Sukses

Ketua Umum PBNU Gus Yahya Ungkap Kriteria Sosok Capres Pilihan 2024, Apa Saja?

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan sejumlah kriteria sosok sosok Presiden Indonesia selanjutnya.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan sejumlah kriteria sosok calon presiden Indonesia selanjutnya pada Pemilu 2024.

"Yang cerdas, yang bijaksana, yang takut kepada Tuhan, dan mengasihi rakyatnya," ucap Gus Yahya, saat Sosialisasi ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 di Surabaya, Kamis, 15 Juni 2023.

Mengenai sikap PBNU di tahun politik ini, Gus Yahya menyatakan kembali pada warisan peradaban yang harmoni dan toleransi.

"Jangan ribut, ini cuma prosedur saja kok. Kita bukan mau bertarung hidup mati soal presiden kok," ucapnya.

Dalam agenda IIDC 2023 itu, ia juga mengatakan bahwa saat ini PBNU ingin membangkitkan ingatan kolektif terhadap warisan peradaban yang pernah dimiliki oleh masyarakat di kawasan Indo-Pasifik yang dulu berhasil dikonsolidasikan pada masa Ashoka.

"Maka, kami menawarkan apa yang kami sebut pendekatan Ashoka, atau Ashoka approach. Itu pendekatan untuk melakukan kampanye dan konsolidasi nilai-nilai peradaban mencakup kawasan yang luas di kawasan Indo-Pasifik ini, yang isi subtansinya dari nilai-nilai peradaban itu, adalah toleransi dan harmoni," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hidupkan Lagi Semangat Toleransi

Karena menurutnya, sesudah masa itu, ada banyak disrupsi dan pengaruh-pengaruh baru yang sebagian memicu disharmoni.

Oleh karena itu, ia mengajak untuk menghidupkan kembali watak, semangat toleransi dan harmoni dari masyarakat kawasan Indo-Pasifik yang dulu pernah dimiliki.

"Mari kita bangkitkan kembali, supaya ini menjadi basis konsolidasi di kultural untuk kemudian kita tawarkan kepada pelaku-pelaku politik, aktor-aktor politik, untuk dijadikan political brand, sebagai konsolidasi politik, menuju lahirnya peradaban baru," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.