Sukses

Perhutani Tutup Sejumlah Jalur Pendakian Gunung di Jatim Waspada Kebakaran, Cek Daftarnya

Sejumlah jalur pendakian gunung yang dikelola Perhutani ditutup sementara waktu, mengingat musim kemarau yang menyebabkan terjadinya kebakaran di beberapa kawasan hutan.

 

 

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah jalur pendakian gunung yang dikelola Perhutani ditutup sementara waktu, mengingat musim kemarau yang menyebabkan terjadinya kebakaran di beberapa kawasan hutan.

"Tidak semua jalur pendakian gunung dikelola oleh Perhutani. Namun, kami menginstruksikan agar jalur pendakian seperti Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Gunung Penanggungan, Gunung Butak, Gunung Kelud, dan gunung lainnya yang masuk dalam pengelolaan hutan Perhutani di Jawa Timur agar ditutup sementara," ujar Kepala Perhutani Divre Jatim Amas Wijaya, Rabu (13/9/2023).

Ia mengatakan pemberitahuan itu juga disampaikan melalui surat edaran Kepala Perhutani Divre Jatim kepada segenap Administratur sebagai pemangku wilayah kawasan hutan Nomor 1397/058.4/DIVRE JATIM/2023 tanggal 8 September 2023, perihal Instruksi Penutupan Jalur Pendakian Gunung.

Menurut Amas instruksi penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan sebagai tindakan preventif guna mengantisipasi terjadinya korban di kalangan pendaki, mengingat musim kemarau ini rentan terjadi kebakaran hutan.

"Kebakaran hutan yang terjadi di beberapa daerah ini menjadi alasan utama untuk menutup semua jalur pendakian di wilayah kerja Perhutani Divre Jatim," kata Amas.

Menyikapi terjadinya kebakaran hutan, dia menegaskan kepada jajaran di bawahnya sebagai pemangku kawasan hutan untuk siap siaga dalam rangka pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Api

Amas meminta jajarannya terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, baik dengan Pemerintah Kabupaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta tokoh masyarakat lainnya.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang masih melakukan interaksi di dalam kawasan hutan untuk memperhatikan hal-hal yang bisa menyulut terjadinya titik api. Sekecil apapun titik api itu bisa berdampak kebakaran yang sulit untuk dipadamkan, apalagi jika terjadi pada lereng-lereng perbukitan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.