Sukses

43 Warga di Jember Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Hajatan Tetangga

Sebanyak 43 warga Dusun Tutul, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, harus dilarikan ke puskesmas diduga keracunan usai menyantap makanan dari hajatan di rumah salah satu warga.

Liputan6.com, Jember - Sebanyak 43 warga Dusun Tutul, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, harus dilarikan ke puskesmas diduga keracunan usai menyantap makanan dari hajatan di rumah salah satu warga.

Para warga mual dan muntah. Setelah mendapatkan perawatan, warga berangsur- angsur diperbolehkan pulang dan hingga saat ini tersisa 2 orang warga yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Ambulu.

Kapolsek Ambulu AKP Ma’ruf membenarkan insiden keracunan makanan tersebut. Kata dia, diketahunya insiden itu ketika salah saeorang korban melaporkan mulai merasa mual dan diare beberapa jam setelah menyantap makanan nasi kotak dari hajatan tersebut.

“Korban itu merasa mual pada Minggu (9/4/2023) sekitar pukul 02.00 Wib. Setelah itu jumlahnya terus bertambah, bahkan pada Minggu siang hingga 39 orang, dan sampai sore hari itu ada 43 orang yang dirawat di puskesmas karena mengeluhkan mual dan muntah,” ujar AKP Ma’ruf, Senin (10/4/2023).

Kata dia, dari total 43 orang yang keracunan, 39 orang diantarnya mengalami diare ringan, sedangkan 4 orang mengalami diare sedang.

“Tapi mereka sudah banyak yang pulang setelah mendapat perawatan dari puskesmas. Saat ini tinggal menyisakan 2 orang yang masih dirawat di puskesmas. Korban juga ada balita dan sudah tertangani ,”tutur AKP Ma’ruf.

Polisi telah mengamankan sisa makanan dari acara hajatan tersebut untuk diperiksa di laboratorium apakah ada bahan makanan pemicu keracunan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tunggu Hasil Lab

“Kami sudah mengamankan sempel makanan yang dimakan warga dalam hajatan itu. Sampel makanan itu kami bawa ke laboratorium un tuk diteliti apakah memang ada makanan atau bahan yang menyebabkan terjadinya keracunan itu,”paparnya

Hingga saat ini, hasil laboratorium tersebut belum keluar.

”kita masih menunggu hasil uji laboratorium tersebut. Nanti jika sudah keluar akan kita  beritahukan,”pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini