Sukses

Profil Irjen Marthinus Hukom, Kadensus 88 yang Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNN Baru Gantikan Petrus R Golose

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Irjen Marthinus Hukom sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru, menggantikan Komjen Petrus R Golose yang memasuki masa pensiun.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Irjen Marthinus Hukom sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru, menggantikan Komjen Petrus R Golose yang memasuki masa pensiun.

Pelantikan itu dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Jumat pagi, sesuai dengan surat Keputusan Presiden Nomor Surat Keputusan Presiden Nomor 182/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan di BNN.

"Demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia dan taat kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Marthinus mengucap sumpah yang dipandu oleh Presiden Jokowi, Jumat (8/12/2023).

Marthinus Hukom sebelumnya merupakan Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror. Ia menjabat sejak 1 Mei 2020.

Marthinus merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991. Selama puluhan tahun dia telah malang melintang di bidang reserse. Salah satu catatan prestasinya adalah menjadi bagian operasi penangkapan pelaku teror bom Bali Ali Imron.

Dirangkum dari berbagai sumber, Jenderal kelahiran 30 Januari 1969 ini mengawali karir dengan menjadi Katim Anti Teror Bom Polda Metro Jaya pada 2001-2002. Kemudian dilanjutkan menjadi Analis Intelijen Satgas Anti Teror Polri pada 2002 hingga 2015.

Pada 2010, Marthinus menjadi Kelompok Ahli BNN RI Bidang Intelijen. Jabatan ini diembang hingga 2012, sebelum akhirnya pindah ke Kabid Intelijen Densus 88 AT Polri pada 2010 hingga 2015.

Karir Marthinus di Densus beranjak menjadi Wakil Kepala pada 2015-2016. Dan lanjut pada 2018-2020.

Pada 1 Mei 2020 dia resmi menjadi kepala densus 88 antiteror hingga akhirnya dilantik Jokowi menjadi Kepala BNN pada 8 Desember 2023.

Riwayat Pendidikan Kepolisian

  1. Akademi Kepolisian (1988-1991)
  2. PTIK (1999-2001)Sespimpol (2005)
  3. Intelligence Analyst Course, Filipina (2008)
  4. Major Case Management Course, Filipina (2008)
  5. Lemhannas RI PPRA LIV (2016)
  6. Kajian Strategi Intelijen Pascasarjana UI (2015-2018)
  7. Program Doktor Filsafat Terorisme Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta (2020-Sekarang)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

DPR Minta BNN Utamakan Langkah Pencegahan

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni berharap Kepala Badan Nasional Narkotika Inspektur Jenderal Polisi Marthinus Hukom dapat lebih mengutamakan langkah pencegahan daripada penindakan dalam penanganan kasus penyalahgunaan narkotika.

"Selaku mitra kerja, Komisi III ingin Kepala BNN baru, Bapak Marthinus, untuk bisa lebih mengedepankan aspek pencegahan. Logika penanganan narkoba ini utamanya ada di pencegahan, bukan penindakan. Karena kalau narkoba itu sudah dikonsumsi, ibaratnya sudah terlambat," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Marthinus Hukom ditunjuk menjadi Kepala BNN RI menggantikan Komisaris Jenderal Polisi Petrus R. Golose yang memasuki masa pensiun.

Sahroni menginginkan BNN dapat lebih banyak menyelamatkan nyawa masyarakat Indonesia dari bahaya narkoba sebab para pengedar selalu menemukan cara baru dalam mengelabui petugas.

"Walaupun kinerja BNN di bawah Petrus Golose sudah baik, tetapi yang namanya pemberantasan narkoba ini memang tidak akan pernah selesai. Pasti akan selalu ada tantangan baru, pelaku baru, modus baru. Makanya BNN harus terus up to date terhadap perkembangan," ujarnya.

Sahroni juga berpesan agar BNN meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan negara yang menjadi salah satu jalur penyelundupan narkoba. "Jangan sampai BNN kecolongan di perbatasan," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.