Sukses

Siti Atikoh Terkesan Lezatnya Sate Ayam Khas Ponorogo: Tekstur Kuat dan Bercita Rasa Tinggi

Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, mengaku terkesan dengan kelezatan sate ayam khas Ponorogo yang memiliki tekstur rasa kuat dan bercita rasa tinggi.

Liputan6.com, Ponorogo - Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, mengaku terkesan dengan kelezatan sate ayam khas Ponorogo yang memiliki tekstur rasa kuat dan bercita rasa tinggi.

"Bumbu-nya enak, sate-nya juga enak pokoknya enak. Dulu ngak ikut saat mas Ganjar ke sini, tapi sekarang sudah coba dan rasanya enak," kata Siti Atikoh saat menikmati kuliner sate ayam khas Ponorogo, Senin 18 Desember 2023.

Atikoh yang tampil dengan mengenakan hijab warna merah marun datang ke Ponorogo dengan didampingi tim pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jatim.

Kedatangan rombongan istri capres nomor urut 3 ini disambut Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Ketua DPC PDIP Ponorogo Bambang Yuwono serta puluhan pengurus dan relawan.

Setelah mengunjungi pusat kuliner untuk menikmati hidangan sate ayam khas Ponorogo, Atikoh dan rombongan melanjutkan kegiatan kampanye dengan Ponpes Nurul Qur'an dan akan melakukan kampanye di lapangan Arjowinangun Kecamatan Sambit, Ponorogo.

Dalam kunjungannya ke Ponorogo untuk yang pertama kali tersebut. Siti Atikoh juga terkesan dengan masyarakat Ponorogo yang ramah. Apalagi selain kuliner-nya, Ponorogo juga terkenal dengan seni budayanya yang telah mendunia yakni Reog Ponorogo.

Reog Ponorogo merupakan kesenian adiluhung dari nenek moyang, yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Ponorogo itu sendiri. Jika berbicara Reyog maka tidak bisa lepas dari Ponorogo.

"Saya terkesan dengan masyarakat Ponorogo, yang ramah lalu budayanya yang sangat luar biasa. Reyog sudah mendunia, orang berbicara Reyog pasti Ponorogo jadi memang sangat luar biasa sekali," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentas Gajah-gajahan

Siti Atikoh bahkan didaulat menaiki salah satu gajah dalam pentas gajah-gajahan yang disajikan, lalu diarak sambil menari.

Setelah naik, Atikoh memastikan posisi yang stabil, lalu mulai menggerakan tangannya untuk menari.

Posisi yang sama juga dilakukan oleh dua perempuan lain di dua gajahan lainnya. Atikoh dan kedua seniman itu tampak berlenggak-lenggok di atas gajahan.

Jiwa seni yang menyeruak dalam diri Atikoh sontak semakin menarik perhatian semua yang hadir. Sesudah gajahan, barisan berikutnya adalah bantengan. Tampak 3 banteng-bantengan ditampilkan.

Setelah bantengan, barisan berikutnya adalah reog Ponorogo. Atikoh yang sudah turun dari gajahan dan berjalan kaki, tampak menyebarkam senyumnya kepada seniman maupun warga yang hadir.

Sekelompok anak remaja yang hadir di situ lalu memanggil Atikoh dengan sebutan “Bu Ganjar”. Panggilan itu membuat Atikoh berpaling dan mendekati mereka, lalu bersalaman sambil tertawa-tawa bareng. Semuanya lalu berebut bersalaman dengan Atikoh

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.