo)

Sebuah kendaraan melaju melintasi jalanan yang kosong di sekitar Pagoda Sule, Yangon, Myanmar, Rabu (24/3/2021. Demonstran antikudeta mencoba taktik baru yang mereka sebut pemogokan 'diam', menyerukan orang-orang untuk tinggal di rumah dan menutup bisnis. (AP Photo)

Orang-orang dari Myanmar yang tinggal di Taiwan memprotes kudeta militer di negara asalnya di Free Square, Taipei pada Minggu (21/3/2021). Taiwan adalah rumah bagi sekitar 40.000 orang yang berasal dari Myanmar, yang sebagian besar adalah etnis Tionghoa. (Sam Yeh/AFP)

Para pengunjuk rasa berlindung di balik perisai buatan sendiri saat mereka menghadapi polisi selama tindakan keras terhadap demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 16 Maret 2021. (STR/AFP)

Seorang pengunjuk rasa memegang poster dengan gambar pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi (kanan) yang ditahan dan presiden Win Myint saat demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar pada Sabtu (6/2/2021). Ribuan orang turun ke jalan-jalan untuk melawan kudeta. (YE AUNG THU / AFP)

Para pengunjuk rasa berjalan di tengah-tengah asap dekat barikade darurat selama tindakan keras oleh pasukan keamanan terhadap demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 16 Maret 2021. (STR/AFP)

Para pengunjuk rasa berlindung di balik perisai buatan sendiri saat mereka menghadapi polisi selama tindakan keras terhadap demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 16 Maret 2021. (STR/AFP)

Para pengunjuk rasa berlindung di balik perisai buatan sendiri saat mereka menghadapi polisi selama tindakan keras terhadap demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 16 Maret 2021. (STR/AFP)

Ibu Khant Ngar Hein menangis saat pemakamannya di Yangon, Myanmar, Selasa (16/3/2021). Khant Ngar Hein, mahasiswa kedokteran berusia 18 tahun ditembak di dadanya di Tamwe, Yangon oleh pasukan keamanan selama protes anti-militer. (AFP/STR)

THUMBNAIL MYANMAR

Biarawati bernama Ann Rose Nu Tawng menjadi perhatian dunia ketika berhadapan dengan aparat dan mengatakan untuk 'tidak menembak dan menyiksa anak-anak' dalam demonstrasi anti kudeta di Myanmar (Photo credit: Handout Myitkyina News Journal/AFP)

Minggu (14/3) malam kota Yangon dan sejumlah daerah lainnya di Myanmar mencekam. Pasukan keamanan tembak warga yang gelar aksi unjuk rasa menentang aksi kudeta.

Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Myitkyina di negara bagian Kachin Myanmar (8/3/2021). Bentrokan warga anti kudeta militer dengan aparat keamanan Myanmar masih terus berlangsung. (AFP/STR)

Aktivis melakukan aksi solidaritas untuk rakyat Myanmar di depan Kantor ASEAN, Jakarta, Jumat (12/3/2021). Aktivis mengutuk semua aktivitas junta militer yang berubah menjadi tindakan kekerasan di Myanmar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lilin-lilin menyala dalam aksi solidaritas untuk rakyat Myanmar oleh sejumlah aktivis di depan Kantor ASEAN, Jakarta, Jumat (12/3/2021). Dalam aksi tersebut aktivis memberikan dukungan kepada korban kekerasan yang terjadi akibat kudeta militer di Myanmar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sejumlah aktivis tabur bunga dalam aksi solidaritas untuk rakyat Myanmar di depan Kantor ASEAN, Jakarta, Jumat (12/3/2021). Aktivis mengutuk semua aktivitas junta militer yang berubah menjadi tindakan kekerasan di Myanmar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Aktivis tabur bunga dalam aksi solidaritas untuk rakyat Myanmar di depan Kantor ASEAN, Jakarta, Jumat (12/3/2021). Dalam aksi tersebut aktivis memberikan dukungan kepada korban kekerasan yang terjadi akibat kudeta militer di Myanmar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perempuan menggantung pakaian tradisional Myanmar, longyi, di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Jemuran kain itu untuk membatasi gerak polisi dan tentara karena berjalan di bawah jemuran pakaian ini dianggap akan membawa sial bagi pria. (STR/AFP)

Pengunjuk rasa mendirikan barikade untuk memblokir polisi saat menentang kudeta militer di Yangon (28/2/2021). Polisi melepaskan tembakan di berbagai bagian kota terbesar Yangon setelah granat kejut, gas air mata, dan tembakan ke udara gagal memecah kerumunan. (AFP/ Ye Aung Thu)

Polisi menangkap seorang pria saat pengunjuk rasa ikut serta dalam unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Sabtu (27/2/2021). Negara itu diguncang gelombang protes pro-demokrasi sejak kudeta militer Myanmar menggulingkan kekuasaan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. (Ye Aung THU/AFP)

Bentrokan warga anti kudeta militer dengan aparat keamanan Myanmar masih terus berlangsung. Seorang biarawati berlutut dan bersujuda depan polisi memohon aksi kekerasan dihentikan.

Aung San Suu Kyi (AFP)

Seorang perempuan menggantung pakaian tradisional Myanmar bernama longyi di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Para pengunjuk rasa membentangkan jemuran kain yang biasa dipakai perempuan untuk memperlambat gerak polisi dan tentara. (STR/AFP)

Tentara dan polisi berkumpul di jalan ketika pengunjuk rasa mengadakan demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (6/3/2021). (AFP Photo)

Seorang perempuan menggantung pakaian tradisional Myanmar bernama longyi di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Para pengunjuk rasa membentangkan jemuran kain yang biasa dipakai perempuan untuk memperlambat gerak polisi dan tentara. (STR/AFP)

Pakaian tradisional yang banyak dikenakan di Myanmar, longyi, digantung selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Jemuran kain tersebut untuk membatasi gerak polisi dan tentara karena berjalan di bawah jemuran pakaian ini dianggap akan membawa sial bagi pria. (STR/AFP)

Pengunjuk rasa menggantung pakaian tradisional Myanmar bernama longyi di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Para pengunjuk rasa membentangkan jemuran kain yang biasa dipakai perempuan untuk memperlambat gerak polisi dan tentara. (STR/AFP)

1
2
3
4
5
6
7
8
9